### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Saturday, December 06, 2014

Kapten Hendra Kho, Masuk TNI Terinspirasi Kakek

Tionghoa dan Militer Indonesia Sudrajat - detikNews Jakarta - Dengan kulit kuning mulus, wajah tampan, mata sipit, dan tinggi badan 180 senti meter, Hendra Kho sebetulnya layak menjadi aktor laga seperti Willy Dozan atau Andy Lau. Tapi dunia militer justru lebih menggoda batinnya. Selepas meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Trisakti, 2007, ia pun melamar ke TNI Angkatan Udara.
“Sejak kecil saya memang kepingin jadi tentara. Mungkin saya kepengaruh kakek, Kho Bak Tjoa, yang menjadi pejuang '45 di Riau. Beliau dapet Bintang Gerilya dari Presiden,” kata Hendra kepada Detik di sela-sela acara bedah buku 'Tionghoa Dalam Sejarah Kemiliteran' karya Iwan Santosa di Gedung Joang 45, Kamis (4/12) petang. Hendra yang kini ia bertugas di Bravo 90 TNI-AU, Bogor, berharap generasi muda Tionghoa di Indonesia tak sungkan masuk TNI. Dirinya telah membuktikan selama tujuh tahun berkarir tak pernah merasa ada sikap dan perlakuan diskriminatif dari teman-teman maupun atasannya. Hendra juga menepis anggapan bahwa keturunan Tionghoa yang menjadi anggota TNI pangkatnya akan mentok di Kolonel. “Itu mitos, ada kok yang bisa jadi jenderal. Di TNI itu yang dihitung kompetensi, dedikasi, dan loyalitasnya. Bukan asal-usul etnis atau kesukuannya,” kata putra dari Djoni Kho dan Tjoa Ngang Heng itu. Ia berharap, para orang tua agar memberikan dukungan penuh bila ada anak-anaknya yang bercita-cita ingin menjadi militer. “Ke depan, kalau kita mau mengabdi tak cuma di bidang ekonomi dan politik. Dunia militer terbuka lebar kok,” cetusnya. Dari 256 orang lulusan perwira, Hendra tercatat menduduki peringkat ke-32. Dari 72 siswa matra udara, dia berada di urutan ketujuh dari 10 siswa terbaik. Selanjutnya, Hendra ditempatkan di Korps Pasukan Khas (Pasukan Komando) TNI Angkatan Udara. Hendra pernah mendapat anugerah tiga tanda jasa, yakni Dharma Nusa, Wira Dharma, serta Wira Nusa. Sebelum di Bravo 90, dia pernah menjabat Kepala Hukum Pusat Pendidikan dan Latihan Paskhas TNI AU di Bandung. Sejak Oktober tahun lalu, dia meraih pangkat kapten.

No comments:

Post a Comment