Sunday, November 28, 2010
BHAKTI MERAPI
Beberapa Foto Arsip dalam kegiatan Bhakti Merapi November 2010 yang dilaksanakan oleh Mabes Yudha Putra Pemuda Panca Marga
Thursday, November 25, 2010
KARYA BHAKTI PPM GIANYAR BEDAH RUMAH VETERAN
Rehab dua rumah dalam Karya Bhakti PPM Kabupaten Gianyar Bali. baca selengkapnya
PPM KOTA BALIKPAPAN Bertatap Muka dengan Dandim
Kamis, 25 November 2010 , 09:32:00
DARI : POS METRO BALIKPAPAN-Untuk meningkatkan hubungan sesama anggotanya, para pengurus dan keluarga besar Pemuda Panca Marga (PPM) mengadakan tatap muka dan silaturahim dengan Dandim kota Balikpapan Letkol CZI Musthofa di aula Makodim kemarin.
“Kami berusaha membangun silaturahim dan hubungan yang baik dengan seluruh keluarga besar PPM,” kata Zainal H Ketua PPM kota Balikpapan saat bertatap muka langsung dengan Dandim selaku Dewan Pembina PPM kota Balikpapan.
Menurut Zainal sebagai organisasi yang mewadahi para anak dan keturunan kaum veteran, konsolidasi diantara pengurus dan keluarga besar PPM perlu dilakukan untuk menyusun program dan konsep untuk memajukan PPM kedepan.
Hal yang sama juga diakui oleh Letkol Musthofa bahwa PPM merupakan salah satu komponen bangsa yang terlibat langsung dalam pembangunan bangsa, apalagi mereka adalah para keturunan kaum veteran yang telah berjuang untuk memerdekakan dan membangun bangsa dan Negara Indonesia. Maka kekompakkan diantara keluarga besar PPM perlu dilakukan.
“Kalau kita kompak, maka akan muncul ide-ide positif untuk memajukan PPM bahkan bangsa ini,” ujar Musthofa.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh para sesepuh PPM, pengurus Veteran kota Balikpapan, serta para kader PPM yang selama ini aktif di organisasi ini.
“Dulu orang tua kita berjuang untuk memerdekakan negeri ini, maka tugas PPM salah satunya untuk meneruskan cita-cita perjuangan orang tua,” imbuh H.Marhan Yunus salah seorang pengurus Paripurna PPM.
Karena itulah Marhan berharap kedepan PPM semakin kompak dan solid sehingga mereka bias membangun sebuah jaringan kaderisasi yang bermanfaat dan berguna untuk pembangunan bangsa terutama untuk kota Balikpapan.(are)
DARI : POS METRO BALIKPAPAN-Untuk meningkatkan hubungan sesama anggotanya, para pengurus dan keluarga besar Pemuda Panca Marga (PPM) mengadakan tatap muka dan silaturahim dengan Dandim kota Balikpapan Letkol CZI Musthofa di aula Makodim kemarin.
“Kami berusaha membangun silaturahim dan hubungan yang baik dengan seluruh keluarga besar PPM,” kata Zainal H Ketua PPM kota Balikpapan saat bertatap muka langsung dengan Dandim selaku Dewan Pembina PPM kota Balikpapan.
Menurut Zainal sebagai organisasi yang mewadahi para anak dan keturunan kaum veteran, konsolidasi diantara pengurus dan keluarga besar PPM perlu dilakukan untuk menyusun program dan konsep untuk memajukan PPM kedepan.
Hal yang sama juga diakui oleh Letkol Musthofa bahwa PPM merupakan salah satu komponen bangsa yang terlibat langsung dalam pembangunan bangsa, apalagi mereka adalah para keturunan kaum veteran yang telah berjuang untuk memerdekakan dan membangun bangsa dan Negara Indonesia. Maka kekompakkan diantara keluarga besar PPM perlu dilakukan.
“Kalau kita kompak, maka akan muncul ide-ide positif untuk memajukan PPM bahkan bangsa ini,” ujar Musthofa.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh para sesepuh PPM, pengurus Veteran kota Balikpapan, serta para kader PPM yang selama ini aktif di organisasi ini.
“Dulu orang tua kita berjuang untuk memerdekakan negeri ini, maka tugas PPM salah satunya untuk meneruskan cita-cita perjuangan orang tua,” imbuh H.Marhan Yunus salah seorang pengurus Paripurna PPM.
Karena itulah Marhan berharap kedepan PPM semakin kompak dan solid sehingga mereka bias membangun sebuah jaringan kaderisasi yang bermanfaat dan berguna untuk pembangunan bangsa terutama untuk kota Balikpapan.(are)
Tuesday, November 23, 2010
Srikandi Partai Golkar Akan Gebrak PPM Jawa Timur
Surabaya (jurnalberita.com) - Selama hampir satu dekade Pemuda Panca Marga (PPM) Jawa Timur tenggelam di dalam mimpi indahnya, kini organisasi putra-putri keluarga veteran ini mulai bangun merevitalisasi diri. Dengan menggebrak semangat anggotanya yang ‘Tanhana Dharma Mangruwa’, tiada pengabdian mendua.
“Saya akan mulai menggebrak PPM Jawa Timur. Dan langkah revitalisasinya diawali dengan konsolidasi dan kadersasi yang sifatnya terbuka. PPM Jawa Timur kini terbuka untuk umum, khususnya keluarga veteran. Jadi, anak, cucu dan cicit kaum veteran akan direkrut agar tali silaturahim tidak putus begitu saja,” tegas Drs. Ec. Hajjah Endang Sulastuty kepada wartawan, Rabu (27/10).
Endang Sulastuty, yang dikenal srikandinya fraksi Partai Golkar yang trengginas itu, adalah langkah tepat jika dia menggebrak PPM Jawa Timur yang terlanjur jadi ‘sleeping partner’ nya organisasi setara dan beberapa partai yang memanfaatkannya.
Sosok Endang yang diamanahi menjabat sebagai Ketua PPM Jawa Timur periode 2010-2015 ini makin getol saja menggedor mentalitas anggota PPM. Ia menyebut, akan menghidupkan kembali pasukan Yudha Putra, sambil melaksanakan konsolidasi dan kaderisasi.
“Khusus konsolidasi, pengurus cabang seluruh Jatim akan diadakan Muscab PPM di kabupaten dan kota. Diharapkan tuntas dalam waktu satu semester,” jelas Endang Sulastuty yang alumnus FE Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut Bendahara Fraksi Partai Golkar di DPRD Jawa Timur ini, proses musyawarah merupakan hal yang wajar di tubuh PPM. Oleh sebab itu, kader dan simpatisan yang berkualitas diharapkan mau mengabdi dengan bekerja keras memajukan PPM. “Pasca muscab akan diajak dalam kerangka konsolidasi akbar yang disebut Munas PPM di Jakarta pada bulan Maret-April 2011,” tegas Sang Srikandi, di ruang fraksi PG Jawa Timur.
Dikatakan Endang yang juga mantan Ketua Parfi Jawa Timur ini, bahwa keberadaan PPM Jawa Timur akan dikembalikan kepada tatanan nilai yang sudah dibakukan oleh para senior, yaitu tradisi dan AD/ART-nya PPM. “Termasuk soal revitalisasi di bidang tenaga kerja dan peningkatan potensinya. Untuk ini, saya akan libatkan berbagai badan usaha untuk para anggota dan kader,” ungkapnya.
Baru pertama kalinya PPM Jawa Timur dipimpin seorang wanita. Nama PPM Jawa Timur disegani dan dihormati banyak orang, pada saat kepemimpinan H. Zainal Arifin, putra almarhum H. Kusnan mantan Bupati Pacitan. Sedangkan di Surabaya, PPM dimotori oleh Drs. H. Yusuf Husni, Apt. yang belakangan popular dipanggil Cak Ucup. PPM agak terseok-seok saat kepemimpinan Dr. H. Dossy Iskandar, SH selama dua periode. Dossy yang juga ketua partai Hanura Jawa Timur itu, menjadikan potensi PPM Jawa Timur tidak berafiliasi satu keteduhan di bawah pohon Beringin yang sebagaimana di masa sebelum reformasi.
Kini giliran Endang ‘srikandi’ Sulastuty yang harus ketiban sampur menanggung beban berat sejarah buruk PPM. Namun berkat ketangguhannya, dibantu H. Melila Usman selaku Sekretaris dan Blegur sebagai Bendahara, dua tokoh pengurus harian yang dikenal ringan tangan dan sistematik dalam bekerja keras ini, Ia yakin mampu mengemban tugas berat itu.
Tak tinggal diam pula, tambah Endang, peran serta Zainal Arifin sebagai ketua penasehat PPM Jawa Timur. Dia orang yang sangat menjunjung tinggi nama besar PPM. “Mas Zainal akan terus membantu dan menasehati. Beliau orangnya peka, sehingga tanpa dimintapun akan selalu urun rembug,” pungkas Endang. (jb5/jb1)
PPM Bantu Veteran Pahlawan
LANGSA-SITUS BERITA RAKYAT ACEH.COM -Dalam rangka memperingati hari Pahlawan, pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Langsa melakukan kegiatan amal dengan menyantuni para Veteran pahlawan pejuang kesuma bangsa yang ada di Kota Langsa di kantor veteran jalan A.Yani, Langsa Kota, Rabu (10/11).
“Mereka adalah para pahlawan yang masih tersisa, sumbangsih yang diberikan dalam memerdekakan bangsa ini adalah jasa yang sangat berharga dan tidak bisa dibalaskan dengan materi apapu, maka sudah selayaknya di hari pahlawan seperti ini pada pejuang kesuma bangsa ini mendapatkan perhatian yang lebih atas jasa-jasanya, ” demikian seru Ketua PPM Kota Langsa, H. Jauhari Amin, SH, MM di hadapan para veteran di Markas Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Jalan A. Yani, Langsa.
Diampingi Kasdim Mayor Inf Nico dan Pasimin Kapten Inf M Kaoy, Jauhari yang juga Ketua Koni Kota Langsa, menerangkan bahwa LVRI sebuah organisasi yang menghimpun para mantan pejuang bangsa. Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1967, negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.
Dalam Undang-undang juga disebutkan bahwa Veteran Republik Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang ikut secara aktif dalam suatu peperangan membela kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi negara lain.
Juga mereka yang ikut dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 untuk mempertahankan NKRI, ikut aktif dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10 Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran dalam kesatuan-kesatuan bersenjata.
Menurut UU No. 7/1967 juga semua veteran yang telah disahkan memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran.
Karenanya, dengan moment hari pahlawan ini PPM ingin menyerahkan kado bagi pahlawan dengan sedikit sumbangan biaya kelengkapan administrasi LVRI Cabang Markas Aceh Timur. “Kami tak bisa memberikan jumlah yang banyak, tapi kepedulian sebagai anak, ini yang dapat kami buktikan,” demikian Jauhari. (dai)
“Mereka adalah para pahlawan yang masih tersisa, sumbangsih yang diberikan dalam memerdekakan bangsa ini adalah jasa yang sangat berharga dan tidak bisa dibalaskan dengan materi apapu, maka sudah selayaknya di hari pahlawan seperti ini pada pejuang kesuma bangsa ini mendapatkan perhatian yang lebih atas jasa-jasanya, ” demikian seru Ketua PPM Kota Langsa, H. Jauhari Amin, SH, MM di hadapan para veteran di Markas Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Jalan A. Yani, Langsa.
Diampingi Kasdim Mayor Inf Nico dan Pasimin Kapten Inf M Kaoy, Jauhari yang juga Ketua Koni Kota Langsa, menerangkan bahwa LVRI sebuah organisasi yang menghimpun para mantan pejuang bangsa. Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1967, negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.
Dalam Undang-undang juga disebutkan bahwa Veteran Republik Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang ikut secara aktif dalam suatu peperangan membela kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi negara lain.
Juga mereka yang ikut dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 untuk mempertahankan NKRI, ikut aktif dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10 Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran dalam kesatuan-kesatuan bersenjata.
Menurut UU No. 7/1967 juga semua veteran yang telah disahkan memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran.
Karenanya, dengan moment hari pahlawan ini PPM ingin menyerahkan kado bagi pahlawan dengan sedikit sumbangan biaya kelengkapan administrasi LVRI Cabang Markas Aceh Timur. “Kami tak bisa memberikan jumlah yang banyak, tapi kepedulian sebagai anak, ini yang dapat kami buktikan,” demikian Jauhari. (dai)
Pembangunan Rutilahu Menjadi Prioritas
"Kebetulan anggota PPM disini kebanyakan sudah bekerja, jadi untuk membuktikan kepada masyarakat dan pemerintah, bantuan pembangunan Rutilahu tidak akan meminta bantuan anggaran dari pemerintah,"
PAKUAN RAYA ONLINE
CIBINONG-Kendati belum genap satu tahun menjadi Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Bogor, Ilham Permana mengaku akan membantu program pemerintahan Bupati Rachmat Yasin (RY), dengan terus melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial.
"Dukungan kami terhadap pemerintah itu, dengan melakukan beragam kegiatan untuk membantu masyarakat, seperti akan melaksanakan program pembangunan rumah tidak layak huni ( Rutilahu), mendirikan sekolah paket dan kegiatan lainnya," kata Ilham, kepada Pakar kemarin.
Menurut dia, semua kegiatan itu nantinya akan disebar disejumlah wilayah, terutama yang keberadaannya kurang tersentuh bantuan dari pemerintah.
"Sekarang ini, masih ada wilayah yang keberadaannya tidak terperhatikan pemerintah. Baik masalah bantuan maupun soal pendidikan," ungkapnya.
Untuk melaksanakan program rutilahu kata ia, nantinya akan difokuskan dulu di wilayah Kabupaten Bogor bagian selatan, seperti Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cigombong, Cijeruk dan Tamansari.
"Ternyata di wilayah tersebut, masih terdapat beberapa rumah yang kondisinya sudah tidak layak ditempati. Makanya, melalui kebersamaan anggota PPM, secara bertahap kami akan membantu," ujarnya yang juga menjabat sekertaris DPC Partai Hanura.
Ilham mengungkapkan, beberapa program sosial untuk membantu pemerintah yang telah dilaksanakannya itu ialah, dengan ikut serta menertibkan pedagang kaki lima (PKL) Cibinong.
"Bahkan saat pelaksanaan penilaian Adipura beberapa waktu lalu, kami juga ikut berpartisifasi dengan melakukan bakti sosial," terangnya.
Selain itu sambung ia, melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik), PPM akan mengalakan sekolah paket A-B, sasarannya bagi anak yang sudah putus sekolah karena tidak adanya biaya.
"Tetapi sebelumnya, kami akan mendata terlebih dulu jumlah anak puus sekolah disetiap wilayah. Dan kemungkinan, tahun 2011 nanti baru akan kami laksanakan program tersebut," bebernya.
Sementara itu Aa Ikmal, Ketua Ranting PPM Kecamatan Ciawi membenarkan, program kerja yang akan dilaksanakan PPM untuk membantu masyarakat dan pemerintah telah disiapkan. "Sekarang saja, saya sudah mendata berapa jumlah rumah tidak layak yang ada disini," terangnya.
Namun lanjut ia, pelaksanaan Rutilahu itu bukan bersumber dana dari bantuan pemerintah, melainkan murni hasil swadaya anggota PPM dengan menyisihkan penghasilannya.
"Kebetulan anggota PPM disini kebanyakan sudah bekerja, jadi untuk membuktikan kepada masyarakat dan pemerintah, bantuan pembangunan Rutilahu tidak akan meminta bantuan anggaran dari pemerintah," tukasnya. =DED
PAKUAN RAYA ONLINE
CIBINONG-Kendati belum genap satu tahun menjadi Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Bogor, Ilham Permana mengaku akan membantu program pemerintahan Bupati Rachmat Yasin (RY), dengan terus melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial.
"Dukungan kami terhadap pemerintah itu, dengan melakukan beragam kegiatan untuk membantu masyarakat, seperti akan melaksanakan program pembangunan rumah tidak layak huni ( Rutilahu), mendirikan sekolah paket dan kegiatan lainnya," kata Ilham, kepada Pakar kemarin.
Menurut dia, semua kegiatan itu nantinya akan disebar disejumlah wilayah, terutama yang keberadaannya kurang tersentuh bantuan dari pemerintah.
"Sekarang ini, masih ada wilayah yang keberadaannya tidak terperhatikan pemerintah. Baik masalah bantuan maupun soal pendidikan," ungkapnya.
Untuk melaksanakan program rutilahu kata ia, nantinya akan difokuskan dulu di wilayah Kabupaten Bogor bagian selatan, seperti Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cigombong, Cijeruk dan Tamansari.
"Ternyata di wilayah tersebut, masih terdapat beberapa rumah yang kondisinya sudah tidak layak ditempati. Makanya, melalui kebersamaan anggota PPM, secara bertahap kami akan membantu," ujarnya yang juga menjabat sekertaris DPC Partai Hanura.
Ilham mengungkapkan, beberapa program sosial untuk membantu pemerintah yang telah dilaksanakannya itu ialah, dengan ikut serta menertibkan pedagang kaki lima (PKL) Cibinong.
"Bahkan saat pelaksanaan penilaian Adipura beberapa waktu lalu, kami juga ikut berpartisifasi dengan melakukan bakti sosial," terangnya.
Selain itu sambung ia, melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik), PPM akan mengalakan sekolah paket A-B, sasarannya bagi anak yang sudah putus sekolah karena tidak adanya biaya.
"Tetapi sebelumnya, kami akan mendata terlebih dulu jumlah anak puus sekolah disetiap wilayah. Dan kemungkinan, tahun 2011 nanti baru akan kami laksanakan program tersebut," bebernya.
Sementara itu Aa Ikmal, Ketua Ranting PPM Kecamatan Ciawi membenarkan, program kerja yang akan dilaksanakan PPM untuk membantu masyarakat dan pemerintah telah disiapkan. "Sekarang saja, saya sudah mendata berapa jumlah rumah tidak layak yang ada disini," terangnya.
Namun lanjut ia, pelaksanaan Rutilahu itu bukan bersumber dana dari bantuan pemerintah, melainkan murni hasil swadaya anggota PPM dengan menyisihkan penghasilannya.
"Kebetulan anggota PPM disini kebanyakan sudah bekerja, jadi untuk membuktikan kepada masyarakat dan pemerintah, bantuan pembangunan Rutilahu tidak akan meminta bantuan anggaran dari pemerintah," tukasnya. =DED
Sunday, November 21, 2010
PT Freeport Sehari Kantongi 102 Kg Emas
JAYAPURA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Analisa Kebijakan Daerah (Lakeda), Lamadi de Lamato mengatakan, kedatangan presiden SBY, di Jayapura, diharapkan bisa meninjau ulang kontrak karya PT Freeport Indonesia di Tembaga Pura, Mimika, Papua.
"Selama ini banyak hasil yang diambil PT Freeport dari perut bumi Papua, tetapi manfaat balik yang diberikan pada masyarakat asli Papua masih relative belum sesuai," katanya di Jayapura, Minggu (21/11/2010).
Menurut Lamadi Lamato, sesuai data yang baru-baru ini dipublikasikan dimedia massa, setiap harinya PT Freeport Indonesia menghasillkan 102 kilogram emas, di luar konsentrat tambang lainnya.
"Bayangkan berapa besar keuntungan yang telah didapat. Tetapi dana yang diberikan bagi masyarakat asli pemilik ulayat hanya satu persen, dan itupun sampai saat ini masih menjadi persoalan karena diperebutkan banyak pihak," terangnya.
Untuk itu Lamadi meminta presiden SBY dalam kunjungannya di Jayapura, menyempatkan diri untuk membahas masalah kontrak karya Freeport ini.
Selain pembahasan masalah kontrak karya Freeeport, Lamadi juga menuturkan, hal lain yang tidak kalah pentingnya yang harus diluruskan oleh presiden SBY adalah masalah rencana evaluasi undang-undang otonomi khusus yang belum dilakukan.
Presiden SBY dan rombongan dijadwalkan tiba di Jayapura, Minggu sore nanti, dan akan melakukan serangkaian kegiatan di antaranya membuka kegiatan pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-nusantara di Universitas Cenderawasih Jayapura.
Selain membuka pertemuan BEM se-nusantara itu, Presiden SBY juga akan memberi pengarahan dalam pertemuan Penguatan Kapasitas Keuangan Daerah yang rencananya digelar di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua pada Minggu malam.
Dalam acara tersebut, akan dilakukan penandatanganan pakta Integritas bersama pihak DPRD, bupati/walikota maupun pimpinan daerah antara Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Diketahui, kedatangan Presiden Republik Indonesia ke Papua, akan didampingi pejabat Eselon I, antara lain dari KPK, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
Saturday, November 20, 2010
Mantan Ketua PPM T.Tinggi Diburon
Starberita-Tebingtinggi, Mantan ketua PPM di era 80-an, oknum berinitial AKH. Bsw alias Khotib "diburon" 2 pimpinan organisasi masing-masing Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Pemuda Panca marga (MC.PPM) Kota Tebingtinggi karena di nilai telah mempermalukan kedua lembaga tersebut. Kedua Pimpinan oragnisasi ini berencana melaporkan oknum tersebut ke pihak yang berwajib.
Oknum mantan Ketua Cabang Pemuda Panca Marga Kota Tebingtinggi AKH. Bsw alias Khotib telah mempermalukan dan membohongi ketua MC.LVRI Kota Tebingtinggi dengan cara membawa-bawa nama MC.LVRI untuk menyebarkan proposal kegiatan peringatan 10 Nopember yang ternyata fiktif, di duga kuat banyak proposal-proposal yang telah masuk keberbagai instansi pemerintah maupun swasta yang ada di Tebingtinggi bahkan kemungkinan besar proposal tersebut juga menyebar di luar kota Tebingtinggi yang semuanya itu dilakukan oleh oknum Kotib untuk mencari keuntungan pribadi semata.
Ketua Dewan Paripurna Cabang Pemuda Panca Marga Kota Tebingtinggi, Drs Zulkifli.B Siregar kepada wartawanyang menemuinya ,Kamis ( 17/11 ) di kantornya mengatakan selain kedua lembaga keluarga besar TNI ini , dia mengaku secara peribadi, dirinya juga telah dipermalukan oleh oknum AKH. Bsw, “Jujur aja kami semua sudah malu dibuat si Khotib ini, soalnya orang-orang tua yang ada di Legiun Veteran Tebingtinggi terus saja menanyakan kegiatan yang mau dibuat si-Khotib, yang rencananya mau mengundang para anggota Veteran dan Pemuda Panca Marga dalam rangka hari Pahlawan kemarin.” Ucapnya.
Ditempat terpisah, Ketua MC.PPM Kota Tebingtinggi, Syahrul Pohan juga mengutarakan hal yang sama, Katanya perbuatan oknum AKH, Bsw, telah mencoreng nama baik organisasi yang di pimpinnya.
“Selama 10 tahun saya memimpin PPM di Tebingtinggi ini tidak pernah saya ijinkan untuk meminta-minta dengan menggunakan proposal, dan himbauan ini berlaku untuk seluruh pengurus mulai dari tingkat cabang hingga tingkat ranting.” Tegas Syahrul.
Ternyata tanpa sepengetahuan dirinya, dan dengan membawa nama lembaga apa hingga oknum mantan ketua MC. PPM Kota Tebingtinggi diera tahun 80-an yang bernama Khotib ini justru melakukan hal tersebut dan bila terbukti membawa-bawa nama PPM Kota Tebingtinggi, Syahrul berniat akan menyelesaikannya lewat jalur hukum
“Kami berharap kepada pihak instansi yang telah menerima prosal yang membawa nama MC.LVRI dan MC.PPM Kota Tebingtinggi dalam rangka Hari Pahlawan, agar jangan dilayani, karena hal tersebut merupakan kegiatan fiktif,” Pinta Syahrul Pohan.
Kedua kader dari Keluaraga Besar LVRI ini meminta kepada pihak Pemerintah dan swasta agar jangan melayani proposal-proposal yang mungkin telah masuk instansi masing-masing dengan mengatasnamakan MC.LVRI dan MC.PPM, untuk tidak di layani dan segera melaporkan ke pihak berwajib karena kegiatan dalam proposal tersebut adalah kegiatan fiktif. Kedua pimpinan organisasi ini hingga kini belum mengetahui keberadaan oknum AKH, Bsw alias Khotib, diduga kuat telah kabur meninggalkan Kota Tebingtinggi.(andalas/BHI)
Oknum mantan Ketua Cabang Pemuda Panca Marga Kota Tebingtinggi AKH. Bsw alias Khotib telah mempermalukan dan membohongi ketua MC.LVRI Kota Tebingtinggi dengan cara membawa-bawa nama MC.LVRI untuk menyebarkan proposal kegiatan peringatan 10 Nopember yang ternyata fiktif, di duga kuat banyak proposal-proposal yang telah masuk keberbagai instansi pemerintah maupun swasta yang ada di Tebingtinggi bahkan kemungkinan besar proposal tersebut juga menyebar di luar kota Tebingtinggi yang semuanya itu dilakukan oleh oknum Kotib untuk mencari keuntungan pribadi semata.
Ketua Dewan Paripurna Cabang Pemuda Panca Marga Kota Tebingtinggi, Drs Zulkifli.B Siregar kepada wartawanyang menemuinya ,Kamis ( 17/11 ) di kantornya mengatakan selain kedua lembaga keluarga besar TNI ini , dia mengaku secara peribadi, dirinya juga telah dipermalukan oleh oknum AKH. Bsw, “Jujur aja kami semua sudah malu dibuat si Khotib ini, soalnya orang-orang tua yang ada di Legiun Veteran Tebingtinggi terus saja menanyakan kegiatan yang mau dibuat si-Khotib, yang rencananya mau mengundang para anggota Veteran dan Pemuda Panca Marga dalam rangka hari Pahlawan kemarin.” Ucapnya.
Ditempat terpisah, Ketua MC.PPM Kota Tebingtinggi, Syahrul Pohan juga mengutarakan hal yang sama, Katanya perbuatan oknum AKH, Bsw, telah mencoreng nama baik organisasi yang di pimpinnya.
“Selama 10 tahun saya memimpin PPM di Tebingtinggi ini tidak pernah saya ijinkan untuk meminta-minta dengan menggunakan proposal, dan himbauan ini berlaku untuk seluruh pengurus mulai dari tingkat cabang hingga tingkat ranting.” Tegas Syahrul.
Ternyata tanpa sepengetahuan dirinya, dan dengan membawa nama lembaga apa hingga oknum mantan ketua MC. PPM Kota Tebingtinggi diera tahun 80-an yang bernama Khotib ini justru melakukan hal tersebut dan bila terbukti membawa-bawa nama PPM Kota Tebingtinggi, Syahrul berniat akan menyelesaikannya lewat jalur hukum
“Kami berharap kepada pihak instansi yang telah menerima prosal yang membawa nama MC.LVRI dan MC.PPM Kota Tebingtinggi dalam rangka Hari Pahlawan, agar jangan dilayani, karena hal tersebut merupakan kegiatan fiktif,” Pinta Syahrul Pohan.
Kedua kader dari Keluaraga Besar LVRI ini meminta kepada pihak Pemerintah dan swasta agar jangan melayani proposal-proposal yang mungkin telah masuk instansi masing-masing dengan mengatasnamakan MC.LVRI dan MC.PPM, untuk tidak di layani dan segera melaporkan ke pihak berwajib karena kegiatan dalam proposal tersebut adalah kegiatan fiktif. Kedua pimpinan organisasi ini hingga kini belum mengetahui keberadaan oknum AKH, Bsw alias Khotib, diduga kuat telah kabur meninggalkan Kota Tebingtinggi.(andalas/BHI)
Friday, November 19, 2010
Pergantian Pengurus, PPM adakan Musyawarah Cabang VIII
Advertorial
[Jembrana.Sosial & Politik] 13.11.2010 :
Beritabali.com, Negara, Orgaisasi pemuda keluarga besar pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga Kabupaten Jembrana mengadakan musyawarah cabang Pemuda Panca Marga VIII untuk pergantian pengurus, pada Sabtu (13/11) di Aula Jimbarwana yang dihadiri oleh Ketua PD Pemuda Panca Marga Propinsi Bali dan rombongan, Dandim 1617 Jembrana, Kapolres Jembrana, Ketua LVRI Jembrana beserta jajaran pengurus dan juga dihadiri oleh Bupati Jembrana I Gede Winasa.
Menurut ketua Panitia Pelaksana Muscab Pemuda Panca Marga VIII Kabupaten Jembrana menjelaskan “Penyelenggaraan Musyawarah cabang kali ini merupakan amanat Organisasi sebagai pertanggung jawaban pengurus dalam mengakhiri masa tugas dalam I periode kepengurusan, beberapa agenda strategis yang akan dibahas kali ini yaitu memantapkan posisi kelembagaan sesuai dengan AD/ART Organisasi yang telah digariskan posisinya pada kepengurusan saat ini serta agenda lainnya yaitu untuk Memilih dan menetapkan kepengurusan baru untuk 4 tahun yang akan dating,” ujarnya.
Adapun jumlah peserta Musyawarah Kabupaten hari ini yaitu 60 orang yang terdiri dari seluruh jajaran pengurus, ranting PPM se- Kabupaten Jembrana, Dewan Paripurna, Dewan Pembina, LVRI Kabupaten Jembrana, PD PPM Provinsi Bal, Pimpinan Organisasi Kepemudaan dan Ormas Se- Kabupaeten Jembrana sebagai Peninjau.
Disamping itu,Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga Kabupaten Jembrana mengatakan “Organisasi Pemuda Panca Marga adalah Organisasi sebagai wadah untuk mengadakan apresiasi positif kalangan generasi muda khususnya keluarga Pejuang Kemerdekaan”.
Bupati Winasa yang juga memberikan asambutan pada acara itu, juga sangat menyambut baik atas adanya organisasi ini dan pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan ini merupakan proses demokrasi tanpa harus mengedepankan rasa ekslusifisme belajar memahami pendapat dan masuksn serta kritik dengan melalui cara-cara yang santun dan berbudaya yang mencerminkan bahwa kita telah mampu hidup secara berdampingan, saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” ungkapnya.
Winasa juga berharap bahwa PC PPM Jembrana nantinya dapat menghasilkan keputusan-keputusan Organisasi yang bermanfaat khususnya kalangan keluarga besar pejuang, baik yang menyangkut Program Kerja maupun Struktur Kepengurusan untuk Jangka waktu 4 tahun yang akan datang. (ana/humas jembrana)
[Jembrana.Sosial & Politik] 13.11.2010 :
Beritabali.com, Negara, Orgaisasi pemuda keluarga besar pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga Kabupaten Jembrana mengadakan musyawarah cabang Pemuda Panca Marga VIII untuk pergantian pengurus, pada Sabtu (13/11) di Aula Jimbarwana yang dihadiri oleh Ketua PD Pemuda Panca Marga Propinsi Bali dan rombongan, Dandim 1617 Jembrana, Kapolres Jembrana, Ketua LVRI Jembrana beserta jajaran pengurus dan juga dihadiri oleh Bupati Jembrana I Gede Winasa.
Menurut ketua Panitia Pelaksana Muscab Pemuda Panca Marga VIII Kabupaten Jembrana menjelaskan “Penyelenggaraan Musyawarah cabang kali ini merupakan amanat Organisasi sebagai pertanggung jawaban pengurus dalam mengakhiri masa tugas dalam I periode kepengurusan, beberapa agenda strategis yang akan dibahas kali ini yaitu memantapkan posisi kelembagaan sesuai dengan AD/ART Organisasi yang telah digariskan posisinya pada kepengurusan saat ini serta agenda lainnya yaitu untuk Memilih dan menetapkan kepengurusan baru untuk 4 tahun yang akan dating,” ujarnya.
Adapun jumlah peserta Musyawarah Kabupaten hari ini yaitu 60 orang yang terdiri dari seluruh jajaran pengurus, ranting PPM se- Kabupaten Jembrana, Dewan Paripurna, Dewan Pembina, LVRI Kabupaten Jembrana, PD PPM Provinsi Bal, Pimpinan Organisasi Kepemudaan dan Ormas Se- Kabupaeten Jembrana sebagai Peninjau.
Disamping itu,Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga Kabupaten Jembrana mengatakan “Organisasi Pemuda Panca Marga adalah Organisasi sebagai wadah untuk mengadakan apresiasi positif kalangan generasi muda khususnya keluarga Pejuang Kemerdekaan”.
Bupati Winasa yang juga memberikan asambutan pada acara itu, juga sangat menyambut baik atas adanya organisasi ini dan pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan ini merupakan proses demokrasi tanpa harus mengedepankan rasa ekslusifisme belajar memahami pendapat dan masuksn serta kritik dengan melalui cara-cara yang santun dan berbudaya yang mencerminkan bahwa kita telah mampu hidup secara berdampingan, saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” ungkapnya.
Winasa juga berharap bahwa PC PPM Jembrana nantinya dapat menghasilkan keputusan-keputusan Organisasi yang bermanfaat khususnya kalangan keluarga besar pejuang, baik yang menyangkut Program Kerja maupun Struktur Kepengurusan untuk Jangka waktu 4 tahun yang akan datang. (ana/humas jembrana)
Thursday, November 18, 2010
BHAKTI MERAPI
PERKEMBANGAN PENANGANAN OPERASI SAR BASARNAS PADA MUSIBAH MERAPI
KANTOR SAR SEMARANG --- Hari ini (14/11) penyisiran dilakukan oleh 3 SRU di Posko UGM dan 2 SRU di Posko Kabupaten Magelang. Tiap-tiap SRU akan melakukan penyisiran, persuasi dan evakuasi jika diperlukan di kawasan berbahaya Merapi.
Posko UGM dari, pkl. 08.00 sampai 14.00 WIB, bergerak di Kecamatan Jogonalan dan Kebonarum Kab. Klaten (SRU 1). Sedangkan di jam yang sama, SRU 2 akan menyisir Kecamatan Tempel, Sleman dan Ngaglik Kab. Klaten, dengan hasil diketemukannya 4 jenazah lagi, kemudian ke empat jenazah segera di evakuasi untuk selanjutnya dibawa ke RS Sarjito Yogyakarta. Pada pukul 12.00 hingga 17.00 WIB, SRU 3 menyusul bergerak di Kecamatan Kalasan dan Prambanan Kab. Sleman serta Kecamatan Prambanan Kab. Klaten.
Dari Posko Kabupaten Magelang, SRU 1 menyisir di Kecamatan Mungkid dan Muntilan Kab. Magelang mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Sementara itu, SRU 2 bergerak di Kecamatan Salam dan Nguwar Kab. Magelang dari pukul 12.00 sampai 17.00 WIB.
Selain dari Basarnas, tim yang berangkat dibantu juga oleh beberapa unsur lain seperti TNI/POLRI, PMI, ORARI, KOMPAK Merapi, MAPADOKS UNISSULA, Peduli Merapi, ESDM, Pemuda Panca Marga, serta Sampurna Rescue. (admin)
Monday, November 15, 2010
Militer ASEAN Harus Waspadai Perang Dunia Maya
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengarah Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Dorodjatun Kuntjoro Jakti mengingatkan, militer ASEAN harus mewaspadai bahaya perang dunia maya dan perang bawah laut di masa mendatang.
Berbicara pada seminar "Memposisikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN Dalam Political-Security Community ASEAN," di Jakarta, Senin, ia mengatakan, masalah-masalah pertahanan di masa datang akan lebih dipengaruhi oleh transformasi lingkungan yang dipacu perkembangan Teknologi Informasi.
"Dulu kita boleh berbicara kekuatan militer dunia tidak akan jalan jika tidak didukung kekuatan udara. Sekarang tidak perlu kekuatan udara, tidak bisa jika tidak dukung `cyber space`. Saat cyber space`-nya diacak, kekuatan udara itu tidak akan ada artinya, ratusan pesawat terbang tidak akan mengudara," katanya.
Mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu mengemukakan, saat ini lingkungan pertahanan bergerak cepat menjadi lima domain yakni darat, laut, udara, ruang angkasa dan dunia maya.
"Jadi, sudah seyogyanya para petinggi militer ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah antisipatif terhadap perubahan lingkungan pertahanan yang dikendalikan teknologi informasi tersebut," katanya, menegaskan.
Bagaimana pun, peranan kelima domain di lingkungan pertahanan yang semakin menguat dan kompleks akan berpengaruh terhadap Confidence Building Measures (CBM) dilingkungan ASEAN, kata Dorojatun.
"Ini terlihat saat terjadi kekisruhan dalam hubungan antarnegara yang kerap ditimbulkan karena salah persepsi antara pihak terkait. Karena itu ke depan, Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus mampu mengantisipasi kemungkinan salah paham akibat persepsi yang salah. Dengan begitu, kesalahpahaman yang berujung konflik dapat diantisipasi sejak dini baik di tingkat bilateral maupun regional," katanya.
Selain perang dunia maya, militer ASEAN juga harus mewaspadai perang kapal bawah permukaan.
"Kapal selam saat ini lebih cepat mobilitasnya, dan lebih canggih teknologinya. Kapal selam saat ini tidak perlu harus ke permukaan untuk mengganti logistik atau mendapatkan komando. Dia hanya ke permukaan untuk mengganti personil, sedangkan komando bisa dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi `cyber` frekuensi tinggi," ujarnya.
Secara umum, lanjut Dorojatun, Indonesia harus berperan aktif untuk menjadikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN sabagai bagian dari CBM di lingkungan ASEAN terutama dalam membangun kerja sama regional untuk menghadapi serta menangani kepentingan bersama bidang pertahanan.
"Forum juga harus mendasarkan diri pada semangat ASEAN yang tidak memihak di dalam persaingan apalagi yang bersifat rivalitas, diantara kekuatan-kekuatan besar, dan sebagai CBM Forum Menteri Pertahanan ASEAN merupakan ajang pembahasan terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan menggunakan landasan multidisipliner," ujarnya.
Misi Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus dapat melakukan pembahasan yang membuka peluang bag perumusan masalah yang bersifat antisipatif dari pertahanan regional demi kestabilan kawasan, kata Dorojatun.
"Tak hanya itu, forum tersebut juga harus melakukan upaya bersama untuk menyebarkan informasi terkait masalah pertahanan bagi kepentingan bersama masyarakat ASEAN," katanya, menambahkan.
Berbicara pada seminar "Memposisikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN Dalam Political-Security Community ASEAN," di Jakarta, Senin, ia mengatakan, masalah-masalah pertahanan di masa datang akan lebih dipengaruhi oleh transformasi lingkungan yang dipacu perkembangan Teknologi Informasi.
"Dulu kita boleh berbicara kekuatan militer dunia tidak akan jalan jika tidak didukung kekuatan udara. Sekarang tidak perlu kekuatan udara, tidak bisa jika tidak dukung `cyber space`. Saat cyber space`-nya diacak, kekuatan udara itu tidak akan ada artinya, ratusan pesawat terbang tidak akan mengudara," katanya.
Mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu mengemukakan, saat ini lingkungan pertahanan bergerak cepat menjadi lima domain yakni darat, laut, udara, ruang angkasa dan dunia maya.
"Jadi, sudah seyogyanya para petinggi militer ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah antisipatif terhadap perubahan lingkungan pertahanan yang dikendalikan teknologi informasi tersebut," katanya, menegaskan.
Bagaimana pun, peranan kelima domain di lingkungan pertahanan yang semakin menguat dan kompleks akan berpengaruh terhadap Confidence Building Measures (CBM) dilingkungan ASEAN, kata Dorojatun.
"Ini terlihat saat terjadi kekisruhan dalam hubungan antarnegara yang kerap ditimbulkan karena salah persepsi antara pihak terkait. Karena itu ke depan, Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus mampu mengantisipasi kemungkinan salah paham akibat persepsi yang salah. Dengan begitu, kesalahpahaman yang berujung konflik dapat diantisipasi sejak dini baik di tingkat bilateral maupun regional," katanya.
Selain perang dunia maya, militer ASEAN juga harus mewaspadai perang kapal bawah permukaan.
"Kapal selam saat ini lebih cepat mobilitasnya, dan lebih canggih teknologinya. Kapal selam saat ini tidak perlu harus ke permukaan untuk mengganti logistik atau mendapatkan komando. Dia hanya ke permukaan untuk mengganti personil, sedangkan komando bisa dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi `cyber` frekuensi tinggi," ujarnya.
Secara umum, lanjut Dorojatun, Indonesia harus berperan aktif untuk menjadikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN sabagai bagian dari CBM di lingkungan ASEAN terutama dalam membangun kerja sama regional untuk menghadapi serta menangani kepentingan bersama bidang pertahanan.
"Forum juga harus mendasarkan diri pada semangat ASEAN yang tidak memihak di dalam persaingan apalagi yang bersifat rivalitas, diantara kekuatan-kekuatan besar, dan sebagai CBM Forum Menteri Pertahanan ASEAN merupakan ajang pembahasan terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan menggunakan landasan multidisipliner," ujarnya.
Misi Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus dapat melakukan pembahasan yang membuka peluang bag perumusan masalah yang bersifat antisipatif dari pertahanan regional demi kestabilan kawasan, kata Dorojatun.
"Tak hanya itu, forum tersebut juga harus melakukan upaya bersama untuk menyebarkan informasi terkait masalah pertahanan bagi kepentingan bersama masyarakat ASEAN," katanya, menambahkan.
Friday, November 12, 2010
Tokoh Serba Tahu Itu Telah Tiada
Ambon (ANTARA) - Matahari baru saja menyembulkan wajahnya di balik bukit Kota Ambon, saat kabar duka itu tiba menyeruak relung hati beberapa wartawan di Ambon. "Om Des Alwi sudah meninggal," ujar Redaktur Biro ANTARA Maluku, Dien Kelilauw, saat menghubungi beberapa rekan wartawan di Ambon yang sudah tergolong senior dan kenal dekat dengan sosok Des Alwi untuk memberitahukan kabar meninggalnya sejarawan itu di usia 83 tahun. Sejarawan tiga zaman, mulai zaman Orde Lama saat pemerintahan Soekarno, Orde Baru saat pemerintahan Soeharto hingga Reformasi ini, menghadap Sang Khalik pada Jumat subuh di Jakarta. Sebelumnya selama dua minggu dirawat di RS Cinere Jakarta Selatan karena keluhan sesak nafas dan nyeri dada. "Saya sempat terlibat berdialog dan bercengkerama saat Om Des dirawat di RS Cinere. Sebelum saya datang anak-anaknya mengatakan Om Des jarang bicara dan lebih banyak diam. Saat saya datang barulah Om Des bicara banyak," ujar Dien. Dien mengaku begitu dekat dengan sosok anak angkat Proklamator Muhammad Hatta itu. Perkenalannya dengan Om Des dimulai saat meliput letusan Gunung Api Banda, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, tahun 1988. Kala itu Om Des mengerahkan semua prasarana dan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelamatkan masyarakat Banda agar tidak menjadi korban letusan Gunung Api. Ia lahir dengan nama lengkap Des Alwi Abubakar pada 17 November 1927 di Desa Nusantara, Naira sebuah pulau kecil dalam kelompok Banda di Kepulauan Maluku. Ayahnya bernama Alwi, berasal dari Ternate yang konon masih keturunan Sultan Palembang yang dibuang ke Banda. Sang ibu bernama Halijah Baadilla, anak perempuan dari Said Baadilla, pengusaha mutiara yang pernah terkenal dari Naira. Sang kakek, Said Baadilla terkenal sebagai pebisnis ulung di Banda. Dengan bendera perusahaan Baadilla Brothers, ia mengembangkan bisnis mutiara Banda dan perkebunan Pala yang terkenal dengan Perk Kele Norwegen di Lonthor dan di Pagar Buton, Banda Besar. Mutiara dan Pala itu diekspor ke berbagai negara di Eropa, hingga ia dikenal sebagai eksportir berpengaruh. Berkembangnya perusahaan Baadilla Brothers menjulangkan nama Said Baadilla, hingga Pemerintah Hindia Belanda menjulukinya sebagai Raja Mutiara Maluku. Dengan julukan itu, pada tahun 1896 Said Baadilla mendapat kehormatan menjadi tamu istimewa Ratu Emma, istri Wilhelm III di Belanda.
Tokoh Serba Tahu
Kalangan wartawan Maluku maupun insan pers nasional dan luar negeri, sangat mengenal betul pria kelahiran 17 November 1927 di Desa Nusantara, Naira itu.
Desa Nusantara, Naira adalah sebuah pulau kecil dalam kelompok Banda di Kepulauan Maluku. Almarhum Des Alwi semasa hidupnya dianggap sebagai "tokoh serba tahu". "Silahkan tanya apa saja ke Om Des dan anda pasti puas dengan jawabannya. Dia narasumber tanpa batas," ujar Rudy Fovit, Redaktur Senior SKH Suara Maluku (koran lokal di Ambon) yang mengaku sangat terkejut dan didera rasa kehilangan luar biasa mendengar kabar perginya Om Des. Makanya tidak heran jika Om Des Alwi kenal dan akrab dengan para tokoh pers nasional seperti Karni Ilyas, Gunawan Mohamad dan Jacob Utama, karena telah berpuluh tahun dia menjadi narasumber media untuk menceritakan kilas balik sejarah yang tersimpan dengan baik dalam "memori" otaknya. Bagi Rudy, sosok Om Des sangat bersahaja dan tidak "kikir" dalam memberikan informasi apa saja bagi kaum kuli disket. Sebab Om Des adalah tokoh dengan banyak dimensi.
