Tuesday, November 11, 2014
Dibuatkan Tugu Patungnya, Ayah Menhan Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Ayah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mayjen (Purn) Musanif Ryacudu diabadikan sosoknya di tanah kelahirannya di Way Kanan, Lampung. Patung monumen Mayjen Ryacudu yang tinggi berdiri dibangun dan berdiri kokoh tak jauh dari kompleks Pemkab.
Masyarakat Sumsel dan Lampung sangat menghormati Mayjen Ryacudu yang merupakan pejuang kemerdekaan. Ia lahir di Mesir Ilir Bahuga, Way Kanan pada 28 Februari 1924 dan wafat pada tahun 1987 serta dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
"Kami atas nama Pemkab dan masyarakat Way Kanan mengusulkan Mayjen TNI Anumerta Musanif Ryacudu bukan hanya menjadi pahlawan daerah tapi juga pantas mendapat penghargaan menjadi Pahlawan Nasional," ujar Bupati Way Kanan Bustami Zainudin dalam acara Napak Tilas Mayjen Ryacudu di kompleks Pemkab Way Kanan, Minggu (9/11/2014).
Permintaan tersebut menurut Bustami dilakukan karena semasa hidupnya, Mayjen Ryacudu telah memimpin dan berperang membela bangsa dan negara dengan melakukan tindakan kepahlawanan. Ryacudu disebut menghasilkan prestasi karya yang luar biasa bagi kemerdekaan, pembangunan serta kemajuan bangsa dan negara.
Ryamizard sendiri mengaku tidak mengetahui perihal pembuatan patung sosok ayahnya. Ia pun mengaku tidak ikut-ikut terkait permintaan masyarakat daerah yang menginginkan ayahnya dijadikan sebagai Pahlawan Nasional.
"Saya enggak ikut-ikut, keluarga tidak pernah ikut-ikut. Yang dibuat ada monumen bapak saya, itu saya juga tidak tahu, tidak ngurus. (Tahu-tahu) sudah ada. Semuanya adalah Pemda dan orang sana karena dulu di Lampung kan yang terkenal cuma 2, satu Pak Alamsyah, satu bapak saya," kata Ryamizard di Wisma Kemhan di Jl Bali, Bandung, Minggu (9/11/2014) malam.
Meski ayahnya saat berperang lebih banyak bergerilya di luar Sumsel, warga setempat menurut Ryamizard tak asing dengan sosok Mayjen Ryacudu. Menurut Mantan KSAD itu, ayahnya dijadikan ikon putera daerah
"Dia orang sana. Jadi tahu semua, Bapak saya dijadikan ikon lah. Jalan jembatan Ampera saja nama Bapak saya, itu sudah belasan tahun lalu, Jalan Musafi Ryacudu sudah sejak tahun 1990, sejak dulu, saat saya belum jadi apa-apa. Nama Ryacudu dijadikan nama RS, sudah lama," jelas Ryamizard.
"Mereka juga rindu. Di daerahnya harus ada ikon-nya, dibuatlah itu. Kebetulan saja saya jadi KSAD, jadi Menhan, enggak ada hubungannya sebetulnya," imbuhnya.
Mayjen Ryacudu merupakan pejuang kemerdekaan yang membantu operasi pembebasan Irian Barat. Ia mempertahankan kemederdekaan dari Agresi Militer Belanda di berbagai daerah dan sering keluar masuk hutan karena dikejar dan mengejar kolonial Belanda.
Bahkan Ryacudu sempat hampir terbunuh dalam usahanya menumpas penjajahan saat tertembak oleh Belanda di bagian paru-parunya. Perwira Tinggi Sepri KSAD pada tahun 1970 itu pun turut serta dalam operasi Penumpasan DI/TII, penumpaan PRIII/Permesta dan saat diterjunkan di Kalimantan, ia turun pada Operasi Dwikora saat Presiden Soekarno memutuskan perang melawan Malaysia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment