### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Monday, November 14, 2011

Kenapa Hari Pahlawan Ditetapkan 10 November?

  Dede Suryana - Okezone

JAKARTA -Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Hari dimanaterjadi pertempuran hebat antara arek-arek Suroboyo dengan serdadu NICAyang diboncengi Belanda.

Menjelang tahun 1950-an, PresidenSoekarno menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan. Sebagaimanadiusulkan Sumarsono, mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda RepublikIndonesia (PRI) yang ikut ambil bagian dalam peperangan sengit itu.

Lantas kenapa Bung Karno memilih peristiwa itu sebagai simbol kepahlawanan yang setiap tahun diperingati?

Menurutsejarawan Universitas Indonesia (UI) JJ Rizal, Bung Karno sengajamemanfaatkan momentum itu untuk melegitimasi peran militer dalamperjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersematdalam sebuah perjuangan melawan agresi militer.

“Untukmemobilasi kepahlawanan secara militeristik, makanya 10 Novemberdijadikan Hari Pahlawan,” katanya saat berbincang dengan okezone, Rabu(9/11/2011) malam.

Setelah Hari Pahlawan ditetapkan, figur-figuryang secara historis ikut berjuang pun diberi gelar kepahlawanan.Meskipun, kata Rizal, pada perjalanannya tolok ukur kepahlawanan initidak mutlak dilihat dari sisi sejarah, melainkan dicampuri kepentinganrezim penguasa.

“Pada masa Soekarno, tokoh-tokohnya 50 persenmasih bisa dipertanggungjawabkan. Tapi mulai zaman Soeharto. Indonesiamenjadi negara yang terus memproduksi pahlawan dengan penilaian yanglebih cenderung pada pertimbangan politik,” ujarnya. Dimana pahlawanlebih banyak berasal dari lembaga Kemiliteran atau Kepolisian.

Mengenaimakna Hari Pahlawan sendiri, Rizal menilai, saat ini lebihmengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilaiperjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini.

Padahal, katadia, yang terpenting adalah mengambil tauladan dari nilai-nilaiperjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akanmenjadi ironi jika memperingati hari pahlawan sebatas seremoni.

“Saatini kita sudah kehilangan warisan nilai-nilai perjuangan yang dibawaoleh para pahlawan. Semua sekarang penuh dengan kepentingan,” ujarnya.

(ded)


No comments:

Post a Comment