Ketua Umum Pemuda Panca Marga (PPM) : Judi Harus bisa Dibuka di Indonesia

Selasa, 16/03/2010 [10:00:13]


Richard Burton.P [Batam]

Batam, Radar Online
Percaya atau tidak, kalau mau maju dan ada peluang, judi harus bisa dibuka di Indonesia, ini secara blak-blakan diungkapkan oleh Datok Erdin Odang Ketua Umum Pemuda Panca Marga (PPM) disela-sela rapat internal Forum Melayu Nusantara Indonesia di Hotel Harmoni (13/3) Batam, Kepulaua Riau.

Beliau mengungkapkan, jika judi bisa dibuka dibeberapa daerah ataupun kawasan wisata yang ada di Indonesia , maka peluang untuk mendapatkan anggaran besar yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini akan mudah terealisasi.

"Kenapa judi ini tidak dibenarkan dibuka di Indonesia , di negara lain yang kuat aturan agamanya kenapa bisa ( maksudnya Malaysia contohnya ). Kebijakan Pemerintah ini seakan membunuh peluang untuk kelangsungan hidup masyarakat yang memang sangat membutuhkan dari dibukanya judi, " tegas Erdin.

Masih menurut dia, "Kita sudah pernah coba buka judi pada tahun 2003 di Batam, saat itu refrensinya adalah Otonomi Daerah dengan membuka Kawasan Wilayah Terpadu Eksekutif (KWTE) dibeberapa kawasan wisata yang ada di Batam. Kita mendatangkan para pemain judi dari Singapura dan Malaysia, dengan pasilitas penyedia tempat saja. Artinya mereka yang datang kita kenakan cas 100 dolar Singapura per orangnya. Dalam permainan judi yang mereka lakoni saat itu tidak ada transaksi uang yang berjalan, hanya berbicara menggunakan handphone dan kemudian dicatat oleh juru catatnya, layaknya seperti jualan palas di Bursa Efek Jakarta. Ratusan bahkan mencapai ribuan mereka yang datang, kita sampai kewalahan menyediakan transportasi buat mereka para pemain judi. Tidak lama mereka bermain, hanya dua tiga jam saja dan langsung kembali kenegaranya, " jelasnya.

Perlu diakui, pada tahun diberikannya peluang dibukanya judi di Batam, perputaran uang melalui sektor perekonomian terasa cepat sekali. Para pengangguran mendapatkan pekerjaan, aparatpun tidak terlalu sulit mendapatkan bantuan operasional dari pengusaha. Semuanya terasa diberi kemudahan dan terhidupi dengan dibukanya judi saat itu. Sedikit terdengar tidakan kejahatan kriminal, meski tidak tertutup kemungkinan ada yang bunuh diri atau cerai karena hancur kalah berjudi. Tapi itu hanya bagian terkecil bila mau jujur besarnya manfaat dengan dibukanya judi di Indonesia.

Apa yang diungkapkan oleh Datok Erdin Odang ini ada benarnya, tapi tidak dipungkiri banyak juga yang menanggapi tidak benar dari yang kontra. Lalu bagaimana pemerintah mengambil kebijakan untuk membuka judi di Indonesia, "Belajarlah dari negara Singapura dan Malaysia . Mereka bisa kenapa kita tidak bisa," ungkapnya kembali.

Dari imformasi yang didapat, negara Singapura sebelum membuka tempat perjudian di SENTOSA pada 14 Februari 2010 lalu, banyak hal yang mereka lakukan hanya dalam kurun tiga tahun. Apa saja itu ?.

Yang pertama, Singapura juga memiliki aturan atau Undang-undang yang melarang seluruh kegiatan perjudian. Namun negara Singa ini membuka riset dan penelitian yang bertajuk "KENAPA WARGA NEGARANYA SERING PELESIRAN BUANG UANG KENEGARA LAIN".

Didapatlah bahwa faktor penyebabnya adalah bermain judi. Laporan ini dikelola dan dianalisa oleh pemerintahan lewat badan yang berwenang termasuk interpol, ternyata membuka judi sangat menguntungkan jika diatur dengan kebijakan yang mendukung. Yang kedua, bila diambil persamaan dengan Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat yang ada di Singapura sangat mendukung dibukanya judi. Maka pada tahun 2005 pemerintah Singapura dengan mudah mengambil kebijakan menghapuskan aturan atau Undang-undang yang melarang kegiatan perjudian. (bin)