Wednesday, December 11, 2013
LVRI Usulkan Jalan Alternatif di Semanggi
INILAH.COM, Jakarta - Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengurai kemacetan lalu lintas termasuk rencana menutup akses masuk ke Plaza Semanggi.
LVRI membantah dianggap sebagai kendala dalam mengatasi upaya kemacetan. LVRI justru mendukung yang disertai pengajuan usulan pembuatan jalan masuk alternatif yaitu membangun jalan baru atau tambahan pada kupingan Semanggi.
"Kami minta jalan masuk alternatif sebagai akses ke Semanggi," kata Ketua Yayasan Gedung Veteran RI (YGVRI) Marsekal Muda TNI (Purn) Danendra.
Danendra mengungkapkan usulan pembuatan kupingan Semanggi sebagai jalan alternatif telah dilayangkan ke Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki T Purnama. "Surat usulan untuk membangun jalan baru di kupingan Semanggi telah kami layangkan pada 9 Januari 2013 dan 2 Desember lalu," ujarnya.
Prinsipnya, lanjut dia, LVRI akan mendukung setiap kebijakan Pemprov DKI untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di kawasan Semanggi yang dilakukan dengan mengikuti ketentuan hukum.
LVRI telah mengajukan usulan membangun jalan tambahan di kupingan Semanggi yang akan menjadi jalan alternatif bagi warga yang beraktivitas di sekitar Semanggi.
Dengan adanya jalan baru di kupingan Semanggi diharapkan arus kendaraan bermotor dari Slipi dan Sudirman tidak akan lagi bersilangan. Sebab, akses jalan masuk yang sekarang akan ditutup sehingga kendaraan bermotor hanya akan berjalan lurus.
Nantinya, tidak ada lagi yang bisa memotong langsung kearah pinto tol Semanggi I atau kendaraan yang memotong jalan untuk masuk ke Plaza Semanggi.
Untuk pembangunan jalan baru di kupingan Semanggi, bila Pemprov DKI tidak mau mempunyai anggaran untuk membangun jalan tersebut, LVRI bersedia membangun jalan baru itu dengan biaya sendiri.
"Memang usulan jalan ini kami serahkan kepada Pemprov DKI. Tetapi kalau pemprov bilang tidak ada biaya untuk bangun jalan di kupingan Semanggi, kami siap membiayainya dengan dana sendiri. Kami tidak akan pakai dari APBN tau APBD. Dalam surat itu sudah kami sampaikan," jelasnya.
Danendra mengungkapkan para veteran lebih menyukai usulan membuat jalan baru di kupingan Semanggi daripada membangun jalan di belakang gedung Veteran RI seperti yang diusulkan Pemprov DKI.
"Kami lebih suka membuat jalan baru di kupingan Semanggi. Kalau membuat jalan alternatif di belakang gedung, ya jangan sampai merusak pondasi gedung yang dapat menyebabkan ambruknya gedung."
"Kami mohon jangan dipersukar, jalannya jangan disuruh yang sempit-sempit untuk mencapai ke sini. Maklum kami sudah pada tua renta. Kami harapkan kita bisa duduk bersama dengan Pemprov DKI untuk menyelesaikan permasalahan ini," paparnya. [yeh]
Friday, December 06, 2013
Kabareskrim Baru Janji Buat Jera Ormas Perusuh
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, berjanji akan membuat jera organisasi masyarakat yang kerap berbuat kericuhan. Dia pun memiliki kiat khusus yang sudah diujinya saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat. “Pasti akan kami tindak tegas supaya memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Tempo, Jumat, 6 Desember 2013.
Suhardi yang baru dilantik pagi tadi oleh Kapolri Jenderal Sutarman mengisahkan pengalamannya saat menangani ormas. Menurut dia, salah satu trik yang bisa membuat jera anggota ormas yang kerap berbuat onar adalah menahannya jauh dari kota kediamannya. "Kalau begitu kan keluarganya juga susah untuk mengunjungi," ujar lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini.
Selain menjauhkan para pelaku dari keluarga dan rekan-rekannya, penahanan dengan cara itu bertujuan untuk menghindarkan polres dari sasaran amuk massa.
Semasa menjadi Kapolres Jakarta Barat 2004 lalu, Suhardi pernah mencegah suatu ormas agama yang ingin melakukan sweeping menjelang bulan Ramadan. Menurut dia, tak ada landasan hukum sebuah ormas melakukan aksi penyisiran. "Sweeping urusan kami, bukan sampeyan. Saya ancam akan saya tangkap kalau mereka melakukan itu," ujarnya.
Suhardi Alius menggantikan Jenderal Sutarman sebagai Kabareskrim. Sutarman yang saat ini menjabat sebagai Kapolri memang dikenal dekat dengan pria berusia 51 tahun ini. Saat Sutarman menjabat sebagai Kabareskrim, Suhardi menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Dia pun sempat beberapa bulan menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat sebelum akhirnya didapuk sebagai Kabareskrim.
LVRI Bersedia Akses Jalan Masuk di Jalan Gatot Subroto Ditutup
BERITA SATU.Com > Jakarta - Setelah memakan waktu yang cukup lama dan menimbulkan polemik yang berkepanjangan, akhirnya Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) memutuskan sepakat akses jalan masuk ke Gedung Veteran RI di Jalan Gatot Subroto, depan Plaza Semanggi di tutup.
Namun ada syaratnya. Akses jalan masuk tersebut boleh ditutup asalkan akses jalan masuk alternatif di belakang gedung harus selesai dibangun terlebih dahulu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya sudah menerima surat dari LVRI. Surat itu menyatakan para veteran Indonesia bersedia menutup akses jalan masuk yang sering mengakibatkan kemacetan di kawasan Gatot Subroto tersebut.
"Kami sudah terima surat dari LVRI. Mereka menyatakan akses jalan masuk itu ditutup. Mereka sudah kirim surat kepada kami," kata Basuki usai membuka acara Peluncuran Laman Pengaduan Kekerasan Seksual di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (6/12).
Kesediaan mereka diiringi dengan satu syarat. Yaitu akses jalan alternatif di belakang gedung Veteran dan Plaza Semanggi harus selesai dibangun terlebih dahulu. Selama akses jalan alternatif itu belum selesai, maka akses jalan masuk Jalan Gatot Subroto tetap akan dibuka sebagai pintu masuk para veteran kedalam Gedung Veteran.
"LVRI menyatakan kalau jalur alternatif untuk akses jalan masuk yang ada dibelakang gedung selesai. Maka akses jalan masuk di Gatot Subroto pasti akan ditutup mereka," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, Pemprov DKI akan mendesak pengembang untuk segera membangun dan menyelesaikan pembangunan akses jalan masuk alternatif tersebut. Sehingga akses jalan masuk Gatot Subroto bisa ditutup secepatnya, dan bisa mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
"Kita lagi bangun dan selesaikan secepatnya. Itu kan kewajiban fasos dan fasum pengembang," ungkap Basuki.
Saat Beritasatu.com mengkonfirmasi kebenaran hal itu kepada pihak LVRI, Sekretaris Jenderal (Sekjen) LVRI FX Soejitno membenarkan pernyataan Ahok.
"Apa yang dikatakan Pak Basuki itu betul. Kita sudah setuju penutupan akses jalan masuk itu. Tetapi dengan satu syarat saja," kata Soejitno.
Saran yang diajukan adalah akses jalan masuk ditutup setelah akses jalan alternatif selesai dibangun. Keputusan ini merupakan kesepakatan bersama para veteran Indonesia.
"Dalam surat itu kami menyarankan saja. Akses jalan masuk ditutup setelah dibangun akses jalan alternatif. Ini sudah menjadi keputusan bersama," paparnya.
Seperti yang diberitakan, simpang itu menjadi penyebab utama kemacetan karena kendaraan dari arah Sudirman mau belok kanan masuk ke tol dalam kota. Kemudian kendaraan dari arah Slipi mau masuk ke kiri ke dalam pusat perbelanjaan Plaza Semanggi.
Pemprov DKI akan menetapkan kendaraan yang mau masuk ke dalam mall harus memutar melalui Setiabudi atau berbelok di gang samping Hotel Kartika Chandra. Jalan di Karet Semanggi akan diperlebar. Kemudian, akses masuk Plaza Semanggi di Jalan Gatot Subroto akan ditutup permanen.
Penulis: Lenny Tristia Tambun/MUT
Friday, November 29, 2013
Irwan Sembiring Ketua PPM Sumut Periode 2013 - 2017
Medan, (Analisa). Irwan Sembiring terpilih memimpin Pengurus Daerah (PD) Pemuda Panca Marga (PPM) Sumut 2013 – 2017 pada Musyawarah Daerah (Musda) PPM Sumut VIII yang berlangsung, Jumat-Minggu (22-24/11) di Medan. Ketua PC PPM Medan ini resmi menggantikan HM. Idaham sebagai Ketua PPM Sumut yang masa kepengurusannya sudah habis.
Pada awal menjalankan program kerjanya, Irwan Sembiring akan melakukan pendataan terhadap anak-anak veteran dan pejuang mulai dari tingkat pimpinan cabang hingga ranting, sehingga terhimpun dalam wadah PPM ini.
“PPM inikan wadah berhimpunnya putra-putri veteran dan pejuang. Untuk itu, kita ingin bersama-sama membesarkan PPM ini,” kata Irwan Sembiring didampingi Sekretaris PPM Medan Drs. Sarikat Ginting, Wakil Sekretaris PPM Medan Yohanna Lumbangaol, Ketua Musda Iskandar Marpaung, Sekretaris Musda M. Neil Ardiansyah dan Sekretaris Dewan Paripurna PPM Drs. Dewantara Sembiring, SH, MH saat temu pers di kantor PPM Sumut, Senin (25/11).
Menurutnya, PPM memiliki tugas sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah dan budaya serta mendukung penuh empat pilar bangsa (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45 serta NKRI-red) dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini kita akan melakukan konsolidasi ke pimpinan cabang se-Sumut, dan akan membentuk sidang formatur untuk membuat susunan kepengurusan,” ungkapnya sembari mengatakan, Musda juga membahas program-program kerja untuk kedepannya.
Terkait pemilu 2014 nanti, lanjutnya, PPM Sumut mendukung penuh kader-kader PPM yang maju sebagai calon legislatif. “Kita mendukung penuh caleg-caleg yang potensial yang memperhatikan para veteran serta anak dan cucu veteran,” sambung Sekretaris PPM Medan Sarikat Ginting.
Sarikat Ginting juga mengatakan, PPM Sumut siap membantu dan mendukung tugas TNI dalam hal keamanan dan ketertiban.
Pada kesempatan itu, Ketua Musda VIII Iskandar Marpaung meminta pemerintah tidak hanya memperhatikan para veteran dan anak cucunya pada saat-saat tertentu saja. “ Sebab sudah ada inpresnya,” ujarnya sembari mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan Musda PPM Sumut VIII.
Sedangkan Sekretaris Dewan Paripurna PPM Drs. Dewantara Sembiring, SH, MH menambahkan, setiap ketua terpilih baik tingkat daerah, pimpinan cabang maupun ranting hendaknya memiliki surat keputusan dari veteran. (bara)
Wednesday, November 27, 2013
Bikin Macet Ahok Akan Tutup Akses ke Plaza Semanggi dari LVRI
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana untuk menutup akses masuk ke gedung Plaza Semanggi yang berada di persimpangan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, atau tepatnya diseberang Mapolda Metro Jaya.
"Akses masuk Plaza Semanggi memang biang kemacetan, disitu ada pintu tol, kita akan tutup itu (Plasa Semanggi) karena (ada jalan) yang bisa masuk ke mall. Ngga ada urusan," tegas Ahok sapaan akrabnya, di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Menurut dia, kawasan Plasa Semanggi itu sangat tidak beraturan arus lalu lintasnya. Sehingga terjadi kemacetan setiap waktu. "Itu kendaraan yang masuk dari area Sudirman ke arah dalam kota, haru belok ke kanan," katanya.
Ia menjelaskan, nanti rute di kawasan tersebut akan dirubah dimana kendaraan yang masuk kedalam mall harus puter melalui Setiabudi.
"Karena kan kendaraan dari arah Slipi yang ingin masuk ke Plasa Semanggi menambah daftar panjang penyebab kemacetan. Jadi, nanti jalan di Karet Semanggi (Setiabudi) kan kecil, kita akan lebarkan nanti. Nah yang di Semanggi akan ditutup permanen," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Bahkan, politisi Gerindra ini siap untuk menghadapi amarah dari pihak Plasa Semanggi, yakni Lippo Mall sebagai pemilik. Bukan hanya itu, Ahok juga tak gentar menemui Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang selama ini menggunakan akses jalan tersebut menuju kantor pusat LVRI.
"Ya makanya itu, kita pasti bakal kena semprot lagi. Tetapi lebih banyak pengguna jalan daripada pengunjung mal. Makanya harus kita tutup aksesnya," tandasnya.
Sebelumnya, dimasa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Pemprov DKI Jakarta juga sudah mencoba melakukan penutupan akses jalan tersebut. Namun, hal tersebut ditentang oleh para veteran dari LVRI.
Bahkan para veteran tersebut sempat memberikan perlawanan dengan membawa bambu runcing, lalu membongkar pembatas beton yang digunakan untuk menutup akses pintu masuk gedung LVRI.[bay]
Rekomendasi Untuk Anda
Monday, November 25, 2013
Begini Peran Singapura dalam Penyadapan Australia
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura disebut-sebut turut membantu penyadapan Australia di sejumlah negara di Asia. Dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat menunjukkan bahwa AS dan mitra intelijennya dalam lingkaran "Five Eyes"--Australia, AS, Inggris, Kanada dan Selandia Baru--menyadap melalui kabel serat optik kecepatan tinggi di 20 lokasi di seluruh dunia. Operasi intersepsi melibatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dan perusahaan telekomunikasi atau melalui "operasi rahasia".
Menurut dokumen NSA, Singapura berperan membantu Australia mendapatkan akses untuk mencegat data melalui kabel bawah laut. Operasi intersepsi kabel bawah laut memungkinkan mereka untuk melacak "siapa pun, di mana pun, dan kapan pun" serta digambarkan sebagai "zaman keemasan" intelijen sinyal.
Dalam dokumen disebutkan Singapura--salah satu pusat telekomunikasi yang paling signifikan di dunia--adalah "pihak ketiga" yang bekerja dengan "Five Eyes" dan memegang kunci penting. Lembaga intelijen elektronik Australia, Defence Signals Directorate (DSD), memanfaatkan kabel SEA-ME-WE-3 yang melintas dari Jepang, melalui Singapura, Djibouti, Suez, dan Selat Gibraltar ke Jerman Utara.
Akses ke saluran telekomunikasi internasional utama ini difasilitasi oleh operator milik pemerintah Singapura, SingTel. Kerja sama ini menjadi elemen kunci dalam ekspansi intelijen dan hubungan pertahanan Australia-Singapura selama 15 tahun terakhir.
Saham mayoritas SingTel dimiliki oleh Temasek Holdings, lengan investasi pemerintah Singapura. Bukan rahasia lagi, tulis Sydney Morning Herald, SingTel memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen Singapura. Pemerintah Singapura diwakili oleh Peter Ong, yang sebelumnya bertanggung jawab untuk keamanan nasional dan koordinator intelijen di kantor Perdana Menteri Singapura, untuk duduk di pucuk pimpinan perusahaan itu.
Ahli intelijen dari Australian National University, Profesor Des Ball, menggambarkan kemampuan intelijen sinyal Singapura sebagai "yang paling maju" di Asia Tenggara. Kerja sama dengan Australia pertama kali dikembangkan pada pertengahan 1970-an.
Indonesia dan Malaysia telah menjadi sasaran utama untuk kolaborasi intelijen Australia dan Singapura sejak 1970-an. Sebagian besar lalu lintas telekomunikasi dan Internet di Indonesia disalurkan melalui Singapura.
Menanggapi berita ini, baik Australia maupun Singapura sama-sama bungkam. "Sesuai kaidah yang telah lama kami lakukan, Departemen Pertahanan tak akan berkomentar terhadap apa pun terkait persoalan intelijen," kata seorang pejabat Departemen Pertahanan Australia menjawab pertanyaan Zdnet.
Sedangkan SingTel dan Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) tak menjawab panggilan telepon maupun e-mail yang dikirim media itu untuk melakukan konfirmasi.
SYDNEY MORNING HERALD | ZDNET | TRIP B
Monday, November 18, 2013
Nemui-Nyimah, Falsafah Orang Lampung dalam Bertetangga
Tri Purna Jaya - Okezone
BANDARLAMPUNG - Burhanuddin (60) masih ingat benar kejadian sekira 50 tahun lalu. Saat itu kampungnya di Kecamatan Pakuanratu, Kabupaten Waykanan, Lampung, tiba-tiba kedatangan puluhan orang tidak dikenal.
Kabupaten yang dahulu hanya terdiri dari desa-desa sepi penduduk itu lambat laut menjadi ramai karena kehadiran para transmigran. Ia memiliki banyak teman baru di Sekolah Rakyat yang bahasa sehari-harinya pun berbeda.
“Belakangan saya baru tahu dari guru, mereka adalah anak-anak transmigran dari Pulau Jawa. Ya, kami akhirnya berteman, meski kadang-kadang saya atau mereka enggak mengerti bahasa masing-masing,” ungkap salah satu pengurus Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) itu mengenang masa kecilnya kepada Okezone.
Sekira 50 tahun lalu, tempat lahir Burhanuddin termasuk daerah terpencil. Sekeliling desa rimbun dengan pohon dan kebun. Anak-anak kecil seusianya saat itu masih bisa dihitung dengan jari. Karenanya, ia mengaku sangat gembira dengan kedatangan warga-warga baru tersebut.
“Terpencil sekali, bahkan jalan pun belum ada. Kalau mau ke Tanjungkarang (Bandarlampung) harus naik perahu dulu ke Martapura, baru naik kereta ke sana. Begitu banyak warga yang baru, kampung jadi ramai. Banyak teman bermain,” tuturnya.
Burhanuddin mengatakan, warga asli Lampung tidak mempermasalahkan banyaknya pendatang baru sejak gelombang transmigrasi digerakkan Pemerintah Hindia Belanda sejak 1930-an. Selain suasana desa menjadi lebih hidup, salah satu unsur falsafah hidup orang Lampung sendiri mencerminkan kebesaran hati dalam menerima keberagaman atau Nemui-Nyimah.
“Nemui-Nyimah berarti sikap pemurah atau tangan terbuka. Nemui-Nyimah ini merupakan ungkapan asas kekeluargaan untuk menciptakan suatu sikap keakraban dan kerukunan serta silarutahim,” ungkapnya.
Nemui-Nyimah ini salah satu dari empat unsur falsafah hidup orang Lampung, Piil Pesenggiri. Ketiga unsur lainnya, yakni Juluk-Adek, Nengah-Nyappur, dan Sakai-Sambaiyan.
“Piil Pesenggiri ini adalah semacam tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas hidupnya,” terangnya.
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, Nemui-Nyimah diterjemahkan sebagai sikap kepedulian sosial dan setia kawan. “Orang Lampung malah bertanya-tanya, apa ada yang salah dengan kami jika tidak diundang kalau ada acara atau tidak disapa,” ujarnya menjelaskan bagaimana falsafah hidup itu begitu mendarah daging.
Namun Burhanuddin sedikit menyesali perkembangan zaman yang justru mulai menghilangkan falsafah hidup ini. Makin berkurangnya toleransi, keramahan, ataupun tegur sapa. “Bukan hanya di masyarakat beragam, bahkan di generasi muda Lampung sendiri mulai menghilang,” sesalnya.
Ia lalu teringat kembali bagaimana keramahan antarpenduduk di kampungnya dahulu yang masih menjunjung tinggi falsafah hidup itu. “Dulu itu, misalnya waktu ke kebun. Kami justru dipaksa untuk ikut makan bersama pemilik kebun sebelah. Ya mau tidak mau, selain menghormati, kami lapar juga,” kenangnya.
Ia merindukan masa lalu yang penuh keakraban dan kehangatan itu terwujud dan dijunjung tinggi warga Lampung dan para pendatang, sehingga tidak ada kericuhan.
(ton)
Wednesday, November 13, 2013
MPR Harus Dikembalikan Jadi Lembaga Tertinggi Negara
JAKARTA (Pos Kota) – MPR sebagai lembaga tertinggi negara harus dihidupkan lagi untuk menata ketetanegaraan RI. Sebab, setelah amandemen UUD 1945 menurunkan MPR sebagai lembaga tinggi negara biasa, implikasinya luar biasa, timbul kesemrawutan pembangunan dan tata negara.
“Coba lihat, setelah MPR diturunkan dari lembaga tertinggi negara menjadi lembaga tinggi negara biasa, lha kok tiba-tiba kewenangan diambil alih oleh Mahkamah Konstitusi yang keputusannya final dan mengikat. Ini bagaimana bisa wong UUD 1945 saja bisa diubah, kok putusan MK tidak bisa diubah,” kata pemikir kenegaraan dari Reform Institute Dr Yudi Latif dalam diskusi di DPD RI, Rabu (13/11).
Menurut dia, putusan MK harus tetap bisa diubah oleh lembaga yang lebih tinggi, mau tak mau maka ada lembaga negara yang lebih tinggi. Dan itu yang memungkinkan bisa adalah MPR, namun lembaga ini harus dikembalikan posisinya kepada kedudukan semula, yakbi sebagai lembaga tertinggi negara.
Di sinilah kita menjadi yakin bahwa harus ada amandemen kembali terhadap UUD 1945, waktu 15 tahun sudah cukup untuk mengadakan perubahan, konsolidasi, dan sekaligus penataan kembali ketatanegaraan kita.
Yudi juga menyatakan, MPR dibentuk pendiri bangsa, sangat penting, karena kondisi kenegaraan Indonesia berbeda dengan negara-negara di Eropa. Perlunya MPR disebut sebagai lembaga tertinggi, karena di sana ada utusan golongan yang menampung komunitas-komunitas yang tidak bisa diwakili oleh parpol. “Ternyata utusan golongan kan dihapuskan dari MPR,” katanya.
Anggota Fraksi Golkar di DPR Agun Gunanjar menyatakan, pihaknya ingin MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara. “Kami ingin menata kembali keseluruhan ketatanewgaraan itu. Kami sudah siap semua,” kata Agun.
Contoh, wacana keberadaan MK, luar biasa itu juga yang akan diajukan. Perdebatan di Golkar luar biasa, terutama setelah melihat putusan-putusan MK yang kontroversi, itu langsung dieksekusi atau dikembalikan diuji ke MPR, artinya MPR sebagai lembaga yang haris dikembalikan kepada posisi lebih tinggi.
Golkar setuju dengan adanya amandemen 1945. Golkar sangat sunggug-sungguh memikirkan ini, tapi tidak ingin untuk kampanye Pemilu. “Kalau rakyat sungguh-sungguh menginginkan, kami akan laksanakan setelah Pemilu 2014,” kata Agun. (Winoto)
Monday, November 11, 2013
Anak Pejuang Kecam DPRD dan Bupati Karo
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Diabaikan
Tanah Karo-andalas > Para anak pejuang di Karo yang bernaung pada Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga (PC PPM) Kab Karo marah. Kemarahan mereka didasari Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Surbakti dan Ketua DPRD Karo Efendy Sinukaban mengabaikan peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 Nopember 2013.
Hal paling menyedihkan, di samping tidak melakukan upacara peringatan, Kantor Bupati Karo serta kantor jajaran SKPD dan Kantor Kantor DPRD Karo tidak terlihat tanda-tanda pengibaran bendera sang merah putih. Anehnya, Pemkab Karo tidak menginformasikan kepada publik pembatalan pelaksanaan upacara hari peringatan pahlawan nasional.
Fenomena ini memaksa kata-kata keras bernada kesal hingga menuding Ketua DPRD Karo serta jajaranya bodoh dan Bupati Karo serta perangkatnya dinilai sepele atas perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi keselamatan negeri ini.
Hal ini diungkapkan Ketua PC PPM Kab Karo Lia Hambali didampingi Sekretaris Natanael Sembiring Milala, Sekretaris Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kab Karo Bena Tarigan, Ketua Gerakan Peduli Anti Narkoba dan Tawuran Kab Karo Latif Khan Purba, diamini sejumlah jajaran PPM yang hadir dari 17 kecamatan se-Kabupaten Karo , Minggu (10/11) sekitar pukul 10.00 WIB, usai melakukan upacara dan penaburan bunga di Makam Pahlawan Jalan Veteran Kabanjahe.
“Bupati Karo dan Ketua DPRD Karo bukan lagi sekadar bodoh dan sepele, tapi mereka sudah sangat kejam dalam situasi ini. Padahal sesuai pengakuan mereka, kedua pimpinan utama di bumi turang ini adalah anak pejuang. Meskinya mereka harus memberikan tauladan, terlebih-lebih makam pahlawan hanya ada dua di NKRI ini yakni Kabanjahe dan Surabaya,”ujar Lia kesal.
Sementara itu, Sekertaris LVRI aro Bena Tarigan (80) saat disinggung wartawan bagaimana perasaannya atas kenyataan yang telah muncul, dengan logat karo dia hanya bisa berkomentar, dirinya sedang kebingungan atas sikap para pejabat di bumi turang.
Tarigan tiba-tiba menatap pemakaman rekan-rekan yang mendahuluinya sambil berkata dengan gaya bahasa,”Ula kena megelut, bagem sialo-alo, artinya: jangan kalian tersinggung, kita terima saja kenyataan ini”.
Beda dengan statement, Jean Hendrik Ginting SE selaku Ex Pasi Intel PC PPM Karo terkait tidak adanya pemasangan bendera di instansi bersangkutan, menurutnya dalam situasi itu, Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Surbakti dan Ketua DPRD Karo Efendy Sinukaban telah terindikasi mengangkangi amanah Pasal 7 ayat 5 Bab II Bagian Kedua terkait Penggunaan Bendera UU No 24 Tahun 2009 Tentang, Bendera, Bahasa dan lambing Negara serta lagu kebangsaan.
Pasal di atas berbunyi: Selain pengibaran bendera pada setiap tanggal 17 Agustus ,Bendera Negara diwajibkan dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar Nasional. Disamping itu, Bupati Karo juga telah mengabaikan surat dari Mentri Sekretaris Negara bernomor : B-1231/M.Sesneg/D-1/DK.00.01/10/2013 yang telah dilayangkan Ketua Panitia Perayaan Hari-Hari Besar Nasional RI Sudi Silalahi kepada seluruh Bupati serta instansi terkait (TNI, POLRI, BUMN dan BUMD) di NKRI menghimbau agar melakukan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang bertema ‘Pahlawanku Idolaku’ tepatnya Tanggal 10 Nopember 2010.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Kominfo PDE Karo Kenan Ginting SPd, Minggu (10/11) sekitar pukul 15.52 WIB lewat telepon selulernya mengatakan, upacara bersama pada peringatan ari Pahlawan Nasional dilaksanakan pada Senin (11/11) dimulai pukul 07.30 WIB di Stadion Samura Jalan Samura Kabanjahe.
“Pihak kita sedang bergerak keliling kota memberikan informasi kepada publik untuk pelaksanaan upacara besok sekaligus pemberitahuan pemasangan bendera merah putih,”tukasnya. (LAMS)
Saturday, November 09, 2013
76 pahlawan nasional tanpa ahli waris
Pewarta: Desi Purnamawati
Jakarta (ANTARA News) - Di antara 159 tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional, terdapat 76 sosok yang tidak memiliki keluarga atau ahli waris.
"Pahlawan nasional yang tidak memiliki ahli waris, hak-hak mereka dikembalikan ke negara," kata Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras di Jakarta, Sabtu.
Hingga saat ini pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 159 tokoh, 12 di antaranya perempuan, dan hanya 83 orang yang memiliki ahli waris.
Kepada ahli waris, pemerintah memberikan bantuan berupa tunjangan sebesar Rp1,5 juta setiap bulan dan bantuan kesehatan Rp3 juta setahun.
Jika rumah ahli waris tidak layak huni akan dibantu perbaikan rumah sebesar Rp25 juta.
"Mereka berhak dimakamkan di taman makam pahlawan baik di pusat maupun daerah, tapi bagi ahli waris yang tetap menginginkan makamnya ditempat semula akan dilakukan perawatan," tambah Hartono.
Selain ada yang tidak memiliki ahli waris, sebanyak 10 pahlawan nasional belum diketahui makamnya hingga saat ini.
Mereka adalah Yos Sudarso, Supriyadi, Muwardi, Tan Malaka, Martha Christina Tiahahu, I Gusti Ketut Jelantik, Pattimura, Anak Agung Gde Agung, Slamet Riyadi dan I Gusti Ketut Pudja.
Kementerian Sosial menggangarkan Rp44 miliar untuk Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial. Anggaran tersebut menurun dibandingkan sebelumnya Rp60 miliar.
Selain memberikan tunjangan bagi ahli waris pahlawan nasional, bantuan bulanan juga diberikan untuk 227 orang perintis kemerdekaan.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2013
Friday, November 08, 2013
Misteri makam 10 pahlawan nasional
Reporter : Fikri Faqih
Merdeka.com - Dari 159 tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional, 10 di antaranya hingga saat ini belum diketahui makamnya.
"Ada 10 pahlawan nasional yang belum diketahui makamnya. Ini menjadi tugas keluarga karena pemerintah tidak menjangkau ke situ," kata Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras di Jakarta, Jumat (8/11).
Sepuluh pahlawan tersebut yaitu Yos Sudarso, Supriyadi, Muwardi, Tan Malaka, Martha Christina Tijahahu, I Gusti Ketut Jelantik, Pattimura, Anak Agung Gde Agung, Slamet Riyadi, dan I Gusti Ketut Pudja.
Hingga saat ini pemerintah telah memberikan gelar pahlawan nasional kepada 159 tokoh, di mana 12 di antaranya perempuan.
Kepada ahli waris, pemerintah memberikan bantuan berupa tunjangan sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan dan bantuan kesehatan Rp 3 juta setahun. Selain itu, jika rumah ahli waris tidak layak huni akan dibantu perbaikan rumah sebesar Rp 25 juta.
"Mereka berhak dimakamkan di taman makan pahlawan, baik di pusat maupun daerah, tapi bagi ahli waris yang tetap menginginkan makamnya di tempat semula akan dilakukan perawatan," tambah Hartono dikutip antara.
Untuk 2013, pemerintah melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan menetapkan tiga tokoh menyandang gelar pahlawan nasional.
Tokoh tersebut yaitu, Radjiman Wedyodiningrat yang lahir di Yogyakarta 21 April 1879 dan dimakamkan di daerah kelahirannya. Radjiman adalah Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selain itu, gelar pahlawan nasional juga dianugerahkan kepada Lambertus Nicodemus Palar (LN Palar), lahir di Rurukan, Tomohon, Sulawesi Utara pada 5 Juni 1900.
Ia menjabat wakil Republik Indonesia dalam beberapa posisi diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa. LN Palar dimakamkan di TMPN Kalibata Jakarta.
Tokoh lainnya adalah TB Simatupang yang lahir di Sidikalang, Sumatera Utara pada 28 Januari 1920. Tokoh militer di Indonesia itu dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir Jakarta.
[tts]
Monday, November 04, 2013
Kemensos luncurkan portal Pahlawan Center
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial akan menghadiahi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan portal Pahlawan Center.
"Dalam Pameran Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) di awal bulan ini, akan diberikan kado spesial kepada presiden berupa portal Pahlawan Center," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menteri juga mengatakan presiden sekaligus akan meluncurkan portal tersebut bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2013.
"Kelak masyarakat dan para siswa sekolah dapat mengakses portal ini untuk mengenal lebih jauh semangat dan perjuangan para pahlawan," ungkapnya.
Saat ini, Kemensos telah menetapkan 156 pahlawan nasional yang diperoleh dari hasil seleksi ketat tim penganugerahan gelar pahlawan.
“Sosok mereka sudah bisa diakses, termasuk perjuangannya saat mengantarkan Indonesia meraih cita-cita kemerdekaan Indonesia."
"Oleh karena itu, mengisi kemerdekaan negeri ini dengan karya di berbagai bidang adalah tuntutan. Tinggalkan perbedaan, perkuat kebersamaan dalam membangun negeri. Kita masih tinggal di negeri yang sama, bahasa dan lagu kebangsaan kita juga sama. Suatu kerugian dan patut dipertanyakan apabila tiga kesamaan tadi tidak ada dalam jati diri setiap warga," lanjutnya.
“Mari jaga bangsa ini dan kuatkan jati diri dengan semangat perjuangan para pahlawan."
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © 2013
Sunday, November 03, 2013
Seskab: Revitalisasi Pancasila Bisa Bersemai Bila Realitas Ekonomi Baik
Oleh : DESK INFORMASI SESKAB
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam meyakini, revitalisasi dan internaliasai nilai-nilai Pancasila sebagaimana digaungkan oleh para peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XIX 2013 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI akan bisa dilaksanakan sepanjang kondisi ekonomi juga membaik. Bila kondisi ekonomi tidak membaik, rakyat justru akan mempertanyakan relevansi revitalisasi nilai-nilai Pancasila terhadap tantangan kehidupan yang nyata.
“Jadi, revitalisasi dan memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila bisa bersemai baik bila realitas ekonomi baik. Itu salah satu prasyarat,” kata Seskab Dipo Alam dalam akun twitternya @Dipoalam49 yang telah diunggahnya Sabtu (2/11).
Agar ekonomi bisa berkembang dengan baik, lanjut Seskab, pilar reformasi dan demokrasi, yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) harus saling mendorong pertumbuhan. Bukan saling sikut-sikutan atau saling tuding.
Seskab menguraikan perjalanan sejarah bangsa, ketika masa kepemimpinan Presiden Soekarno dengan Demokrasi Terpimpin, setelah 22 tahun perekonomian Indonesia kurang maju karena politisasi Nasakom. Saling sikut-sikutan sampai terjadi krisis pada 1965.
Kemudian, Soeharto yang menggantikan Soekarno tampil dengan Demokrasi Pancasila. Namun setelah 32 tahun menjabat, tahun 1998 terjadi krisis moneter Asia, ekonomi memburuk, sehingga mahasiswa dan rakyat meminta reformasi, dan dilakukannya perbaikan ekonomi.
“Itulah, bila nilai Pancasila dijajakan ke rakyat dengan cara dogmatis, jauh dari realitas, sementara ekonomi memburuk, yang muncul adalah pertanyaan apakah Pancasila bisa kasih makan?” kata Dipo Alam.
Seskab juga mencontohkan kondisi di Turki, saat ia menjabat sebagai Sekjen Development Eight (D-8) tahun 2007-2009, saat Kemal Attaturk yang sedang berkuasa dengan sangat kuat, didukung oleh kekuasaan partai dan militer yang kuat, dan mengobarkan jargon nasionalisme dan sekularisme.
“Begitu kuat nasionalisme Turki dengan sekularisme Attaturknya, digunakan sebagai mantra-mantra politik yang diusung oleh Partai CHP dalam pemilu/ Pilpres dan Pemilihan Perdana Menteri (PM), sehingga semua diatur oleh pemerintah, bahkan sampai ada Undang-Undang perempuan berjilbab tidak boleh masuk parlemen, universitas, kantor-kantor pemerintah dengan alas an sekularisme,” kata Dipo.
Tidak itu saja, tambah Dipo, atas nama nasionalisme dan sekularisme, militer Turki itu bisa intervensi politik. Bisa menjatuhkan pemerintah, dengan kudeta, menangkap dan menculik bagi yang ke-Islam-Islaman dalam berpolitik. Jadi, nilai-nilai nasionalisme dan sekularisme sudah menjadi dogma.
“Namun ketika krisis moneter terjadi tahun 1990-a, dogma yang kuat itu dapat tandingan nilai-nilai demokrasi dan ekonomi sehat,” papar Seskab Dipo Alam sembari menyebutkan, kelanjutannya adalah jendral-jendral pemimpin kudeta dan penculik itu diadili dan dijebloskan dalam penjara, dan partai-partai politik yang tadinya mengusung dogma nasionalisme dan sekularisme itu kalah dalam politik.
Kini dibawa kepemimpinan Presiden Abdullah Gul dan PM Tayyip Erdogan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), situasi di Turki berubah, mulai terjadi kemajuan ekonomi, dan perempuan berjilbab, istri petani dan pedagang juga dapat peran.
“Rakyat dan generasi mudanya melihat realitas kehidupan. Ekonomi baik, memberi kesempatan pendidikan pendidikan dan lapangan kerja. Artinya dogma-dogma itu buka jawaban,” jelas Seskab Dipo Alam.
Jangan Ada Dusta
Mengenai Indonesia Paska Reformasi, Seskab Dipo Alam mengatakan, walau banyak tantangan, secara bertahap ekonomi terus dimajukan dengan kerja keras kita semua, sehingga nilai-nilai Pancasila juga bisa berkembang.
Ia menyebutkan, nilai APBN 2014 sebesar Rp 1.842,4 triliun yang merupakan kenaikan hampir 5X lipat disbanding APBN 2004-2005 (Rp 400 triliun) patut disyukuri. Namun harus kita kawal dengan baik untuk mendorong perkembangan ekonomi, jangan sampai terjadi korupsi karena pada 2014 kita masuki tahun politik.
Seskab juga berharap, angka kemiskinan yang menurun dari 17% (2004) menjadi 11,6% (2013), diikuti turunnya pengangguran dari 10% (2004) menjadi 5,92% pada tahun ini, bisa diteruskan oleh Presiden yang akan memimpin Indonesia pada 2014 mendatang.
Adapun kenaikan pendapatan perkapita dari 1200 dollar AS (2004) menjadi 4000 dollar AS, keberhasilan Indonesia menempati peringkat ke-16 ekonmi dunia dan masuk menjadi anggota G-20 itu adalah fakta keberhasilan-keberhasilan ekonomi selama ini.
“Itu bisa terjadi karena Pancasila dapat memajukan ekonomi, memberi makan rayat, begitu pula ekonomi baik, sehingga menyuburkan arti kehidupan bermasyarakat Pancasila,” ujar Dipo Alam.
Karena itu, Sekab meminta agar pilar demokrasi, yaitu ekseutif, legislative, yudikatif, media, LSM, buruh, petani, nelayan, pemuda, mahasiswa, dan para agamawan tidak mengingkari kenyataan-kenyataan itu. “Jangan ada dustra di antara kita,” pinta Dipo Alam.
Ia mengingatkan, dusta karena bermodal saling menyalahkan, merasa benar sendiri dapat menelantarkan kemajuan ekonomi dan ideologi kita yang hidup terbuka, yakni Pancasila. (ES)
Tuesday, October 29, 2013
Pemuda Panca Marga Siapkan 'Gebrak Jakarta'
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP Pemuda Panca Marga (PPM) DKI Jakarta, mengabarkan tengah menyiapkan sebuah kegiatan yang diberi nama 'Gebrak Jakarta'. Organisasi selaku wadah berhimpun anak dan keturunan Veteran Republik Indonesia ini, menyebut, kegiatan tersebut akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Ketua Umum PP PPM, H Lulung A Lunggana menyebut, kegiatan tersebut bertujuan mengikis sejumlah permasalahan yang belum tertangani oleh Pemerintah Provinsi DKI.
"Masih dilatarbelakangi pemikiran bahw, sebagai kota metropolitan dengan dinamika tinggi, Jakarta dalam pengelolaan masih dihadapkan berbagai masalah yang membelit, maka 'Gebrak Jakarta' diselenggarakan," kata Lulung, Senin (28/10/2013).
Wakil Ketua DPRD DKI ini menjelaskan, 'Gebrak Jakarta' merupakan akronim dari "Gerakan Bersih, Rindang/Rapi, Aman dan Kondusif". Gerakan itu akan diluncurkan tanggal 29 Oktober mendatang di Taman Makam Pahlawan Kali Bata, Jakarta Selatan.
"Setelah peluncuran program ini (Gebrak Jakarta), untuk selanjutnya akan kami serahkan kepada Ketua PD PPM DKI Jakarta, Saharuddin Arsyad," jelas Lulung.
Lulung menambahkan, PPM juga akan menginisiasi suatu forum ilmiah dalam rangka menggali serta merumuskan berbagai pemikiran anak bangsa dari berbagai komponen, sebagai pengejawantahan dari rasa tanggungjawab tersebut, dalam sebuah dialog kebangsaan.
"Dalam kerangka tersebut, dialog yang bertemakan "Revitalisasi Kontruksi Kebangsaan" ini diharapkan dapat menginisiasi langkah-langkah konkrit sebagai upaya merevitalisasi konstruksi kebangsaan. Sehingga pada tahun 2025 Indonesia dapat mengoptimalkan momentum bonus demografi yang dimiliki, serta pada akhirnya di tahun 2030 nanti Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia.," kata Lulung.
Dalam dialog tersebut, lanjutnya, akan melibatkan komponen kepemudaan, ormas dan Parpol. Serta beberapa lembaga negara, seperti Kemenlu, Kemendagri, Kemenparekraf, Kemensos, Kemeneg LH, Kemenhan, Kemengpora, Kemenkominfo, Kementan, Mabes TNI, Mabes POLRI dan unsur BNN.
Monday, October 28, 2013
Jagal bayaran asal Kemayoran
Reporter : Arbi Sumandoyo, Pramirvan Datu Aprillatu
Merdeka.com - Inilah pesanan pertama diterima Iwan Cepi Murtado, kini 71 tahun. Pertengahan 1967, dia disuruh melalui perantara menghabisi seorang pengusaha di bilangan Jakarta Selatan. Dia mengambil tawaran itu tanpa berpikir panjang. Bayarannya menggiurkan buat ukuran kala itu, Rp 30 juta.
Selama sepekan Iwan berusaha keras tidak tidur. Dia menguntit dan mempelajari kebiasaan korban saban menit. Tempat eksekusi dan membuang korban dipelajari sangat cermat. Dia tidak mau salah langkah agar polisi tidak bisa membongkar kejahatannya.
"Saya sudah mempelajari semua lebih dulu. Saya survei lokasi dan tempat pembuangan," katanya saat ditemui merdeka.com Jumat pekan lalu di rumahnya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Di hari ketujuh, misi pembunuhan itu dilaksanakan. Dia mengajak satu rekannya sebagai pilot. Pilot bertugas mengendarai mobil saat eksekusi berlangsung. Pilot suruhan Iwan ialah orang kepercayaan hafal betul dan mahir membawa kendaraan.
Pukul lima sore, Iwan menghabisi korban setelah menikam dengan pisau. Dia bersama pilot membawa mayat itu memakai mobil ke pinggir sungai di Parung, Bogor, Jawa Barat. Mayat dibungkus karung itu lantas dibuang ke aliran sungai penuh buaya.
"Si bos cukup menyuruh saja, dia tidak perlu tahu apa yang saya lakukan dan dengan siapa," ujarnya. Dia membuang korban di sungai penuh buaya buat menghilangkan jejak dan jenazahnya habis dimakan raja sungai itu.
Dua kali korban pembunuhan bayaran oleh Iwan adalah warga Jakarta Selatan. Dia juga masing-masing menewaskan dua sasaran di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Pembunuhan terakhir dia lakukan atas suruhan orang Sekretariat Negara pada 1980. Tugas ini mengantarkan Iwan menghuni penjara Cipinang satu dasawarsa.
"Saya sudah tujuh kali membunuh orang, kebanyakan karena persaingan bisnis," tuturnya. Dia mengaku keluar dari kesatuan Raider lantaran gajinya kecil. Dia memilih hidup di jalan karena penghasilannya menjanjikan.
Enam kali misi dia jalankan begitu rapih. Polisi kesulitan mengusut sehingga dia bebas berkeliaran tanpa harus bersembunyi. Pekerjaan sebagai pembunuh bayaran sudah dilakukan sejak memutuskan kabur dari Batalion Raider Komando Daerah Militer Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Iwan hidup liar di jalan. Kerjanya berkelahi saban hari.
Sejatinya, Iwan telah akrab dengan kekerasan sejak masih sekolah. Dia tiga kali masuk penjara anak di Tangerang, Banten, karena membunuh. Iwan Cepi Murtado pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Kesenian Negara Kampung Jawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, namun tidak sampai rampung. Ayahnya dulu mandor zaman Belanda di Kemayoran. Nama belakang Iwan diambil dari nama ayahnya, Murtado.
Ayahnya disegani sebagai jawara. Murtado memenangkan perkelahian saat dikeroyok pendekar dari berbagai pelosok. Tiga orang tewas dalam perkelahian itu dan Murtado dipercaya Belanda menjadi penagih pajak menggantikan Mandor Lihun. "Ayah saya dulu penagih pajak (upeti). Dia tidak mau meminta pada pedagang tidak punya uang," kata Iwan.
Baca juga:
Sunday, October 27, 2013
Veteran sudah tua dan loyo, belum juga sejahtera
Reporter : Ramadhian Fadillah MERDEKA.COM
Paguyuban Keluarga Pelajar Pejuang Kemerdekaan Kedu Selatan, ex Tentara Pelajar TNI Brigade 17, menggelar silaturahmi di Jakarta. Salah satu hal yang dikeluhkan para prajurit tua ini soal kesejahteraan sebagian besar anggota yang tak juga diperhatikan pemerintah.
"Informasi dari DPP Legiun Veteran RI kini jumlah anggota yang dianugerahi gelar veteran RI berjumlah sekitar 300.000. Yang telah mendapat dana kehormatan baru 130.000, sisanya masih dalam proses 'katanya'," kata Ketua Paguyuban tersebut Imam Soebachi kepada merdeka.com, Minggu (27/10).
Menurut Imam, saat ini kondisi para veteran yang dulu berjuang saat perang kemerdekaan, sudah sangat lanjut. Mereka rata-rata berusia di atas 80 tahun.
"Kita sudah loyo. Sudah pasrah. Pada para pejabat kita sudah bosan minta-minta," kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah berbicara di depan Kongres Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) 9 Oktober 2012. SBY menjelaskan dengan UU Veteran no 15 tahun 2012 yang baru, diharapkan veteran RI lebih terjamin kesejahteraannya. Sayangnya UU ini tak diikuti tindakan nyata pemerintah.
Imam mengaku sudah berkali-kali memperjuangkan masalah kesejahteraan untuk para veteran. Jawaban dari pejabat terkait sering membuatnya kesal.
"Kita sudah loyo, terserah mau diapakan. Mudah-mudahan ada penyelesaian sebelum peringatan 10 November mendatang," harap Imam.
[ian]
Wednesday, October 09, 2013
Alex Noerdin Kembali Jadi Gubernur Sumsel
MK Tolak Gugatan Pilkada
JAKARTA (Pos Kota) – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua keberatan permohonan dari pemohon pasangan Cagub Sumsel Eddy Santana Putra-Anisja Dujita Supriyanto dan Herman Deru-Maphilinda Boer. Dengan demikian pasangan petahanan Alex Noerdin dan Ishak Mekki tetap sebagai pemenang Pilkada Sumsel.
“Menolak seluruh permohonan dari pemohon (terkait sengketa Pilkada Sumsel),” tegas Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva yang membacakan hasil siding sengketa Pilkada Sumsel, yang dihadiri Alex Noerdin dan pihak terkait lainnya di gedung MK, Selasa.
Dalam pertimbangannya, MK berpendapat saat ini tidak mungkin ada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang bersih 100 persen. Putusan ini merupakan yang kedua paska ditangkap Ketua MK non-aktif Akil Mochtar terkait dugaan gratifikasi Pilkada Gunung Mas dan Lebak. Sebelumnya, MK menolak gugatan sengeketa Pilkada Jatim dan mengukuhkan Soekarwo-Saefullah Yusuf sebagai pemenang Pilkada Jatim
Namun demikian, kata hakim konstitusi Anwar Usman yang membacakan pertimbangan majelis konstitusi, selama pelanggaran tidak bersifat terstruktur, sistimatis, masif serta tidak signifikan pengaruhnya kepada perolehan suara dan keterpilihan calon, maka MK tidak dapat membatalkan hasil pemungutan suara ulang Pilkada tersebut.
Seusai Majelis Hakim Konstitusi menolak gugatan dua pasang calon, incumbent Alex Noerdin yang hadir dalam persidangan di MK menerimanya dengan senyum lebar dan lalu bersama pendukungnya keluar dari ruang siding memeriahka kemenangannya Alex.
PILKADA ULANG
Pilkada Sumsel sempat mengundang perhatian dari warga Sumsel, baik di Palembang maupun kota dan kabupaten di seantero Sumsel. Apalagi, setelah MK, Kamis (11/7) membatalkan hasil rekapitulasi Sumsel dan lalu memerintahkan Pemilu ulang di tiga kabupaten, satu kota dan satu kecamatan Sumsel
Putusan pemilu ulang, yang diajukan oleh pemohon Cagub Herman Deru-Maphilinda Boer, terkait dengan dugaan adanya pelanggaran secara terstruktur, sistimatik dan masif yang dilakukan pasangan petahana Alex Noerdin dan Ishak Mekki.
Tidak hanya di situ, pasangan calon itu, juga menduga terjadinya pelanggaran yang sama dalam Pemilu ulang terkait Pilkada Sumsel di sejumlah daerah di Sumsel. Keberatan yang sama juga diajukan pasangan calon Eddy Santana Putra-anisya Djuita Supriyanto.
Namun sesuai hasil siding, Selasa (8/10) Majelis Hakim Konstitusi, semua keberatan itu ditolak dan putusan ini sekaligus mengukuhkan Alex Noerdin-Ishak Mekki sebagai Gubernur Sumsel periode 2003-2008. (ahi)
Alex Noerdin
Sunday, October 06, 2013
SURAT AKIL MOCTAR DARI RUANG TAHANAN KPK
Jakarta, 3 Oct 2013
Kepada Yth/ yang mulia Bpk/ibu hakim konstitusi
Ass. Wr Wb
1. Saya mohon maaf kepada Bpk/ibu hakim konstitusi dan kpd seluruh staf dan karyawan MK.
2. Sejak tanggal surat ini saya mengundurkan diri sebagai hakim MK.
3. Walau tidak untuk dipercaya atau tidak perlu percaya kepada saya, kiranya saya perlu menjelaskan kejadian yg sebenarnya;
A. Rabu malam saya baru sampai dirumah sekitar jam 8 lewat, mandi ganti pakaian dan berbicara dengan istri, saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman. Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan lalu saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah, saya jawab dengan SMS, silahkan tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk.
Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, saya tidak pernah melihat katanya menunggu di mobil putih.
Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan! Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu yang terjadi di teras rumah saya itu. Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun! Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka.
Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian dan security. Kalau kaitannya dengan pilkada Gunung Mas silahkan diamati rekaman sidang, 2 hakim anggota, 1 panitera pengganti dan panitera. Bagaimana pengambilan keputusan perkara dimaksud. Semua berlangsung sesuai prosedur dan tidak ada satupun dipengaruhi oleh saya.
B. Pilkada Lebak : Saya lebih tidak mengerti lagi karena sudah diputus, sudah dibacakan putusan, semua proses sidang pengambilan keputusan semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, tidak ada sama sekali saya menginteruksi, ada PP (Panitera Pengganti) dan panitera yang menyaksikan proses musyawarah tsb.
Katanya ada SMS dari pengacara Susy kepada saya meminta dibantu perkara tersebut. Saya tidak pernah meminta meminta uang atau janji dari perkara tersebut, tapi saya dijadikan tersangka.
4. Demi Allah Yang Maha Menyaksikan saya akan menghadapi ini dengan tabah dan yakin terhadap semua ini. Tiada pertolongan yang lebih baik kecuali dari Allah.
Ditengah berita yang mendzolimi saya, menyudutkan dengan hal-hal yang aneh mengikuti perkara ini, saya tidak akan merubah sikap saya terhadap bangsa ini.
Saya bukan penghianat! Walau saya harus mati untuk itu semua.
5. Kepada Bpk/ibu Hakim, maupun kolega saya ; Jika dalam perjalanan yang panjang ini, siapa tahu istri dan anak-anak saya membutuhkan petunjuk, sekiranya Bpk/ibu jika berkenan, bila mereka bertanya hal yang perlu mereka ketahui, mohon ditegur sapa kepada mereka.
Tks
Akil Mochtar
Saturday, October 05, 2013
Pahlawan Legendaris Vietnam Wafat.
REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Jenderal legendaris Vietnam Vo Nguyen Giap, panglima tentara selama perang melawan Prancis dan Amerika Serikat meninggal Jumat (4/10). Ia wafat dalam usia 102 tahun di rumah sakit di ibu kota Vietnam, Hanoi.
Laman VNExpress melansir, jenderal itu tutup usia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat 108, tempat ia berobat sejak 2009.
Jenderal Giap lahir pada 25 Agustus 1911 dan memimpin tentara dan rakyat Vietnam dalam pertempuran penting. Termasuk Dien Bien Phu melawan Prancis pada 1954 dan gerakan Ho Chi Minh melawan Amerika Serikat pada 1975.
Pakar dan peneliti dunia menggambarkan Jenderal Giap sebagai komandan militer tegas dan tajam dalam pertempuran. Namun penyayang dalam kehidupan sehari-hari.
Sampai 1930, ia menjadi guru dan wartawan sekolah. Kemudian bergabung dengan Partai Komunis Vietam pada 1931. Pada 1939, dia melarikan diri ke Cina bersama dengan Pham Van Dong untuk bergabung dengan Ho Chi Minh, mendiang presiden Vietnam.
Setelah perang, Jenderal Giap tetap menjabat menteri pertahanan Vietnam dan wakil perdana menteri. Lalu pensiun pada 1991.
Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
Friday, October 04, 2013
AMANAT PANGLIMA TNI PADA UPACARA PERINGATAN HARI TNI KE-68 TAHUN 2013 JAKARTA, 5 OKTOBER 2013
PARA PERWIRA, BINTARA DAN TAMTAMA, SERTA PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI, YANG SAYA CINTAI DAN SAYA BANGGAKAN,
SEBAGAI INSAN YANG BERIMAN DAN BERTAKWA, MARILAH SENANTIASA KITA PANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KE HADIRAT TUHAN YANG MAHA ESA, ATAS SEGALA LIMPAHAN KESEHATAN DAN KEKUATAN, SEHINGGA HARI INI KITA DAPAT MENYELENGGARAKAN UPACARA PERINGATAN HARI TNI KE-68 TAHUN 2013, DALAM KEADAAN SEHAT WAL'AFIAT.
KEPADA SEGENAP PRAJURIT DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI BESERTA KELUARGA DIMANAPUN BERADA DAN BERTUGAS, SAYA UCAPKAN "DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA", TERIRING UCAPAN TERIMA KASIH SERTA PENGHARGAAN YANG SEBESAR-BESARNYA ATAS PENGABDIAN SELAMA INI.
PARA PRAJURIT DAN PNS TNI,YANG SAYA CINTAI DAN BANGGAKAN,
PADA PERINGATAN HARI TNI KE-68, SUDAH SEPATUTNYA MOMENTUM INI KITA JADIKAN WAHANA UNTUK MEREFLEKSIKAN DIRI DAN MEREVITALISASI PENGABDIAN TNI KE DEPAN SECARA KONTEKSTUAL BAGI KEPENTINGAN NASIONAL, TERUTAMA YANG MENYANGKUT EMPAT HAL PENTING, YAITU PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL, MEMELIHARA KERUKUNAN DAN KESATUAN BANGSA, MENYUKSESKAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DAN SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL TAHUN 2014, SERTA MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN DAN KEUTUHAN NKRI.
KEEMPAT HAL PENTING TERSEBUT PERLU DISADARI OLEH SEGENAP KOMPONEN BANGSA DAN SEGENAP PRAJURIT SERTA PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI, KARENA DI ERA GLOBALISASI INI, FAKTOR STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SANGAT MEMAINKAN PERAN PENTING BAGI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA, DAN MEMBAWA PENGARUH YANG BEGITU BESAR TERHADAP SEGALA ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT.
DALAM KONTEKS TUGAS-TUGAS TNI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN KEEMPAT HAL PENTING TERSEBUT, TERSIMPUL PADA IMPLEMENTASI MOTTO TENTARA NASIONAL INDONESIA "BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT".
BERSAMA DAN DENGAN DUKUNGAN RAKYAT, TNI AKAN SEMAKIN SIAP DAN MANTAP MELAKSANAKAN TUGAS DENGAN LANGKAH ANTISIPATIF SERTA RESPONSIF, TERMASUK MENJAGA DAN MENGAMANKAN ASET-ASET SUMBER DAYA EKONOMI NASIONAL SECARA TEGAS, YANG MENJADI MODAL PEMBANGUNAN NASIONAL.
BERSAMA RAKYAT, KITA CEGAH TERJADINYA BENTURAN DAN KEKERASAN KOMUNAL, YANG AKAN MENGGANGGU KETENTERAMAN HIDUP MASYARAKAT DAN KESATUAN BANGSA.
BERSAMA RAKYAT, KITA JAMIN PEMILU 2014 DAPAT BERLANGSUNG SECARA LANCAR, TERTIB, BEBAS, ADIL DAN DAMAI, KARENA PEMILU ADALAH MASA DEPAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN NASIONAL.
BERSAMA RAKYAT, KITA PERTAHANKAN KEDAULATAN DAN KEUTUHAN SETIAP JENGKAL WILAYAH, YANG SECARA SAH MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI NKRI. PENDIRIAN TNI JELAS, TEGAS DAN TIDAK MENGENAL KOMPROMI DALAM MENJAGA KEDAULATAN DAN KEUTUHAN NKRI.
MELALUI KEBERSAMAAN INI, KITA BERHARAP SEGENAP KOMPONEN BANGSA DAPAT BERJALAN SEIRING, SELARAS, SERASI DAN SEIMBANG DENGAN DASAR PANDANGAN YANG SAMA DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA, GUNA MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA, UNTUK MENJADI BANGSA YANG BESAR, KUAT DAN BERMARTABAT.
UNTUK ITU, PADA KESEMPATAN PERINGATAN HARI TNI KE-68 INI, SAYA TEKANKAN BEBERAPA HAL SEBAGAI PEDOMAN BAGI SELURUH JAJARAN SATUAN TNI, SEBAGAI BERIKUT:
PERTAMA, TINGKATKAN TERUS KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SEBAGAI LANDASAN MORAL DAN ETIKA BAGI PRAJURIT DAN PNS TNI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS.
KEDUA, TINGKATKAN PROFESIONALITAS KEPRAJURITAN DENGAN TERUS BELAJAR DAN BERLATIH, DIHADAPKAN KEPADA REALISASI PEMENUHAN KEBUTUHAN ALUTSISTA TAHUN 2014, SERTA TINGKATKAN KETERAMPILAN LAINNYA TERKAIT TUGAS PERBANTUAN TNI.
KETIGA, TINGKATKAN SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS ANTAR PRAJURIT DAN SATUAN, SERTA DENGAN MASYARAKAT SEBAGAI MODAL DALAM MEMBINA KEBERSAMAAN TNI-RAKYAT, SEHINGGA TERCIPTA KESATUAN USAHA DALAM MENGATASI KESULITAN RAKYAT, YANG AKAN SEMAKIN MEMPERKUAT KECINTAAN RAKYAT KEPADA TNI.
KEEMPAT, TINGKATKAN MILITANSI KEPRAJURITAN MELALUI PENGUATAN DAN PENGAMALAN NILAI-NILAI SAPTA MARGA, SUMPAH PRAJURIT DAN DELAPAN WAJIB TNI, BAIK DALAM KONTEKS TUGAS OPERASI MILITER PERANG (OMP) MAUPUN OPERASI MILITER SELAIN PERANG (OMSP), YANG MAMPU MENGINSPIRASI SIKAP BELA NEGARA DARI SEGENAP KOMPONEN MASYARAKAT DI SEKELILINGNYA.
KELIMA, TEGAKKAN KESATUAN KOMANDO DAN KEMBANGKAN KEPEMIMPINAN LAPANGAN, YANG DIARAHKAN BAGI TUMBUH KEMBANGNYA SIKAP PARTISIPATIF, SEHINGGA KREATIFITAS YANG BERKEMBANG DAN UPAYA MEMBANGUN KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT TETAP BERADA DALAM KORIDOR KEBIJAKAN DAN BERADA DALAM KONTEKS PELAKSANAAN TUGAS YANG DIEMBANKAN OLEH NEGARA.
KEENAM, PEGANG TEGUH KOMITMEN NETRALITAS TNI DALAM SETIAP AKTIVITAS POLITIK DI PUSAT DAN DI DAERAH, KARENA KOMITMEN NETRALITAS TERSEBUT ADALAH JAMINAN BAGI TERSELENGGARANYA PEMILU 2014 DAN SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL SECARA LANCAR, TERTIB, BEBAS, ADIL DAN DAMAI.
KETUJUH, JADIKAN MOTTO "BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT" SEBAGAI ACUAN DALAM KREATIFITAS MEMBANGUN DAN MEMPERKOKOH KEMANUNGGALAN TNI DENGAN RAKYAT.
DEMIKIAN AMANAT SAYA PADA UPACARA PERINGATAN HARI TNI KE-68, SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA SENANTIASA MELIMPAHKAN BIMBINGAN, PETUNJUK DAN KEKUATAN KEPADA TNI DAN KITA SEMUA, DALAM MELANJUTKAN TUGAS DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA, YANG KITA CINTAI BERSAMA.
"DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA"
SELAMAT BERTUGAS,
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.
PANGLIMA TNI,
MOELDOKO
JENDERAL TNI
Monday, September 30, 2013
Komandan RPKAD marah dilucuti Tjakrabirawa di Bali
Reporter : Ramadhian Fadillah. MERDEKA.COM
Bali tahun 1965 jauh dari kata indah, tak ada kedamaian di sana. Setelah ratusan tahun, baru saat itu tak ada turis di Pulau Dewata. Teror terjadi di mana-mana. Orang-orang yang dicap Partai Komunis Indonesia (PKI) dibantai dengan kejam.
Wartawan Senior Hendro Subroto melukiskan peristiwa itu dalam buku 'Perjalanan Seorang Wartawan Perang' yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.
"Bulan Desember 1965, tak seorangpun wisatawan terlihat di Pantai Kuta. Jalan-jalan sunyi mirip hari raya Nyepi. Sepanjang jalan banyak rumah yang telah menjadi puing-puing, akibat pengrusakan atau dibakar massa," beber Hendro.
Saat itu satu kompi pasukan RPKAD dipimpin Kolonel Sarwo Edhie Wibowo tiba di Bali. Operasi militer di Jawa Tengah berbeda dengan di Bali.
"Di Jawa Tengah, RPKAD menggalang masyarakat agar bersama-sama dengan ABRI melawan G30S/PKI. Di Bali, RPKAD harus mencegah masyarakat yang bergerak sendiri-sendiri yang melawan G30S/PKI secara agresif sehingga menimbulkan jatuh korban," kata Kolonel Sarwo Edhie pada Hendro.
Saat itu Kolonel Sarwo Edhie berniat meninjau istana Tampaksiring yang merupakan tempat peristirahatan Presiden Soekarno. Istana tersebut dijaga anggota Resimen Tjakrabirawa. Perwira jaga meminta semua senjata milik pasukan RPKAD diserahkan di pos penjagaan.
Sarwo Edhie yang ramah dan simpatik berubah marah. Dia membentak perwira jaga.
"Baret merah tidak kenal dilucuti. Tahu kamu!" bentak Sarwo Edhie. Anak buah Sarwo langsung siaga dengan senjata masing-masing.
Melihat itu Tjakrabirawa di pos jaga langsung berdiri dengan sikap sempurna. Wajah mereka pucat pasi-pasi. RPKAD saat itu merasa sedang melakukan operasi militer di Bali. Karena itu mereka tak terima dilucuti. Padahal memang keharusan jika tentara menyerahkan senjata saat akan memasuki istana.
Di Bali juga Hendro melihat seorang tahanan PKI yang melarikan diri dan menolak menyerah. Tahanan yang ternyata seorang kapten itu tewas diberondong RPKAD dan polisi militer. Ada 56 peluru bersarang di tubuhnya.
Hendro ternyata mengenal orang itu. Sang kapten menikahi adik guru Hendro. Hendro juga yang memotret orang itu saat menikah. Di kitab suci yang ditinggalkan tahanan tewas itu ada satu pesan untuk istri tercinta.
"Djeng, dina iki aku ngadep marang Gusti..." artinya kira-kira, "Dik, hari ini aku menghadap Tuhan."
Sunday, September 29, 2013
'Soeharto yang rekomendasikan Untung masuk Tjakrabirawa'
Reporter : Ramadhian Fadillah, Islahudin-MERDEKA.COM
Nama Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Tjakrabirawa Letnan Kolonel Untung Sjamsuri dicatat dengan tinta merah dalam sejarah. Aksinya menculik tujuh jenderal di malam kelam 1 Oktober 1965 dikutuk. Akibat perbuatan Untung pula kelak Resimen Tjakrabirawa dibubarkan dan Soekarno dipreteli kekuasaannya oleh Jenderal Soeharto.
Tjakrabirawa adalah pasukan elite pengawal presiden dari empat angkatan. Seleksi masuk ke dalam resimen ini cukup berat. Tapi bukan Resimen yang melakukan seleksi ini, melainkan setiap angkatan.
Angkatan Darat memberikan pasukan dari Batalyon 454 Banteng Raiders, Angkatan Laut dari Korps Komando Operasi, Angkatan Udara memberikan Pasukan Gerak Tjepat dan Kepolisian menyerahkan Resimen Pelopor.
Bagaimana Untung bisa masuk ke Tjakrabirawa?
"Untung itu direkomendasikan Soeharto. Dia dekat dengan Soeharto dan juga Yani (Ahmad Yani)," kata Wakil Komandan Batalyon Tjakrabirawa, Kolonel Maulwi Saelan, saat berbincang dengan merdeka.com, di Jakarta, Jumat (27/9).
Versi Saelan, saat itu Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan dari Angkatan Darat kosong karena ditinggal oleh Letkol Ali Ebram yang dipromosikan ke bagian intelijen. Ali Ebram berasal dari pasukan elite Batalyon 454 Banteng Raiders di Semarang, Jawa Tengah. Maka penggantinya pun berasal dari Banteng Raiders. Saat itu Untung menjadi komandan batalyonnya. Saelan mengingat Untung ke Jakarta akhir tahun 1964 atau awal 1965.
Untung yang saat itu berpangkat Mayor bukan tentara sembarangan. Pria kelahiran Kebumen 3 Juli 1926 itu jago perang dengan banyak penghargaan.
Dalam operasi Mandala di Irian Barat, Untung meraih Bintang Sakti. Anugerah tertinggi untuk anggota militer. Prestasi itu hanya bisa disamai oleh Mayor Benny Moerdani dari Resimen Para Komando Angkatan Darat.
Nah, Soekarno dulu sempat kesengsem dengan Benny Moerdani. Tahun 1964, Benny seorang diri melerai tawuran berdarah antara RPKAD dan Tjakrabirawa dari KKO Angkatan Laut. Kabar soal keberanian Benny, sampai pula ke telinga Soekarno. Dia meminta Benny bergabung menjadi Komandan Tjakrabirawa. Tapi rupanya Benny tak minat.
Benny merasa jadi tentara itu harus bertempur, bukan menjadi pengawal. Maka pada Soekarno, Benny mengaku ingin menjadi komandan brigade. Artinya Benny ingin terus berkarir di pasukan, walau berat Soekarno merelakan Benny.
"Bung Karno memang lebih dulu mengenal Benny sehingga lebih dekat. Yang menikahkan Benny dulu juga Bung Karno," kata Saelan.
Karena Benny menolak, akhirnya Untung yang terpilih. Toh, prestasi Untung pun tak kalah dari Benny.
"Untung tentara sejati. Tubuhnya pendek dan berotot. Dia ikut bertempur bersama Yani melawan Permesta di Sumatera dan di Irian bersama Soeharto," jelas Saelan.
Menurut Saelan, Untung memang pintar bertempur, sayang dia tak pintar politik. Saelan tak menduga kalau tiba-tiba Untung membawa anak buahnya menculik para jenderal. Untung tak pernah banyak bicara. Saelan mengingat hanya dua kali Untung berbicara dengan Soekarno, posisi Untung memang mengamankan ring luar.
"Saat melapor di awal penugasan dan saat Idul Fitri, itu dikumpulkan semua anggota Tjakrabirawa. Itu saja. Tidak benar kalau ada yang bilang Untung pernah melapor soal dewan jenderal pada Bung Karno," beber Saelan.
Betapa terkejutnya Saelan saat mendengar anggota Tjakrabirawa ikut terlibat penculikan para jenderal. Tapi semuanya sudah terlambat. Untung yang pendiam itu telah melangkah terlalu jauh.
Kedekatan Untung dengan Soeharto juga dituliskan oleh Mantan Wakil Perdana Menteri II Soebandrio. Keduanya sama-sama divonis mati dan ditahan di Rumah Tahanan Cimahi, Bandung. Saat itu Untung yakin vonis mati untuknya cuma sandiwara. Dia juga meyakini akan diselamatkan oleh Soeharto.
"Percayalah Pak Ban. Vonis untuk saya itu mungkin hanya sandiwara," kata Untung.
Tapi pertolongan dari sang sahabat tak kunjung datang. Untuk ditembak di sebuah desa di Cimahi, akhir Maret 1966.
Justru Soebandrio yang akhirnya tak jadi divonis karena permintaan Ratu Elizabeth. Dulu Soebandrio sempat jadi Dubes RI di London.
[ian]
Saturday, September 14, 2013
Kisah polisi ditembak hingga cacat saat lindungi Soekarno
Reporter : Ramadhian Fadillah MERDEKA.COM
Penembakan pada anggota polisi makin sering terjadi. Setelah Aipda Anumerta Sukardi ditembak hingga tewas di depan KPK, giliran Briptu Ruslan Kusuma ditembak di Cimanggis, Depok. Motor Ninja 250 CC milik Ruslan diambil pelaku yang berjumlah empat orang.
Dulu, Presiden Soekarno mempunyai pengawal khusus. Mereka disebut Detasemen Kawal Pribadi (DKP), anggotanya berasal dari satuan polisi istimewa yang kini disebut Brimob.
Kesetiaan mereka teruji menyelamatkan Soekarno dari berbagai percobaan pembunuhan. Demi sang presiden, anggota DKP siap jadi tameng hidup.
Bulan Januari 1962, Presiden Soekarno dijadwalkan berpidato di Makassar. Hari sudah beranjak malam, ketika rombongan presiden menuju gedung pertemuan. Rombongan presiden pun melaju. Iring-iringannya dibuka sepeda motor sebagai voor rijders, lalu diikuti satu jip kawal pribadi (DKP), baru mobil RI-1. Setelah itu di belakangnya satu jip DKP, dan ditutup motor kawal belakang.
Ketika memasuki jalan Tjendrawasih yang sepi dan gelap. Tiba-tiba terdengar ledakan. Mobil Presiden digranat. Untungnya serangan itu meleset.
Ajudan Soekarno , Mayor Bambang Widjanarko menceritakan kisah itu dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno ' yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia tahun 2010.
Bambang memerintahkan Soekarno tiarap. Saat seperti itu, protap keselamatan presiden semua dipegang ajudan. Di sekeliling mobil, anggota DKP bersiaga. Mereka menjadi tameng melindungi Soekarno . Jika para penyerang sudah menempatkan penembak jitu, bisa dibayangkan rombongan Soekarno akan menjadi sasaran empuk. Untung sekali lagi, penyerang hanya melemparkan granat tanpa diikuti serangan lain.
Setelah kondisi dirasa aman, rombongan meneruskan perjalanan menuju Gedung Olahraga Makassar. Soekarno berpidato membakar semangat rakyat seolah-olah tak terjadi apa-apa dalam peristiwa itu.
Tapi DKP makin merapatkan penjagaan. Ketika Soekarno hendak kembali ke gubernuran, Bambang dan DKP mengatur siasat. Wali Kota Makassar duduk di dalam mobil kepresidenan. Tak lupa dia diminta mengenakan kopiah seperti Soekarno .
Sementara itu Soekarno menumpang mobil di belakang iring-iringan itu. Tak ada serangan saat kembali. Soekarno pun selamat sampai gubernuran.
Cerita heroik soal anggota DKP ini juga dikisahkan Komandannya AKBP Mangil. Saat itu Soekarno melaksanakan Salat Idul Adha di Istana.
"Saya duduk enam langkah di depan bapak. Di samping saya duduk Inspektur Polisi Soedio. Kami berdua menghadap ke arah umat. Sedangkan tiga anak buah, Amon Soedrajat, Abdul Karim dan Susilo pakai pakaian sipil dan berpistol duduk di sekeliling bapak," cerita Mangil dalam buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang yang ditulis wartawan Senior Julius Pour, terbitan Kompas.
Tiba-tiba saat rukuk, seorang pria bertakbir keras. Dia mengeluarkan pistol dan menembak ke arah Soekarno . Refleks, semua pengawal berlarian menubruk Soekarno . Amoen melindungi Soekarno dengan tubuhnya. Sebutir peluru menembus dadanya. Amoen terjatuh berlumuran darah.
Pistol menyalak lagi. Kali ini mengenai menyerempet kepala Susilo. Tapi tanpa menghiraukan luka-lukanya, Susilo menerjang penembak gelap itu. Dua anggota DKP membantu Susilo menyergap penambak yang belakangan diketahui bernama Bachrum. Pistol milik Bachrum akhirnya bisa direbut DKP.
Soekarno berhasil diselamatkan. Begitu juga dengan dua polisi pengawalnya. Untungnya walau terluka parah, Amoen dan Susilo selamat.
Bambang Widajanarko memuji kesiapsiagaan para anggota DKP. Tanpa tindakan heroik mereka, Soekarno sudah tewas. Mereka rela berkorban bahkan nyawa sekalipun.
"Seorang anggota kawal pribadi berkorban hingga cacat seumur hidupnya," kisah Bambang.
Saturday, September 07, 2013
Haji Lulung Mengaku Sudah Selesai dengan Ahok
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana, menyatakan aksi walkout yang dilakukan Fraksi PPP saat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menghadiri sidang paripurna, Senin, 2 September 2013 kemarin tidak ada kaitannya dengan dirinya.
"Ini bukan antara Haji Lulung dengan Ahok, yang soal Tanah Abang itu sudah selesai," ucapnya kepada Tempo, Selasa, 3 September 2013.
Ia menuturkan sikap yang diambil partainya merupakan lanjutan dari surat yang pernah diajukan Fraksi PPP kepada Ketua DPRD DKI, Ferrial Sofyan, agar mengundang Ahok untuk mengklarifikasi beberapa pernyataannya yang terkesan menyudutkan anggota dewan.
"Fraksi PPP meminta kembali, mendesak ketua dewan untuk memanggil Pak Ahok, kami ingin meminta klarifikasi," kata pria yang akrab disapa Haji Lulung ini.
Pernyataan Ahok yang dianggap menyudutkan anggota dewan, lanjut Haji Lulung, antara lain tentang Pansus MRT. Ahok menuding pansus hanya mencari honor. Yang kedua, mengenai hak interpelasi anggota dewan, yang dianggap hanya sebagai gagah-gagahan. Dan yang terakhir, pernyataan Ahok mengenai ada oknum DPRD yang bermain di Tanah Abang.
LINDA TRIANITA
PPP Walkout terhadap Ahok, Ini Sikap Ketua DPRD
Peristiwa Pembunuhan Serka Heru Santoso
SELAMAT JALAN PEJUANG, REKANMU TELAH MEMBUKTIKAN WALAUPUN DIA HARUS MENJALANI HUKUMAN DI DUNIA DEMI PERJUANGANMU MENJALANKAN PERINTAH DINAS INTELEJEN MENINGGAL DENGAN SIA-SIA DITANGAN PARA PREMAN TANPA TANDA JASA MENINGGAL DALAM TUGAS, SEMOGA DITERIMA DISISINYA
Friday, September 06, 2013
Mimpi TNI jadi macan Asia Tenggara
Reporter : Mardani-MERDEKA.COM
Di era Presiden Soekarno , kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bertumbuh pesat. Kepandaian Bung Karno dalam menjalankan politik luar negerinya membuat Indonesia banyak mendapat peralatan militer dari negara lain seperti Uni Soviet dan China.
Tak heran, di era pemimpin besar revolusi itu, kekuatan yang dimiliki TNI sangat diperhitungkan negara lain. Saat itu, Bung Karno bahkan pernah mengirimkan kapal selam TNI AL untuk berpatroli di Laut Selatan saat konflik antara Pakistan dan India memanas.
Bung Karno juga meminjamkan sejumlah pesawat tempur Mig-19 AURI kepada Pakistan untuk memperkuat armada udara mereka kala itu. Namun, sejak Bung Karno lengser, armada militer yang dimiliki TNI tak bertambah, bahkan cenderung menurun.
Hal itu berakibat pada menurunnya kekuatan TNI jika dibandingkan negara lain. Di era Presiden Megawati Soekarno putri, upaya modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI dilakukan. Putri Bung Karno itu memulainya dengan membeli sejumlah pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.
Langkah itu dilanjutkan di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Di periode keduanya ini, modernisasi peralatan tempur TNI terus dilakukan.
Bahkan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yakin pada 2014 mendatang, TNI akan memiliki kekuatan terbesar alias menjadi macan di Asia Tenggara.
"Renstra pertama 2014, kekuatan TNI yang terkuat di Asia Tenggara," kata Purnomo saat meresmikan dua Kapal Republik Indonesia di Batam, Kamis (5/9).
Menurutnya, banyak Alutsista TNI yang ditambah, di antaranya kapal patroli cepat untuk TNI AL, Tank Leopard untuk TNI AD dan penambahan pesawat Sukhoi untuk TNI AU.
"Sukhoi akan diganti semua. Negara kita akan kuat, itu penting," kata Menteri.
Diketahui, TNI AD akan diperkuat 61 Tank Leopard Ri, 42 unit Tank Leopard 2A4, dan 50 tank Marder. Tank produksi Pabrik Rheinmettal, Jerman ini tiba secara berangsur mulai Oktober 2013. Tank kelas berat tersebut akan ditempatkan di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Untuk artileri, TNI AD membeli MLS Astros II dari Brasil. MLS Astros II merupakan mobil tempur yang mampu meluncurkan 2 roket, 4 roket dan 16 roket. Jika dalam posisi laras peluncuran 2 roket, jangkauan yang dicapai hingga 300 km.
Astros II akan dioperasikan Yonarmed I/105 Tarik Ajusta Yudha, Singosari, Malang, Jawa Timur. TNI AD juga menambah daya gempur lewat udara dengan sejumlah helikopter serang. Kini Dinas Penerbang TNI AD mengandalkan 3 buah Mi-35 Hind E produksi Rusia, maka kini TNI AD telah membeli 8 unit Apache tipe AH-64E seharga USD 500 juta dari AS. Helikopter serang canggih ini akan ditempatkan di Laut China Selatan. Sejumlah panser dan persenjataan lain juga akan memperkuat TNI AD.
Sementara, untuk armada laut, TNI AL telah memesan 3 kapal selam dari Korea Selatan. Kapal itu diharap sudah bisa memperkuat Indonesia mulai tahun 2015. Saat ini wilayah laut Indonesia yang begitu luas hanya dijaga 2 kapal selam.
TNI AL juga akan membeli 11 helikopter antikapal selam dan menghidupkan kembali skadron antikapal selam. Helikopter ini diharapkan sudah datang tahun 2014 dan ditaruh di Surabaya.
TNI AL berencana memesan 35 kapal cepat rudal (KCR) untuk mewujudkan kebutuhan minimum. 2 KCR, yakni KRI Celurit-641, dan KRI Kujang-642 telah memperkuat armada barat. TNI AL juga ingin membeli 3 kapal frigat buatan Inggris. Kapal ini awalnya dipesan Brunei Darussalam, tetapi kemudian tidak jadi karena butuh personel banyak untuk mengawakinya.
Untuk marinir, 17 Tank Amfibi BMP-3F dari Rusia telah datang sejak 2012. Idealnya korps baret ungu ini memiliki 95 tank BMP-3F. Kemhan berjanji akan terus melengkapinya secara bertahap.
Di udara, kekuatan TNI AU semakin diperkuat dengan datangnya 2 pesawat Sukhoi SU-30 MK2 pada Februari 2013 lalu. Secara bertahap, diharapkan TNI AU bisa memiliki 16 jet Sukhoi.
16 Jet tempur ringan T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan juga akan memperkuat TNI AU. 1 Skadron ini direncanakan untuk menggantikan pesawat Hawk yang akan segera dipensiunkan.
Selain itu hibah 24 pesawat F-16 D Blok 52 dari Amerika Serikat diharapkan sudah datang pertengahan tahun 2014. Pesawat serang darat A29A Super Tucano dari Brazil juga sudah bertahap tiba di Indonesia. Pesawat dengan kualifikasi antigerilya dan serangan darat ini menggantikan OV-10 Bronco yang sudah dibebastugaskan.
Untuk pesawat angkut, TNI AU dapat tambahan CN-295. Selain itu 6 unit C-130 H Hercules ditambah hibah Australia sebanyak 4 unit untuk pesawat yang sama. Pesawat lain yang direncanakan akan hadir di antaranya Helikopter Cougar, Grob, dan pesawat latih KT-1.
Dalam ilmu hubungan internasional, sebuah negara harus memiliki kekuatan militer yang mumpuni agar disegani negara-negara lain. Sebab, kekuatan militer menjadi salah satu instrumen utama bagi diplomasi luar negeri sebuah negara. Meski peradaban manusia telah memasuki era modern, kekuatan militer tak bisa dipungkiri masih menjadi salah satu faktor utama sebuah negara dihargai oleh negara lain.
Dengan militer yang kuat, sebuah negara dapat memainkan peranan lebih di pergaulan internasional, yang tentunya akan membawa pengaruh kepada kepentingan ekonomi negara tersebut. Tengok saja Amerika Serikat, Rusia dan China.
Semoga TNI ke depannya semakin kuat dan bisa menjadi macan Asia bahkan dunia. Namun harus diingat, kekuatan tersebut harus digunakan untuk kemajuan negara dan demi kemakmurkan seluruh rakyat Indonesia. :)
Wednesday, September 04, 2013
Dilarang panglima, ormas ala TNI marak di sidang Cebongan
Reporter : Mardani > MERDEKA.COM
Sidang vonis terhadap 12 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartusuro, Sukoharjo, Jawa Tengah, digelar hari ini di Pengadilan Militer II-11, Bantul. 12 personel Kopassus itu merupakan terdakwa pembunuh empat narapidana kasus narkoba di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Layaknya sidang-sidang sebelumnya, sidang dipenuhi oleh massa pendukung yang meminta agar Serda Uchok dkk dibebaskan. Saking banyaknya, anggota ormas yang terdiri dari FKPPI, Pemuda Panca Marga, Pemuda Pancasila dan sejumlah ormas lainnya itu meluber hingga ke luar ruang sidang.
Namun, kebanyakan dari mereka banyak yang menggunakan seragam atau atribut ala TNI. Dengan berbaret merah, hijau dan berpakaian loreng, para anggota ormas itu tampak gagah di luar pengadilan.
Padahal, belakangan penggunaan atribut atau seragam ala TNI oleh Ormas tengah menjadi sorotan. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sendiri usai dilantik kemarin menegaskan akan menindak tegas ormas yang menggunakan seragam ala TNI. Hal itu dilakukan demi menjaga nama baik TNI.
"Saya sudah instruksikan untuk dibersihkan. Tidak boleh seperti itu (ormas menggunakan seragam ala TNI)," kata Jenderal Moeldoko, usai Sertijab panglima TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/8).
Moeldoko mengatakan, dalam undang-undang disebutkan ormas dilarang menggunakan seragam atau atribut yang sama dengan lembaga pemerintahan. Namun demikian, pihaknya mengaku akan tetap menggunakan cara-cara persuasif dalam melakukan penertiban.
"Pasti kita akan lakukan tindakan persuasif pada awalnya, kalau tidak bisa baru represif," tegas mantan Kasad ini.
Belakangan, banyak ormas menggunakan seragam bak prajurit TNI. Layaknya prajurit TNI sungguhan, anggota ormas itu juga menggunakan baret yang memiliki warna sama dengan baret TNI.
Di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, misalnya. Ada ormas yang anggotanya menggunakan baret merah layaknya prajurit Kopassus sehingga membuat masyarakat bingung.
[dan]
Saturday, August 31, 2013
Presiden RI Lantik Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
PUSPEN TNI (30/8),- Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono melantik Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8). Jenderal TNI Moeldoko menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono S.E., yang memasuki masa pensiun pada bulan Agustus 2013.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keppres Nomor: 50/TNI/2013 tentang pengangkatan Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI, dan Keppres Nomor: 51/TNI/2013 tentang pengangkatan Letjen TNI Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden memimpin pembacaan sumpah dan janji jabatan yang diikuti oleh Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat yang baru, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berkas pelantikan.
Jenderal TNI Moeldoko sebelumnya merupakan satu-satunya calon yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Panglima TNI. Selanjutnya Jenderal TNI Moeldoko menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR RI yang digelar pada 21 Agustus 2013, dan pada 27 September 2013 semua fraksi di DPR pada sidang paripurna secara bulat menyetujui pengangkatan Jenderal TNI Moeldoko menjadi Panglima TNI yang baru.
Jenderal TNI Moeldoko yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), mengawali pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada tahun 1981. Sebelum menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Moeldoko mengemban sejumlah jabatan strategis di lingkungan Angkatan Darat. Beberapa jabatan yang pernah dia emban, antara lain Pangdivif 1/Kostrad, Pangdam XII/Tanjungpura, Pangdam III/Siliwangi, Wagub Lemhanas RI, Wakasad dan yang terakhir sebagai Kasad.
Karena pengabdian dan prestasinya, Jenderal TNI Moeldoko mendapatkan beberapa Tanda Kehormatan Negara seperti Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Santi Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Kartika Eka Paksi Utama.
Sejumlah pejabat tinggi negara turut hadir dalam acara pelantikan Panglima TNI dan Kasad yang baru antara lain, Ketua DPR RI Marzuki Ali, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo, dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta beberapa pejabat TNI dan Undangan.
Wednesday, August 21, 2013
Cerita bos Malaysia lecehkan bendera Merah Putih
Reporter : Dedi Rahmadi--MERDEKA.com
Kelakuan CPO PT Kreasijaya Adhikarya, Broderik Chin berkebangsaan Malaysia harus diproses hukum karena melecehkan lambang negara Indonesia, bendera Merah Putih. Broderik membandingkan bendera merah putih dengan kolor (celana dalam) miliknya.
Awalnya bos perusahaan itu menanyakan keberadaan bendera pada karyawan dan stafnya untuk di pasang di areal perusahaan karena memperingati hari kemerdekaan, dan dijawab ada, lantas terlontarlah ucapan pelecehan.
"Kalo tidak ada bendera, pakai kolor (celana dalam) saya warna putih dan kalo warna merahnya pakai punya Ibu saja." ujar Broderik di Dumai, Riau.
Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) di Kota Dumai, Amris mengatakan ucapan yang dilontarkan Broderick Chin itu sangat melukai hati masyarakat yang sedang bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI ke 68. Menurutnya, kelakuan Broderik tidak bisa dimaafkan dan harus diproses sebagaimana mestinya dengan tegas.
"Ucapan pimpinan perusahaan ini sangat melukai hati bangsa kita, dan jika benar, kami minta dia dipecat dan tidak boleh berada di Dumai," kata Amris tegas seperti dikutip dari Antara, Senin (20/8).
Teguh, mahasiswa Dumai yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Merdeka mengatakan, penghinaan atas bendera Merah Putih tidak bisa ditoleransi dan mesti diusir dari NKRI. Mahasiswa menuntut Broderick Chin diadili atas pelecehan dan penghinaan kemerdekaan Indonesia dan non aktifkan perusahaan tersebut di Dumai dengan mencabut izin operasinya.
"Dia telah menginjak harga diri bangsa ini dan kita tidak boleh berdiam diri, harus bertindak dan mengusir dia dan perusahaannya di negara Indonesia. Kita menuntut dia diadili seberat-beratnya atas penghinaan kemerdekaan bangsa Indonesia," sebut Teguh.
Kapolres Dumai Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudi Kurniawan mengaku belum ada laporan resmi dengan dugaan penghinaan tersebut. Namun pihaknya tetap akan mendalami perkara tersebut. "Semua Polsek dan unit pelayanan kepolisian sudah dicek, namun sejauh ini belum ada masuk laporan resmi tentang dugaan penghinaan itu," kata Yudi kepada Antara, Selasa (20/8).
Yudi mengaku mengetahui peristiwa yang melecehkan NKRI ini berdasarkan konfirmasi wartawan dan pemberitaan yang sudah beredar di media massa.
Sementara, Ketua Komisi I DPRD Dumai, Timo Kipda meminta pemerintah dan aparat mengusut dan menindak tegas upaya pelecehan negara yang dilakukan seorang warga negara asing yang bekerja di Dumai. Timo mengakui telah menerima laporan dari 4 orang pekerja PT Kreasi tentang ucapan yang dianggap melecehkan lambang NKRI bendera merah putih oleh Broderik Chin yang membandingkan dengan celana dalam.
"Ini sudah keterlaluan dan telah menghina bangsa kita di saat lagi merayakan kemerdekaan. Perusahaan seperti ini harus ditinjau ulang keberadaannya, dan kita harapkan pemerintah bersama aparat berwajib bertindak tegas," ungkap Timo.
[ded]
Sunday, August 18, 2013
Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit
TEMPO.CO, Jakarta - Abraham Lunggana pada usia sekolah dasar mengais sampah di Pasar Tanah Abang. Kini dia memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan dan parkir di pusat perdagangan tekstil itu. Dengan bendera PT Putraja Perkasa, PT Tujuh Fajar Gemilang, PT Tirta Jaya Perkasa, Sakom, juga koperasi Kobita, ia mengklaim mempekerjakan 7.000 orang.
Populer dengan panggilan Haji Lulung, ia kini kaya-raya. Mobilnya 30-an. "Yang paling bagus Rubicon," katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Ia mengaku punya banyak properti, seperti rumah, tujuh vila, juga toko. Lewat Partai Persatuan Pembangunan, Lulung menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta pada 2009, kemudian terpilih sebagai wakil ketua. "Saya pembayar pajak terbesar nomor tiga di Jakarta Pusat," ujarnya.
Lulung menolak julukan preman untuk orang yang memungut uang dari pedagang kaki lima di Tanah Abang. Ia menyebut mereka "anak wilayah". Majalah Tempo edisi Senin 19 Agustus 2013 mewawancarai Lulung.
Kepolisian daerah menyebut ada preman di Tanah Abang memeras pedagang….
Saya kebingungan. Yang dibilang preman itu yang mana? Buktikan. Saya prihatin ada isu preman. Seolah-olah ada perbuatan melanggar hukum secara massal oleh sekelompok orang, memeras dan segala macam. Di Tanah Abang itu tidak ada orang lain. Yang ada asli anak Tanah Abang. Jangan yang mengelola pedagang kaki lima disebut preman.
Bukankah pungutan-pungutan kepada pedagang itu pemerasan?
Saya bilang itu mau sama mau. Para pedagang tidak merasa diperas. Pedagang datang dari luar. Emang bisa ente cari tempat sendiri? Nah, pasti ente cari orang di situ. Ketemulah. Lalu, misalnya, sepakat tiga bulan sewa: satu juta, dua juta, lima ratus ribu. Lalu ada keamanan, kebersihan.
Untuk apa pungutan-pungutan itu?
Judulnya begini, tetap mereka dibina supaya jangan bikin masalah besar. Kenapa? Karena Tanah Abang ini sentra ekonomi. Kalau kalian ribut, orang enggak datang berbelanja. Kalau saya enggak jadi apa-apa lagi, nongkrong saja di Tanah Abang. Meludah saja jadi duit. Tapi saya enggak mau monopoli. Nanti saya panggil rukun remaja untuk dikasih kerjaan.
Anda seperti godfather di Tanah Abang….
Iya, saya godfather yang tidak jahat, ha-ha-ha….. Wawancara selengkapnya baca Majalah Tempo.
ANTON SEPTIAN, MARIA HASUGIAN, LINDA TRIANITA, WIDIARSI AGUSTINA
Subscribe to:
Posts (Atom)