### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Friday, June 29, 2012

Lembaga asing di Indonesia bantu separatis

Anggota Komisi II DPR, Abdul Haramain. (FOTO ANTARA/ Ujang Zaelani)
 Jumat, 29 Juni 2012
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Khusus RUU Organisasi Massa (Ormas), Abdul Haramain, mengatakan, Badan Inteligen Negara (BIN) mengingatkan ada lembaga asing dan lembaga setempat yang berafiliasi kepada asing ikut membantu gerakan separatis di beberapa wilayah di Indonesia. 

"Dari hasil rapat kami, banyak lembaga asing yang misinya kemanusiaan, bencana, sosial, lingkungan, ataupun kesehatan. Tapi di lapangan, kegiatannya berbeda. Misalnya diam-diam ikut memfasilitasi gerakan separatis, cari data dari kita, lalu dijual ke negara asing," katanya. 

Misalnya di Aceh, Papua, Maluku. Rapat itu mendapati lembaga asing membantu gerakan separatis di Papua seperti lembaga asing Australia. 

"Sementara lembaga lokal yang berafiliasi ke asing juga jual data tentang Indonesia dan dapat duit," kata Malik, di Jakarta, Jumat. 

"BIN juga mengingatkan agar lebih hati-hati mengeluarkan izin kepada LSM asing dan lokal berafiliasi ke asing," kata Malik. Ia menambahkan, lembaga asing maupun lokal yang berafiliasi dengan asing, tidak pernah sama sekali melaporkan asal dana mereka. 

"Greenpeace Indonesia yang pernah menerima dana asingn FNS dan NDI. Tapi apakah pernah lapor dan secara resmi? Pemerintah tidak mendapat laporan secara resmi," kata Malik. 

Ia juga meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk memperketat pemberian izin lembaga asing di Indonesia. "Kemlu dan clearing house harus audit semua lembaga yang ada. Sebab saat ini Kemlu sudah berikan izin kepada 109 lembaga asing dari 140 yang mendaftar," kata Malik.

Selain itu, lembaga asing dan lembaga lokal yang berafiliasi dengan asing harus melaporkan semua kegiatannya. Bila lembaga itu berbeda antara izin dan kegiatannya, diberikan sanksi.

Monday, June 25, 2012

Dandim 0275 SRAGEN, mengharapkan PPM Sragen selalu eksis

Komandan Kodim 0725 Sragen
Sragen (Soloraya Online) – Komandan Kodim 0725 Letkol Inf. R. Wahyu Sugiyarto mengharapkan kepada Pemuda Panca Marga (PPM) yang baru dilantik untuk bisa dijuluki sebagai macannya PPM di Jawa Tengah.
Hal tersebut dikatakan oleh Dandim pada saat memberikan sambutannya dalam agenda pelantikan Pemuda Panca Marga (PPM) di aula Gedung RSPD Kabupaten Sragen Sabtu (16/6). Tak hanya Dandim yang ikut dalam acara pelantikan, Ketua Markas Daerah PPM Jateng, Edi S Wirabumi beserta jajaran eksekutif pemerintahan kabupaten Sragen hadir untuk mengikuti acara pelantikan.
“Dengan adanya pelantikan PPM untuk masa periode 2012 – 2016 ini, para anggota PPM untuk bisa merencanakan program – program kedepannya sehingga keberadaan PPM dapat eksis berkembang bersama komponen masyarakat lain. “Jelas Dandim . (Rudy Hartono)

Empat Keanehan di Hutan Jaken Blora dalam 9 Tahun

Bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura mengalami hal aneh dan ajaib. Bus tiba-tiba tersesat ke hutan jati di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2012). Bus bersama truk Beton Jaya Mix tersesat tiba-tiba berada di hutan, yang penuh pohon.
TRIUNNEWS.COM, JAKARTA- Kejadian aneh bin ajaib menimpa bus Pahala Kencana, pekan lalu. Bus berpenumpang 33 orang itu melaju dari Jakarta tujuan Madura, Jawa Timur Seperti masuk sebuah mesin waktu, Rabu (21/6/2012) larut malam.
Kendaraan besar tersebut tiba-tiba berada di sebuah hutan jati gelap gulita tepatnya di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bukan hanya bus, satu kendaraan besar lainnya, truk beton Jaya Mix.
Awalnya bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang, Kamis(22/6/2012) dini hari. Karena situasi macet, sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, ternyata justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Ketika melintas, memang lajur yang dilalui adalah jalan desa, mendadak mereka masuk ke hutan Gadogan di desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Wilayah ini dikenal sebagai perbukitan hutan jati.
Keanehan mulau terasa awak bus, saat mau mendahului truk beton yang berada di depannya. Kernet mencoba menahan sopir, agar truk naik dulu ke jalan menanjak, dan setelah truk naik, bus mencoba naik, namun ban belakang selip dan mundur, kemudian terdengar suara benturan.
Kernet pun turun dan mencoba mengecek. Setelah dicek, mesin seketika mati, saat sopir mengecek badan bus, seketika ia kaget, karena dia melihat pohon jati. Lalu ia memutari mobil berada di tengah-tengah hutan, dia mulai tersadar jam 02.30 WIB dini hari, lalu kernet mencoba membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Berikut beberapa keanehan lainnya yang terjadi di kawasan hutan Jaken, Blora dalam 9 tahun terakhir:
       21 Juni 2012
* Bus Pahala Kencana berpenumpang 33 orang dan tiga kru berangkat dari Jakarta menuju Madura, Rabu (20/6).
* Ketika tiba di wilayah Jaken, Kabupaten Pati, paling selatan, sopir cari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di Juwana-Rembang. Setelah tanya seseorang, bus meluncur hingga tiba- tiba berada di sela-sela pohon jati, belantara Hutan Bonggan, Rembang, Kamis (21/6) dinihari.
* Tak hanya bus, dua truk tronton juga tersesat di lokasi yang sama, tanpa jejak ban masuk ke areal hutan.
       2009
* Briptu Soewignyo, anggota Sentra Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora yang pulang naik motor menuju Kunduran, Blora lampunya motor tiba-tiba copot saat melintas di kawasan Hutan Bonggan.
* Sambil memegangi lampu motor, Soewignyo tak sadar kalau tersesat di tengah makam. Selama semalam ia tak sampai rumah. Ia baru sadar paginya, ketika ditegur orang yang mengenal karena masih di tengah kawasan makam.
       2008
* Warga Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Blora mengendarai motor malam hari dekat kawasan Hutan Bonggan.
* Warga Kedungbacin gempar karena sang pengendara hingga dua hari dua lama tak pulang. Setelah dicari ramai-ramai, si pengendara ditemukan di lokasi tak jauh dari tersesatnya bus dan dua truk tronton di Hutan Bonggan.
       2003
*Grup seni ketoprak yang akan pentas di rumah warga Desa Kedungbacin, Todanan, Blora tak datang sesuai janji.
*Penduduk desa heboh, manakala menemukan para seniman tersesat di kawasan Hutan Bonggan. Mereka kebingungan berada di hutan, karena merasa telah pentas semalaman di rumah warga. (Tribunnews.com/Albert GJ Joko)
Baca Berita Terkait:
Bus Masuk Mesin Waktu di Blora, Pindah Sekejap ke Hutan
Fenomena Mesin Waktu Kerap Terjadi, Pahala Kencana Terheboh
Parapsikologi: Tak Ada Unsur Mistis, Sopir Hanya Kelelahan
Warga: Aneh, Tak Ada Jejak Ban dan Body Bus Mulus
Sopir Bus dan Truk Tak Tahu Medan, Jadi Nyasar ke Hutan
Bus dan Tronton Melaju di Jalan, Tiba-tiba ada di Hutan Jati

Sunday, June 24, 2012

Alex Yakin Menang di Pilkada DKI Karena Sriwijaya Sudah Ungguli Persija

 Ramdhan Muhaimin - detikNews
 Minggu, 24/06/2012 17:01 WIB 

Jakarta Alex Noerdin yakin dapat mengalahkan Foke di pilkada DKI Jakarta. Optimismenya karena klub kebanggaan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC, sudah mengungguli Persija Jakarta, klub kebanggaan warga ibukota. Loh, apa hubungannya?

Hal ini mengemuka di awal pidato visi misi cagub Alex Noerdin di hadapan sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, Minggu (24/6/2012).

Selama kurang lebih 40 menit, Alex selalu menyindir cagub DKI incumbent Fauzi Bowo dalam pidatonya.

Contohnya, dia mengilustrasikan persaingannya dengan incumbent ibarat laga Sriwijaya vs Persija Jakarta. Dia mengatakan, saat ini klub Sriwijaya FC masih tersisa 4 laga lagi dalam kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). Namun Sriwijaya telah memastikan kemenangan, karena klub tersebut terpaut 26 poin lebih tinggi dibanding Persija Jakarta.

"Kami dapat giliran nomor 6. Dari pagi sudah menunggu giliran. Bapak ibu mungkin sudah capek. Karena itu, saya ingin mengajak nanti sore di Gelora Bung Karno (GBK) akan digelar Persija lawan Sriwijaya. Meski 4 laga lagi, tapi Sriwijaya sudah mengunci juara. Mohon maaf kepada bang Foke, Sriwijaya selisih poin 26 poin lebih besar dari Persija," ujar Alex.

Sontak saja hal itu membuat seisi ruangan paripurna tertawa sehingga menimbulkan keriuhan.
Alex juga mengatakan Jakarta selain wilayah daratan, juga terdiri dari wilayah lautan atau perairan. Dalam misinya, Alex berencana mengembalikan Jakarta sebagai kota bandar berkelas internasional.

"Jakarta punya segudang persoalan, mulai dari kemacetan, kemiskinan, pengangguran, polusi, keamanan, air bersih, ketimpangan wilayah, dan lain sebagainya. Intinya dari persoalan ini adalah ketidakberdayaan pemerintah Jakata untuk mengelola Ibukota. Dibutuhkan pemimpin yang harmonis dengan pemerintah pusat dan pemda-pemda penyangga. Bahkan juga harus harmonis dengan wakilnya. Karena itu gubernur dan wagub harus kompak dan solid," sindir Alex.

Lagi-lagi hal itu memicu keriuhan dalam ruang sidang. Menanggapi berbagai sindiran tersebut, terlihat Fauzi Bowo membalas dengan tersenyum. Sementara Prijanto yang duduk sendiri di depan, juga tampak tersenyum.

Para pendukung Foke-Nara di balkon meramaikan suasana dengan memberikan yel-yel dukungan untuk mengimbangi keriuhan.

Karena itu menurutnya, pemimpin di Jakarta haruslah pemimpin yang kuat untuk bisa menghadapi berbagai persoalan ibukota serta mengatasinya.

"Kata kuncinya, Jakarta memerlukan strong leadership," tutup Alex.

Pidato Alex menjadi pidato yang terakhir dari 6 cagub DKI yang bertarung di pilkada dki. Acara pemaparan visi misi pasangan cagub cawagub di DPRD DKI berakhir sekitar pukul 14.00 WIB.

Sidang paripurna itu juga dihadiri KPU DKI dan Panwaslu serta sejumlah undangan dari DPD RI, DPR RI dan partai politik.




(rmd/fjp)

Saturday, June 23, 2012

Tiga TKI Ditembak Mati Polisi Malaysia, LSM Desak Pemerintah Mengus

Antara/Ahmad Subaidi
REPUBLIKA.CO.ID,  JEMBER -- Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) buruh migran mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus penembakan tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) oleh Polisi Diraja Malaysia.

"Kami mendesak pemerintah melakukan klarifikasi terhadap penembakan tiga TKI yang diduga melakukan tindakan kriminal itu dan tidak begitu saja percaya atas keterangan yang disampaikan polisi Malaysia," kata Koordinator LSM Peduli Buruh Migran, Lily Pujiati, saat dihubungi ANTARA per telepon, Sabtu.

Polisi Malaysia menembak tiga TKI, yakni Hasbullah (25), Sumardiono (35), keduanya warga Kabupaten Lumajang dan Marsudi (28) warga Bangkalan, Madura, yang diduga melakukan perampokan di Perumahan Templer, Saujana, yang berada di Kilometer 32 Jalan Selayang-Rawang, Selangor, Selasa (19/6).

Tiga jenazah korban penembakan polisi Malaysia dipulangkan ke tanah air atas upaya dari LSM Peduli Buruh Migran yang berkantor di Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian Luar Negeri.

Menurut Lily, pemerintah harus kritis terhadap mekanisme penembakan pelaku kriminal WNI di Malaysia dan melakukan komunikasi terhadap aparat penegak hukum sehingga penembakan polisi yang sewenang-wenang tidak terjadi lagi.

"Kami masih belum tahu apakah tiga TKI itu benar-benar melakukan tindakan kriminal atau hanya alasan yang dibuat oleh polisi Malaysia karena TKI yang ditembak itu memiliki dokumen resmi," paparnya.

Ia mendesak pemerintah mempertajam penanganan kasus penembakan dan kekerasan yang dialami TKI di beberapa negara tujuan karena kasus penembakan TKI di Malaysia terjadi beberapa kali.

"Saya berharap pemerintah lebih peduli terhadap nasib pahlawan devisa negara itu dan mengutamakan perlindungan TKI," ujarnya menambahkan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatim, M. Kholili, yang mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia selama-lamanya karena banyaknya kasus kekerasan yang dialami buruh migran di sana.

"Lebih baik calon TKI itu diarahkan ke negara tujuan lain yang memiliki komitmen untuk melindungi buruh migran yang bekerja di sana, seperti Hong Kong dan Singapura," tuturnya.

Menurut dia, tindakan sewenang-wenang polisi Malaysia tidak hanya menimpa tiga TKI asal Lumajang dan Bangkalan. Namun, TKI asal NTB yang diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh juga tewas ditembak polisi Diraja Malaysia.

"Banyak TKI yang mengalami tindakan kekerasan dari aparat kepolisian dan majikan di Malaysia. Namun, penanganan dari pemerintah Indonesia sangat lamban dan sebagian kasus justru tidak terungkap," ucap aktivis buruh migran asal Jember itu.

Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: antara

Thursday, June 21, 2012

Tanah Indonesia dari Morotai Disimpan di Amerika Serikat

Gagah Wijoseno - detikNews
 Jakarta Sebongkah tanah Morotai, Maluku Utara, Indonesia disimpan di Amerika Serikat. Secara resmi Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo menyerahkannya kepada Mayjen Emmett R. Titshaw Jr.

Seperti disampaikan dalam siaran pers KJRI Houston, Kamis (21/6/2012), penyerahan tanah itu dilakukan dalam upacara khusus di markas Florida National Guard (FNG), St. Agustine, Florida.

Acara itu juga dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur, dan sejumlah pejabat lainnya dari kedua negara.

Gubernur Thaib Armaiyn dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa penyerahan tanah Morotai itu mempunyai makna penting dalam sejarah dan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) khususnya Morotai dan Florida.

Tanah Indonesia itu sengaja dibawa ke AS, karena FNG mengumpulkan tanah dari semua wilayah medan pertempuran dimana unit-unit FNG pernah bertugas. FNG merupakan bagian armada sekutu. FNG mengirimkan resimen ke-124 yang bergabung didalam devisi ke-31 DIXIE Division (DD) ke Morotai 14 September 1944.

Selain tanah Indonesia, FNG juga mengumpulkan tanah dari Afghanistan, Irak, Vietnam, dan beberapa negara Pasifik Selatan. Tanah Indonesia itu ditebar di sekitar markas FNG, St. Agustine.

Sementara itu Sesmenko Indroyono Soesilo mengatakan, selain menyerahkan tanah Indonesia, maksud kedatangan delegasi Indonesia ke St. Agustine Florida adalah memperkenalkan Sail Morotai 2012 kepada FNG yang acara puncaknya diselenggarakan 15 September 2012.

Indroyono juga mengundang veteran dan keluarga mereka serta unit-unit FNG yang pernah bertugas di Morotai untuk hadir pada Sail Morotai 2012 bersama-sama dengan para veteran dari Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Jepang.

Sail Morotai 2012 yang akan diikuti sekitar 120 kapal dari berbagai negara di dunia, merupakan kelanjutan dari Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, dan Sail Wakatobi-Belitong 2011.

(ndr/vit)
Baca Juga

Wednesday, June 20, 2012

KPK Usut Korupsi Pengadaan Alquran di Kementerian Agama

Sandro Gatra | Tri Wahono | Rabu, 20 Juni 2012 

Ketua KPK Abraham Samad Foto : KOMPAS/ALIF ICHWAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki perkara dugaan tindak pidana korupsi baru. Kali ini, kasus di Kementrian Agama berupa dugaan korupsi pengadaan kitab suci Alquran.
Penyelidikan kasus itu diungkap oleh Ketua KPK Abraham Samad. Pengadaan Alquran itu, kata Abraham, terjadi di Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama. Saat itu, lanjut dia, direktorat itu dipimpin Nazaruddin Umar yang kini menjabat Wakil Menteri Agama.
"Kayaknya enggak lama lagi naik ke penyidikan," kata Abraham di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Abraham menambahkan, pihaknya sudah satu kali melakukan ekspos perkara itu. Namun, Abraham mengaku lupa detail perkara itu seperti nilai kerugian negara, siapa yang melaporkan, dan lainnya.
"Saya lupa. Nanti saya cek lagi," pungkas Abraham

