### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Wednesday, January 02, 2013

Kasau: kekuatan udara dapat jadi "bargaining power"

ilustrasi Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan pabrikan Embraer Brasil tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. ()
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia, mengatakan, kekuatan udara adalah merupakan salah satu komponen kekuatan yang dapat menjadi "bargaining power" dalam upaya menyelesaikan konflik antarnegara.

"Sebagai salah satu komponen pertahanan negara, TNI AU terus tumbuh berkembang seiring dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis," kata Kasau pada apel khusus tahun baru 2013 di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

Kebijakan pengembangan kekuatan TNI AU, kata dia, tetap mengacu pada rencana pengembangan yang telah dituangkan dalam rencana strategis TNI AU 2010--2014 dengan tetap memperhatikan dinamika di lapangan. Kemungkinan ancaman dan kontijensi dapat muncul akibat situasi politik dan keamanan internasional yang makin intens akibat fenomena global dan adanya rehabilitasi dari bencana alam, kebijakan operasi militer pengamanan perbatasan dan daerah rawan pengamanan pulau-pulau terdepan.

"TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan. Sebanyak 102 pesawat baru yang terdiri dari F-16, T-50,Super Tucano, CN-295, Hercules, Helicopter Cougar, Grop, KT-1, Boeing 737-500, maupun radar akan segera memperkuat TNI AU. Hal ini tentunya akan menambah kebanggaan, sekaligus tantangan dalam upaya menyusun kekuatan maupun pemeliharaannya," papar Ida Bagus.
Kendati demikian, dirinya menyayangkan "Zero Accident" pada tahun 2012 belum berhasil diwujudkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih keras lagi, bukan saja dari para pelaksana di lapangan, melainkan juga dari pimpinan sebagai penentu kebijakan organisasi, perencana kegiatan, pengambil keputusan, pelayanan personel, pemeliharaan dan pendukung lainnya.

Selain itu, terkait dengan pencitraan TNI AU di masyarakat, Kasau berharap agar peristiwa kekerasan personel terhadap wartawan di Pekanbaru lalu tidak terulang.
"Personel TNI AU harus bertindak profesional berdasarkan SOP dan hukum yang berlaku, menyeimbangkan kebutuhan keamanan keselamatan, tidak mudah emosi, dan lebih persuasif dalam menghadapi wartawan maupun masyarakat," ujarnya.
(S037/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2013



Lingkungan strategis pengaruhi pembangunan TNI AL

Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono (tengah), bersalam komando dengan Laksamana TNI Soeparno (kiri) dan Kepala Staf baru TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio (kanan), di sela-sela upacara sertijab di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Kamis (27/12). Marsetio menggantikan seniornya, Soeparno. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)

 Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, mengatakan, perkembangan lingkungan strategis yang dinamis dan sulit diprediksi mempengaruhi terhadap pembangunan TNI AL. Di antara yang terlihat saat ini, perkembangan situasi kawasan regional tentang Laut China Selatan.

 

No comments:

Post a Comment