Monday, January 13, 2014
LMP dan PPM Ancam Demo Bea Cukai
Laporan wartawan Bangkapos, Ryan A Prakasa
BANGKAPOS.COM,BANGKA--Rencana kegiatan pengiriman (ekspor) barang tambang berupa elminit sebanyak 1.750 ton ke negara oleh PT Famindo Bumi Khatulistiwa Mining (FBKM) melalui pelabuhan Pangkal Balam kota Pangkalpinang sejak awal diakui pengurus Markas Daerah Pemuda Panca Marga provinsi kepulauan Bangka Belitung (PPM Babel) memang terlihat rancu atau disinyalir kuat dugaan kegiatan ekspor itu bermasalah.
"Ya bisa kita saksikan bagaimana kondisi di lapangan seperti apa. Barang sudah dimuat ke dalam kapal. Sementara kelengkapan persyaratan dokumen lainnya belum dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan. Nah itu kan sudah menunjukkan ada indikasi kecurangan prosedur," kata Rikky Fermana kepada bangkapos.com, Sabtu (11/1/2014) saat meninjau ke lokasi pelabuhan Pangkal Balam bersama belasan anggota PPM dan anggota ormas Laskar Merah Putih (LMP) Babel lainnya.
Tak cuma itu, Rikky mensinyalir kuat dugaan lainnya proses kegiatan pengiriman sejumlah barang tambang ke negara Cina oleh PT FBKM tersebut bermasalah, bahkan ia menduga ada oknum aparat/intansi terkait coba-coba untuk 'bermain'. Apalagi Ditjend Bea & Cukai selaku pihak terkait justru terkesan 'tutup mata' atas kegiatan ekspor barang tambang yang dinilainya bermasalah.
"Jadi kasus pengiriman barang tambang ini terus kita pantau. Nah jika ditemukan adanya pelanggaran atau kita duga kuat adanya percobaan penyelundupan maka yang pertama kita demo yakni pihak Bea Cukai setempat," tegas Rikky.
Baca Juga
Bea Cukai Belum Berikan Jawaban
Penulis: ryan augusta
Editor: edwardi
Sumber: bangkapos.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment