### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Saturday, August 08, 2009

DIRGAHAYU RI KE 64

PPM Pasang Bendera Ukuran Jumbo Pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Di Tanjung Dato
MINGGU, 16-08-2009 19:12

Oleh : redaksi
BATAM TODAY- Sebagai wujud rasa nasionalisme dan kebangsaan, OKP Pemuda Panca Marga (PPM) memasang bendera merah putih ukuran terbesar pada saat peringatan HUT RI Ke-64 di Tanjung Dato dekat kawasan resort KTM Tanjung Pinggir. Bendera merah putih ukuran panjang 20 meter dengan lebar 40 meter ini akan dikibarkan saat upacara peringatan detik-detik proklamasi ke-64, Senin (17/8/2009) bersama kader dan pengurus PPM.

Upacara dipimpin langsung Ketua Umum DPP PPM, Dato Erdin Odang didampingi Ketua DPC PPM Batam dihadiri mantan KSAD Jenderal TNI AD Ryamizard Ryacudu, Ketua DPP FOSAD mantan Ketua Umum DPP PPM Faisal dan sejumlah tokoh PPM Pusat. Sebelum dikibarkannya bendera merah putih ukuran jumbo di bukit Tanjung Dato yang berjarak 30 meter dari Singapura telah menjadi buah bibir ditengah-tengah masyarakat Batam dan Singapura. Pasalnya, lokasi Tanjung Dato yang cukup dekat dengan Singapura membuat bendera ukuran jumbo ini dapat terlihat jelas dari Singapura membuat sejumlah turis terlihat memasuki area lokasi Tanjung Dato guna melihat bendera tersebut.

Dato Erdin Odang, Ketua Umum DPP PPM saat dijumpai ditengah-tengah kesibukan mempersiapkan upacara menyampaikan pemasangan bendera ukuran jumbo tersebut sebagai sikap kecintaan dan rasa nasionalismenya kepada bangsa dan negara Indonesia. ''Setidaknya melalui ide memasang bendera ukuran 20x40 meter dapat menggugah pemerintah agar tidak menjual pulau yang ada RI khususnya di Batam ini,'' ujar Erdin didampingi Sekretaris Umum Granat Kepri Perwira, Minggu (16/8/2009).

Biaya persiapan upacara dan pemasangan bendera yang dipesan khusus dari Jakarta dengan dana Rp 30 juta ini murni oleh Erdin Odang. Erdin menegaskan pemasangan bendera tersebut bukan untuk mencari sensasi namun murni karena sikap nasionalismenya terhadap nasib pulau-pulau yang ada di wilayah NKRI khususnya di Provinsi Kepri dan Batam. ''Bagi saya bukan karena nilai uangnya tapi dampak dari pemasangan bendera ini bagi Batam dan keutuhan wilayah NKRI dan menumbuhkan rasa nasionalisme bagi pejabat pusat dan daerah dalam mempertahankan tanah air khususnya pulau-pulau yang ada provinsi Kepri,'' tegasnya.

Setidaknya, Gubernur Kepri dan Walikota Batam bisa lebih perhatian terhadap kondisi pulau dan warganya. Pasalnya, masalah kasus Ambalat dan telah dijualnya pulau yang ada di wilayah perbatasan sudah sangat mengkawatirkan belakangan ini. Belum lagi adanya informasi beberapa pulau yang ada di wilayah provinsi Kepri dan Batam menurutnya harus segera dicegah secara dini.

''Bayangkan kalau masalah dijualnya pulau-pulau di wilayah NKRI kita tercinta khususnya di provinsi Kepri dan Batam oleh pejabat demi keuntungan pribadi ini kita biarkan, bisa-bisa tidak lama lagi kita akan dijajah bangsa lain,'' tegasnya.(btd/Alex)