ARI SAPUTRA -Detiknews
Jakarta - Janda pahlawan yang jadi terdakwa, Roesmini (80) dan Soetarti (79) melakukan aksi diam di depan Istana Merdeka. Saat gelar aksi, iring-iringan mobil Presiden lewat. SBY lalu mengutus Staf Khusus bidang Hukum Denny Indrayana untuk menememui Roesmini dan Soetarti.
Kedua perempuan tua ini menggelar aksi ditemani anak dari 2 pahlawan yang lain, Agung Nugroho dan Timoria Manurung. Mereka membawa belasan piagam pahlawan yang sempat diperoleh suami masing-masing.
"Menjelang putusan pengadilan 27 Juli di PN Jaktim kami melakukan aksi diam 65 menit. Menjelang 65 tahun Indonesia merdeka masih ada perilaku yang tidak mencerminkan penghargaan terhadap pahlawan," kata Agung Nugroho di depan Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jumat (16/7/2010).
Bertepatan dengan aksi ini, iring-iringan mobil Presiden SBY keluar istana. Iring-iringan melaju pelan di depan janda-janda pahlawan tersebut. Apa reaksi presiden melihat janda pahlawan berdemo dari balik kaca mobil?
"Presiden melihat dan mengutus saya untuk menemui," ucap Deny Indrayana saat menemui pendemo.
Ari Saputra - detikNews
Denny pun menanyakan maksud dan keinginan para janda tersebut. Menurutnya, ia akan mengupayakan para terdakwa di PN Jaktim tersebut
bebas dari segala tuduhan.
"Pertama kita prihatin ada kasus semacam ini. Mencari jalan keluar yang terpenting. Memang ada perlu kehati-hatian karena kasus sudah di persidangan. Tidak dapat proses pidana dihentikan oleh presiden sekalipun," terang Denny yang menemui pendemo sekitar 15 menit.
Usai ditemui, pendemo mebubarkan diri. Para janda yang telah keriput itu pulang dengan dipegangin oleh anak masing-masing dan didampingi tim LBH Jakarta.
"Saya inginnya bebas. Saya tidak bersalah. Mohon pak presiden mendengar," pinta Roesmini lirih.
(Ari/gun)
No comments:
Post a Comment