### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Monday, November 15, 2010

Militer ASEAN Harus Waspadai Perang Dunia Maya

Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengarah Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Dorodjatun Kuntjoro Jakti mengingatkan, militer ASEAN harus mewaspadai bahaya perang dunia maya dan perang bawah laut di masa mendatang.

Berbicara pada seminar "Memposisikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN Dalam Political-Security Community ASEAN," di Jakarta, Senin, ia mengatakan, masalah-masalah pertahanan di masa datang akan lebih dipengaruhi oleh transformasi lingkungan yang dipacu perkembangan Teknologi Informasi.

"Dulu kita boleh berbicara kekuatan militer dunia tidak akan jalan jika tidak didukung kekuatan udara. Sekarang tidak perlu kekuatan udara, tidak bisa jika tidak dukung `cyber space`. Saat cyber space`-nya diacak, kekuatan udara itu tidak akan ada artinya, ratusan pesawat terbang tidak akan mengudara," katanya.

Mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu mengemukakan, saat ini lingkungan pertahanan bergerak cepat menjadi lima domain yakni darat, laut, udara, ruang angkasa dan dunia maya.

"Jadi, sudah seyogyanya para petinggi militer ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah antisipatif terhadap perubahan lingkungan pertahanan yang dikendalikan teknologi informasi tersebut," katanya, menegaskan.

Bagaimana pun, peranan kelima domain di lingkungan pertahanan yang semakin menguat dan kompleks akan berpengaruh terhadap Confidence Building Measures (CBM) dilingkungan ASEAN, kata Dorojatun.

"Ini terlihat saat terjadi kekisruhan dalam hubungan antarnegara yang kerap ditimbulkan karena salah persepsi antara pihak terkait. Karena itu ke depan, Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus mampu mengantisipasi kemungkinan salah paham akibat persepsi yang salah. Dengan begitu, kesalahpahaman yang berujung konflik dapat diantisipasi sejak dini baik di tingkat bilateral maupun regional," katanya.

Selain perang dunia maya, militer ASEAN juga harus mewaspadai perang kapal bawah permukaan.

"Kapal selam saat ini lebih cepat mobilitasnya, dan lebih canggih teknologinya. Kapal selam saat ini tidak perlu harus ke permukaan untuk mengganti logistik atau mendapatkan komando. Dia hanya ke permukaan untuk mengganti personil, sedangkan komando bisa dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi `cyber` frekuensi tinggi," ujarnya.

Secara umum, lanjut Dorojatun, Indonesia harus berperan aktif untuk menjadikan Forum Menteri Pertahanan ASEAN sabagai bagian dari CBM di lingkungan ASEAN terutama dalam membangun kerja sama regional untuk menghadapi serta menangani kepentingan bersama bidang pertahanan.

"Forum juga harus mendasarkan diri pada semangat ASEAN yang tidak memihak di dalam persaingan apalagi yang bersifat rivalitas, diantara kekuatan-kekuatan besar, dan sebagai CBM Forum Menteri Pertahanan ASEAN merupakan ajang pembahasan terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan menggunakan landasan multidisipliner," ujarnya.

Misi Forum Menteri Pertahanan ASEAN harus dapat melakukan pembahasan yang membuka peluang bag perumusan masalah yang bersifat antisipatif dari pertahanan regional demi kestabilan kawasan, kata Dorojatun.

"Tak hanya itu, forum tersebut juga harus melakukan upaya bersama untuk menyebarkan informasi terkait masalah pertahanan bagi kepentingan bersama masyarakat ASEAN," katanya, menambahkan.

No comments:

Post a Comment