Ia seorang budayawan, sejarahwan, negarawan, diplomat, penulis, fotografer, sutradara, produser film. Ia seorang penyelam, tokoh botani laut, tokoh perkebunan, penguasa pariwisata, pekerja kemanusiaan, tokoh perdamaian, tokoh pluralisme. Des Alwi juga menjadi tokoh yang mendukung kerja-kerja jurnalistik. Selain membantu memperlancar tugas jurnalistik, ia menjadi narasumber yang sangat terbuka dalam berbagi informasi dan gagasan. "Salah satu hal penting dari Om Des Alwi adalah ia tidak pernah memberi amplop kepada wartawan yang mewawancarainya. Sekadar minum kopi atau makan siang, pernah ia lakukan, tetapi menyogok wartawan dengan amplop, itu tak pernah dilakukan. Ini sikap yang mendukung kerja jurnalistik profesional," ujar Rudy Fovit.
Hadiah tak terduga
Di mata para wartawan di Maluku, Om Des selain menjadi sumber berita, juga sosok penderma tanpa "embel-embel" apa pun. Ia dengan suka rela dan tanpa sepengetahuan membantu para wartawan yang merupakan teman dekatnya secara diam-diam, jika mereka atau keluarganya mengalami musibah. Mantan Kepala Biro ANTARA Maluku, Dien Kelilauw mengakui, pernah diberikan kamera foto bermerek Nikon oleh Om Des tahun 1993 lalu, padahal barang mewah itu baru dibeli. "Waktu itu saya dipanggil Om Des untuk bertemu sekedar bercerita dan menunjukkan kamera yang menurut Om Des baru dibeli seharga Rp30-an juta. Setelah selesai dan saya akan pulang, Ia langsung memberikan kamera itu pada saya. Katanya sebagai wartawan harus punya kamera. Kameranya masih saya simpan sampai sekarang," ujar Dien. Begitu pun Pemred Tabloid Senator, Achmad Malik Rumra, juga bisa merasakan kemurahan hati Des Alwi yang menyediakan kantornya di Jl. Narada No.36 Tanah Tinggi Jakarta Pusat untuk menjadi kantor reaksi Tabloid Senator, tanpa dibayar sepeser pun. "Waktu itu saya lagi mencari gedung untuk dijadikan sekretariat redaksi. Kemudian saya bertemu Des Alwi dan ia menawarkan gedung kantornya untuk dijadikan kantor redaksi Senator," ujar Achmad Malik yang mengaku sempat tinggal selama dua tahun di rumah Des Alwi saat pertama kali ke Jakarta. Ayah dari empat anak Karma Alwi (Alm), Mira Alwi, Tanya Alwi dan Ramon Alwi ini pun juga terkenal suka menolong pata wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik di Pulau Banda untuk menginap di hotel dan home stay (rumah sewa) miliknya secara gratis atau membayar sekedarnya saja. Namun, saat ayah tiga anak ini merasa dirugikan oleh pemberitaan media di Ambon beberapa waktu lalu, Om Des tidak serta merta menggunakan cara-cara preman yang banyak ditempuh para pejabat--padahal ia bisa melakukannya--tetapi malah memilih langkah legal dengan mengadu ke Dewan Pers. Dewan Pers memperhatikan keluhannya dan mewajibkan sebuah harian di Ambon menyiarkan rekomendasi Dewan Pers dan hak jawab Des Alwi. Mantan wartawan Kompas dan Media Indonesia, Kutny Tuhepaly, malah pernah diajak jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura tahun 2008 oleh Om Des yang pernah menjabat Atase Kebudayaan RI di Bern, Swiss, Wina, Budapest dan Manila. "Saat itu saya ikut menyaksikan dan mendengar langsung pertemuan serta pembicaraan Des Alwi dengan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew serta PM Malaysia Tun Abdul Razak," katanya. Hubungan baik antara Des Alwi dengan PM Singapura Lee Kuan Yew dan terlebih dengan PM. Tun Abdul Razak, dimulai saat ia terlibat langsung dalam Operasi Khusus Tim Penyelesaian Konfrontasi antara Indonesia-Malaysia tahun 1965-1975. Bagi kalangan wartawan maupun pimpinan negara, Om Des dikenal sebagai pelobi ulung dan ia berhasil meredakan konfrontasi Malaysia dengan melakukan pendekatan diplomasi dengan mantan PM Tun Abdul Rahman dan mantan Tun Abdul Razak. Kemahiran Des alwi berdiplomasi karena banyak belajar dari dr Tjipto Mangunkusumo yang disebutnya sebagai Oom Tjip, Dr Mohammad Hatta yang dipanggilnya sebagai Oom Kaca Mata, Sjahrir sebagai Oom Rir, Mr Iwa Kusumah Sumantri dan beberapa anggota Sjarikat Islam Indonesia lainnya yang pernah dibuang di Banda. Sepanjang hidupnya Des Alwi mendapatkan penghargaan Bintang Pejuang 45, Bintang Pejuang 50 dan Bintang Mahaputra Pratama 2000, atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara.
Sejarah dan budaya
Lelaki yang berpendidikan sarjana British Institute of Technology London (1947-1950), pendidikan Pasca Sarjana di Philips NSF Advance School Hilversum Jan-Juli 1950 Hilversum serta Special Antena Penyiaran Rombek ITB dan PT (Pos, Telegraph dan Telepon) 1951 Bandung itu, sering mengingatkan kalangan wartawan maupun generasi muda untuk mencintai sejarah dan budayanya sendiri. "Jangan pernah melupakan sejarah yang diperoleh dengan tumpahan darah dan nyawa para pejuang bangsa ini, karena dari sanalah sejarah bangsa ini tercipta," ujar Des Alwi dalam beberapa kali kesempatan bertemu dengan wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik di Banda. Om Des yang pernah meniti karir sebagai Penterjemah Siaran Teknik dan Bahasa Asing RRI 1950-1951, juga mengingatkan pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian jadi diri bangsa, serta gemar melestarikan pesona keindahan alam dan bawah laut Pulau Banda. Banyak hasil karyanya merekam keindahan alam bawah laut Pulau Banda yang dikenal sebagai surga bawah laut terindah di dunia dengan handycamnya, ditayangkan pada televisi swasta nasional dan asing termasuk oleh saluran TV kabel dan satelit Discovery Channel. Kecintaannya terhadap keindahan alam bawah laut Pulau Banda, membuatnya setiap waktu meninggalkan berbagai kesibukkannya di Jakarta untuk pulang dan menyelam di Banda. "Saya hobi menyelam sejak kecil. Tubuh saya yang tambun ini tidak menjadi halangan untuk menyelam dan mengabadikan berbagai keindahan alam bawah laut Pulau Banda yang tidak ditemukan di daerah lain," ujar Des Alwi. "Keharuman rempah-rempah pulau Banda jugalah yang membuat bangsa ini dijajah. Tetapi sekarang Banda harus kembali `harum` karena keindahan alam bawah lautnya. Saya tidak akan pernah berhenti mempromosikan Banda kemana pun," kata Des Alwi yang juga Direktur Utama PT. Avisarti Film Corporation, Ketua Yayasan Warisan dan Budaya Bunda, Ketua Yayasan 10 Nov`45 1990 dan Wakil Ketua II Departemen Usaha Sea And Island Resort DPP Gahawisri itu. Karena kegigihannya mempromosikan keindahan bawah laut serta peninggalan sejarah Pulau Banda jugalah yang membuat Unesco menetapkan pulau Banda sebagai salah satu warisan dunia. Namun, sebelum sempat mewujudkan `ambisinya` menjadikan Banda sebagai Kawasan Otorita seperti Batam tetapi di bidang kebudayaan, bukan perdagangan, ia telah dipanggil pulang meghadap Sang Khalik. Ia tidak hanya dikenal sebagai pelaku sejarah, tetapi juga sebagai juru potret yang teliti dan pengumpul data sejarah berupa tulisan, hingga film dokumenter yang sering dibajak oleh media massa di Indonesia. Selamat jalan Om Des, tokoh Banda, tokoh Maluku, tokoh Indonesia dan tokoh dunia. Selamat berbahagia di lautan baka. Di Laut Banda nan fana, nama Om Des selalu dikenang sebagai spesies baru karang raksasa `Acropora des alwi` yang ditemukannya saat melakukan penyelaman bersama peneliti Unesco seusai Gunung Api Banda meletus tahun 1988.
Tokoh Serba Tahu
Kalangan wartawan Maluku maupun insan pers nasional dan luar negeri, sangat mengenal betul pria kelahiran 17 November 1927 di Desa Nusantara, Naira itu.
Desa Nusantara, Naira adalah sebuah pulau kecil dalam kelompok Banda di Kepulauan Maluku. Almarhum Des Alwi semasa hidupnya dianggap sebagai "tokoh serba tahu". "Silahkan tanya apa saja ke Om Des dan anda pasti puas dengan jawabannya. Dia narasumber tanpa batas," ujar Rudy Fovit, Redaktur Senior SKH Suara Maluku (koran lokal di Ambon) yang mengaku sangat terkejut dan didera rasa kehilangan luar biasa mendengar kabar perginya Om Des. Makanya tidak heran jika Om Des Alwi kenal dan akrab dengan para tokoh pers nasional seperti Karni Ilyas, Gunawan Mohamad dan Jacob Utama, karena telah berpuluh tahun dia menjadi narasumber media untuk menceritakan kilas balik sejarah yang tersimpan dengan baik dalam "memori" otaknya. Bagi Rudy, sosok Om Des sangat bersahaja dan tidak "kikir" dalam memberikan informasi apa saja bagi kaum kuli disket. Sebab Om Des adalah tokoh dengan banyak dimensi.
Ia seorang budayawan, sejarahwan, negarawan, diplomat, penulis, fotografer, sutradara, produser film. Ia seorang penyelam, tokoh botani laut, tokoh perkebunan, penguasa pariwisata, pekerja kemanusiaan, tokoh perdamaian, tokoh pluralisme. Des Alwi juga menjadi tokoh yang mendukung kerja-kerja jurnalistik. Selain membantu memperlancar tugas jurnalistik, ia menjadi narasumber yang sangat terbuka dalam berbagi informasi dan gagasan. "Salah satu hal penting dari Om Des Alwi adalah ia tidak pernah memberi amplop kepada wartawan yang mewawancarainya. Sekadar minum kopi atau makan siang, pernah ia lakukan, tetapi menyogok wartawan dengan amplop, itu tak pernah dilakukan. Ini sikap yang mendukung kerja jurnalistik profesional," ujar Rudy Fovit.
Hadiah tak terduga
Di mata para wartawan di Maluku, Om Des selain menjadi sumber berita, juga sosok penderma tanpa "embel-embel" apa pun. Ia dengan suka rela dan tanpa sepengetahuan membantu para wartawan yang merupakan teman dekatnya secara diam-diam, jika mereka atau keluarganya mengalami musibah. Mantan Kepala Biro ANTARA Maluku, Dien Kelilauw mengakui, pernah diberikan kamera foto bermerek Nikon oleh Om Des tahun 1993 lalu, padahal barang mewah itu baru dibeli. "Waktu itu saya dipanggil Om Des untuk bertemu sekedar bercerita dan menunjukkan kamera yang menurut Om Des baru dibeli seharga Rp30-an juta. Setelah selesai dan saya akan pulang, Ia langsung memberikan kamera itu pada saya. Katanya sebagai wartawan harus punya kamera. Kameranya masih saya simpan sampai sekarang," ujar Dien. Begitu pun Pemred Tabloid Senator, Achmad Malik Rumra, juga bisa merasakan kemurahan hati Des Alwi yang menyediakan kantornya di Jl. Narada No.36 Tanah Tinggi Jakarta Pusat untuk menjadi kantor reaksi Tabloid Senator, tanpa dibayar sepeser pun. "Waktu itu saya lagi mencari gedung untuk dijadikan sekretariat redaksi. Kemudian saya bertemu Des Alwi dan ia menawarkan gedung kantornya untuk dijadikan kantor redaksi Senator," ujar Achmad Malik yang mengaku sempat tinggal selama dua tahun di rumah Des Alwi saat pertama kali ke Jakarta. Ayah dari empat anak Karma Alwi (Alm), Mira Alwi, Tanya Alwi dan Ramon Alwi ini pun juga terkenal suka menolong pata wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik di Pulau Banda untuk menginap di hotel dan home stay (rumah sewa) miliknya secara gratis atau membayar sekedarnya saja. Namun, saat ayah tiga anak ini merasa dirugikan oleh pemberitaan media di Ambon beberapa waktu lalu, Om Des tidak serta merta menggunakan cara-cara preman yang banyak ditempuh para pejabat--padahal ia bisa melakukannya--tetapi malah memilih langkah legal dengan mengadu ke Dewan Pers. Dewan Pers memperhatikan keluhannya dan mewajibkan sebuah harian di Ambon menyiarkan rekomendasi Dewan Pers dan hak jawab Des Alwi. Mantan wartawan Kompas dan Media Indonesia, Kutny Tuhepaly, malah pernah diajak jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura tahun 2008 oleh Om Des yang pernah menjabat Atase Kebudayaan RI di Bern, Swiss, Wina, Budapest dan Manila. "Saat itu saya ikut menyaksikan dan mendengar langsung pertemuan serta pembicaraan Des Alwi dengan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew serta PM Malaysia Tun Abdul Razak," katanya. Hubungan baik antara Des Alwi dengan PM Singapura Lee Kuan Yew dan terlebih dengan PM. Tun Abdul Razak, dimulai saat ia terlibat langsung dalam Operasi Khusus Tim Penyelesaian Konfrontasi antara Indonesia-Malaysia tahun 1965-1975. Bagi kalangan wartawan maupun pimpinan negara, Om Des dikenal sebagai pelobi ulung dan ia berhasil meredakan konfrontasi Malaysia dengan melakukan pendekatan diplomasi dengan mantan PM Tun Abdul Rahman dan mantan Tun Abdul Razak. Kemahiran Des alwi berdiplomasi karena banyak belajar dari dr Tjipto Mangunkusumo yang disebutnya sebagai Oom Tjip, Dr Mohammad Hatta yang dipanggilnya sebagai Oom Kaca Mata, Sjahrir sebagai Oom Rir, Mr Iwa Kusumah Sumantri dan beberapa anggota Sjarikat Islam Indonesia lainnya yang pernah dibuang di Banda. Sepanjang hidupnya Des Alwi mendapatkan penghargaan Bintang Pejuang 45, Bintang Pejuang 50 dan Bintang Mahaputra Pratama 2000, atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara.
Sejarah dan budaya
Lelaki yang berpendidikan sarjana British Institute of Technology London (1947-1950), pendidikan Pasca Sarjana di Philips NSF Advance School Hilversum Jan-Juli 1950 Hilversum serta Special Antena Penyiaran Rombek ITB dan PT (Pos, Telegraph dan Telepon) 1951 Bandung itu, sering mengingatkan kalangan wartawan maupun generasi muda untuk mencintai sejarah dan budayanya sendiri. "Jangan pernah melupakan sejarah yang diperoleh dengan tumpahan darah dan nyawa para pejuang bangsa ini, karena dari sanalah sejarah bangsa ini tercipta," ujar Des Alwi dalam beberapa kali kesempatan bertemu dengan wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik di Banda. Om Des yang pernah meniti karir sebagai Penterjemah Siaran Teknik dan Bahasa Asing RRI 1950-1951, juga mengingatkan pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian jadi diri bangsa, serta gemar melestarikan pesona keindahan alam dan bawah laut Pulau Banda. Banyak hasil karyanya merekam keindahan alam bawah laut Pulau Banda yang dikenal sebagai surga bawah laut terindah di dunia dengan handycamnya, ditayangkan pada televisi swasta nasional dan asing termasuk oleh saluran TV kabel dan satelit Discovery Channel. Kecintaannya terhadap keindahan alam bawah laut Pulau Banda, membuatnya setiap waktu meninggalkan berbagai kesibukkannya di Jakarta untuk pulang dan menyelam di Banda. "Saya hobi menyelam sejak kecil. Tubuh saya yang tambun ini tidak menjadi halangan untuk menyelam dan mengabadikan berbagai keindahan alam bawah laut Pulau Banda yang tidak ditemukan di daerah lain," ujar Des Alwi. "Keharuman rempah-rempah pulau Banda jugalah yang membuat bangsa ini dijajah. Tetapi sekarang Banda harus kembali `harum` karena keindahan alam bawah lautnya. Saya tidak akan pernah berhenti mempromosikan Banda kemana pun," kata Des Alwi yang juga Direktur Utama PT. Avisarti Film Corporation, Ketua Yayasan Warisan dan Budaya Bunda, Ketua Yayasan 10 Nov`45 1990 dan Wakil Ketua II Departemen Usaha Sea And Island Resort DPP Gahawisri itu. Karena kegigihannya mempromosikan keindahan bawah laut serta peninggalan sejarah Pulau Banda jugalah yang membuat Unesco menetapkan pulau Banda sebagai salah satu warisan dunia. Namun, sebelum sempat mewujudkan `ambisinya` menjadikan Banda sebagai Kawasan Otorita seperti Batam tetapi di bidang kebudayaan, bukan perdagangan, ia telah dipanggil pulang meghadap Sang Khalik. Ia tidak hanya dikenal sebagai pelaku sejarah, tetapi juga sebagai juru potret yang teliti dan pengumpul data sejarah berupa tulisan, hingga film dokumenter yang sering dibajak oleh media massa di Indonesia. Selamat jalan Om Des, tokoh Banda, tokoh Maluku, tokoh Indonesia dan tokoh dunia. Selamat berbahagia di lautan baka. Di Laut Banda nan fana, nama Om Des selalu dikenang sebagai spesies baru karang raksasa `Acropora des alwi` yang ditemukannya saat melakukan penyelaman bersama peneliti Unesco seusai Gunung Api Banda meletus tahun 1988.
Wednesday, November 10, 2010
BNPP: 12 Pulau Kecil Terluar Perlu Perhatian
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Gamawan Fauzi mengatakan, 12 pulau kecil terluar memerlukan perhatian khusus terkait pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan.
Kedua belas pulau kecil terluar ini, jelas Gamawan di Jakarta, Kamis, yakni Pulau Rondo, Berhala, Sekatung, Nipah, Marore, Miangas, Dana II, Dana I, Batek, Fani, Fanildo, dan Pulau Bras.
"Dua belas pulau kecil terluar ini membutuhkan perhatian khusus," katanya dalam Lokakarya Nasional Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Pembangunan Kawasan Perbatasan.
Ia menuturkan sebagian besar daerah perbatasan di Indonesia merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi, serta pertahanan dan keamanan yang sangat terbatas.
Stigma masa lalu telah memberi kesan kawasan perbatasan merupakan kawasan yang perlu diawasi ketat. Hal ini mengakibatkan kawasan perbatasan di beberapa daerah menjadi kurang tersentuh oleh dinamika pembangunan khususnya bidang sosial dan ekonomi.
"Sehingga masyarakat di daerah perbatasan pada umumnya miskin, tertinggal, dan terisolir, bahkan sebagian kecil dari mereka ada yang berorientasi pada negara tetangga," katanya.
Kondisi ini, lanjut dia, semakin mendorong perlunya pendekatan yang integral dalam pengelolaan perbatasan antarnegara.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, mengamanatkan pengelolaan batas antarnegara dilakukan dengan keterpaduan pendekatan kesejahteraan, keamanan, dan kelestarian.
Agar pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan negara lebih fokus dan tepat sasaran, Gamawan meminta agar Kementerian, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, dan pemerintah daerah berkoordinasi dengan BNPP dalam menyusun program, melokasikan kegiatan, dan menyusun rencana anggaran.
Selain itu, Kementerian, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, dan pemerintah daerah untuk mengacu pada rencana pengelolaan kawasan perbatasan yang ditetapkan oleh BNPP, dalam melaksanakan kegiatannya dalam kawasan perbatasan.
Wadah Program
Sementara itu, dalam Lokakarya Nasional tersebut, Gamawan mengimbau pada Kepala Bapeenas dan Menteri Keuangan agar menyiapkan satu nomenklatur program yang khusus mewadahi berbagai program yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian di kawasan perbatasan.
"Dengan demikian kegiatan/proyek yang dijalankan oleh berbagai Kementerian tidak tersebar di berbagai program," katanya.
Jika kegiatan ini tersebar di berbagai program maka akan menyulitkan koordinasi, keterpaduan dalam pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pembangunan, jelasnya.
Gamawan menjelaskan wadah program yang terintegrasi ini tidak dimaksudkan untuk mengalihkan atau memindahkan kegiatan yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian ke suatu lembaga tertentu, namun lebih ditujukan untuk pengkoordinasian program.
Kedua belas pulau kecil terluar ini, jelas Gamawan di Jakarta, Kamis, yakni Pulau Rondo, Berhala, Sekatung, Nipah, Marore, Miangas, Dana II, Dana I, Batek, Fani, Fanildo, dan Pulau Bras.
"Dua belas pulau kecil terluar ini membutuhkan perhatian khusus," katanya dalam Lokakarya Nasional Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Pembangunan Kawasan Perbatasan.
Ia menuturkan sebagian besar daerah perbatasan di Indonesia merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi, serta pertahanan dan keamanan yang sangat terbatas.
Stigma masa lalu telah memberi kesan kawasan perbatasan merupakan kawasan yang perlu diawasi ketat. Hal ini mengakibatkan kawasan perbatasan di beberapa daerah menjadi kurang tersentuh oleh dinamika pembangunan khususnya bidang sosial dan ekonomi.
"Sehingga masyarakat di daerah perbatasan pada umumnya miskin, tertinggal, dan terisolir, bahkan sebagian kecil dari mereka ada yang berorientasi pada negara tetangga," katanya.
Kondisi ini, lanjut dia, semakin mendorong perlunya pendekatan yang integral dalam pengelolaan perbatasan antarnegara.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, mengamanatkan pengelolaan batas antarnegara dilakukan dengan keterpaduan pendekatan kesejahteraan, keamanan, dan kelestarian.
Agar pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan negara lebih fokus dan tepat sasaran, Gamawan meminta agar Kementerian, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, dan pemerintah daerah berkoordinasi dengan BNPP dalam menyusun program, melokasikan kegiatan, dan menyusun rencana anggaran.
Selain itu, Kementerian, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, dan pemerintah daerah untuk mengacu pada rencana pengelolaan kawasan perbatasan yang ditetapkan oleh BNPP, dalam melaksanakan kegiatannya dalam kawasan perbatasan.
Wadah Program
Sementara itu, dalam Lokakarya Nasional tersebut, Gamawan mengimbau pada Kepala Bapeenas dan Menteri Keuangan agar menyiapkan satu nomenklatur program yang khusus mewadahi berbagai program yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian di kawasan perbatasan.
"Dengan demikian kegiatan/proyek yang dijalankan oleh berbagai Kementerian tidak tersebar di berbagai program," katanya.
Jika kegiatan ini tersebar di berbagai program maka akan menyulitkan koordinasi, keterpaduan dalam pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pembangunan, jelasnya.
Gamawan menjelaskan wadah program yang terintegrasi ini tidak dimaksudkan untuk mengalihkan atau memindahkan kegiatan yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian ke suatu lembaga tertentu, namun lebih ditujukan untuk pengkoordinasian program.
Presiden SBY Pimpin Peringatan Hari Pahlawan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin peringatan Hari Pahlawan 10 November di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta selatan, Rabu (10/11). Dalam kesempatan ini, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Presiden direncanakan akan menaburkan bunga di makam para pahlawan dan tokoh nasional antara lain: Adam Malik, Sutoyo Siswomihardjo, S Parman, MT Haryono, Suprapto, Ahmad Yani, Sudarmono, Umar Wirahadikusuma, AH Nasution dan Edi Sudrajat.
Hadir Wakil Presiden Boediono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Kehutanan Zulkifly Hasan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua BPK Hadi Purnomo, dan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah.
Dalam acara ini seluruh perserta mengheningkan cipta bersamaan dengan dibunyikannya sirine. Semua peserta upacara menundukan kepala. Presiden juga meletakkan karangan bunga di taman makam pahlawan. Setelah itu, Presiden juga menyempatkan diri mendoakan arwah para pahlawan.
Di luar taman makam pahlawan, ratusan tentara dan polisi berjaga untuk mengamankan jalannya upacara.
EKO ARI WIBOWO
Tuesday, November 09, 2010
PPM Langkat Adakan Lomba Napak Tilas Juang’45
STABAT (Berita) : Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghormati dan mengingat perjuangan para Pahlawannya. Semangat kejuangan yang diemban Markas cabang Pemuda Panca Marga (PPM) Langkat menyambut hari Pahlawan Nasional 10 November nanti disambut dengan pelaksanaan Lomba Napak Tilas menyusuri rute para pejuang di bumi Langkat tingkat Propinsi yang memperebutkan piala Bupati Langkat dengan total hadiah Rp. 20 juta.
Pendaftaran dibuka di Markas Cabang PPM Langkat di Jln. KH. Zainal Arifin Stabat (Depan Polsek Stabat) mulai tanggal 20 Oktober hingga 6 November 2010 dengan mengisi formulir yang disediakan oleh panitia dan dikembalikan ke panitia paling lambat 6 November 2010.
Pemenang dibagi dalam 3 kategori yakni kategori regu terbaik putra dan putri, regu terbaik II s/d V putra dan putri dan Komandan regu terbaik putra dan putri yang masing-masing mendapat trophy dan piagam serta sejumlah uang pembinaan.
Penilaian secara keseluruhan mencakup kesopanan, sikap, tingkah laku dan perbuatan di tengah-tengah peserta dan masyarakat selama kegiatan berlangsung. Panitia sangat mengharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyemarakkan gema semangat kejuangan di bumi Langkat.
Perlombaan ini terbuka untuk umum, pelajar, mahasiswa, instansi maupun OKP dengan jumlah anggota 11 orang dalam 1 regu (tidak dibenarkan bergabung antara pria dan wanita). Panitia tidak mengutip bayaran dalam bentuk apapun dan route yang akan ditempuh melalui Secanggang menuju Stabat. (slm)
Pendaftaran dibuka di Markas Cabang PPM Langkat di Jln. KH. Zainal Arifin Stabat (Depan Polsek Stabat) mulai tanggal 20 Oktober hingga 6 November 2010 dengan mengisi formulir yang disediakan oleh panitia dan dikembalikan ke panitia paling lambat 6 November 2010.
Pemenang dibagi dalam 3 kategori yakni kategori regu terbaik putra dan putri, regu terbaik II s/d V putra dan putri dan Komandan regu terbaik putra dan putri yang masing-masing mendapat trophy dan piagam serta sejumlah uang pembinaan.
Penilaian secara keseluruhan mencakup kesopanan, sikap, tingkah laku dan perbuatan di tengah-tengah peserta dan masyarakat selama kegiatan berlangsung. Panitia sangat mengharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyemarakkan gema semangat kejuangan di bumi Langkat.
Perlombaan ini terbuka untuk umum, pelajar, mahasiswa, instansi maupun OKP dengan jumlah anggota 11 orang dalam 1 regu (tidak dibenarkan bergabung antara pria dan wanita). Panitia tidak mengutip bayaran dalam bentuk apapun dan route yang akan ditempuh melalui Secanggang menuju Stabat. (slm)
Subscribe to:
Posts (Atom)