Tuesday, June 19, 2012

KNPI Malaysia Minta Pemerintah Daftarkan Semua Budaya Indonesia ke UNESCO

Ahmad Toriq - detikNews
 Jakarta Perdebatan terkait tari Tor-tor bukanlah masalah budaya pertama yang dialami Indonesia. Sebelumnya Indonesia kerap terlibat perebutan budaya dengan negara tetangga. Hal ini terus terulang karena pemerintah dinilai kurang perhatian terhadap pendataan budaya lokal yang ada di Indonesia.

"Seharusnya pemerintah Indonesia mendata semua budaya-budaya lokal yang ada ditengah masyarakat, dan mendaftarkannya sebagai warisan budaya nasional serta didaftarkan juga dibawah UNESCO," kata Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia, Sagir Alva, dalam rilisnya yang diterima detikcom, Rabu (20/6/2012).

Menurut Sagir, jika Indonesia sudah mendaftarkan kebudayaannya ke UNESCO, maka negara lain yang ingin menampilkan budaya Indonesia di publik harus meminta izin ke pemerintah. Sehingga, masyarakat Indonesia tak perlu repot-repot berpolemik dan melarang penggunaan budaya lokalnya oleh negara lain.

"Masyarakat Indonesia juga tidak akan melarang penggunaan budaya lokalnya oleh negara lain, karena secara tidak langsung kebudayaan lokal Indonesia turut mendapat tempat dan mendapat pengakuan oleh negara lain," ujarnya.

Sagir mengatakan ada kedekatan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Namun seharusnya itu tidak dijadikan alasan untuk membiarkan Malaysia mengakui budaya lokal Indonesia sebagai budaya mereka. Justru, Sagir menambahkan, Indonesia harus memperjelas identitas budaya lokal.

"Identitas kebudayaan yang terbentuk di Malaysia sebenarnya adalah sebagai identitas masyarakat pendatang, bukan dari identitas masyarakat lokalnya," imbuhnya.

(trq/ray)
Baca Juga

Monday, June 18, 2012

Kisah Senja Sang Pejuang Ayahda SANARI dari Tegal Jawa Tengah




Jakarta 18 Juni 2012  Berita PPM . Seperti rutin biasa saya membuka facebook Berita PPM, saya periksa satu persatu kiriman-kiriman ataupun komentar yang ada, sejenak saya berkerut akan sebuah judul yang dikirim dari rekan Devi Iskandar, lalu saya klik judul yang bertautan dengan ulasan MyTrans yang judulnya KISAH SENJA SANG PEJUANG saya penasaran lalu saya arahkan mouse ke judul tautan tersebut hati saya mulai tersentung seiringan dengan kumandang azan maghrib, saya tinggalkan tayangan yang baru beberepa menit saya tonton, tanpa sadar saya hanyut dalam cerita dalam kedaan ibadah maghrib saya dan saya berdoa semoga Ayahanda Sanari diberikan kekuatan. Selesai Sholat saya putar ulang lagi.... tak terasa butiran airmata meleleh selesai tayangan saya cari tentang SANARI melalui google saya dapatkan pada halaman pertama tertuju pada salah satu bloger inspirasiperjuanganmu.blogspot.com yang ditulis oleh sang bloger Moh. Ega Elman Miska, jelaslah semua identintas Ayahanda Sanari alamat maupun cerita kehidupannya. Rasanya andaikan terjangkau malam ini juga saya akan bahagiakan sesuai kemampuan saya akan saya cium tangannya akan saya tangisi dia dalam kesedihan sebagai anggota Pemuda Panca Marga.
Dengan hormat kepada Mas Moh Ega Elman Miska saya perbanyak / copy paste tulisan anda di blog komunitas Pemuda Panca Marga ini tanpa pemberitahuan, semoga Mas Ega memaklumi. Adapun tulisan yang saya duplikat seperti di bawah ini :

SENYUM MBAH SUNARI 
Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Usia senja Sanari banyak menggoreskan sejarah perlawanan terhadap penjajah di Indonesia di masa silam. Kini Sanari mulai melawan perjuangan untuk bertahan hidup karena himpitan ekonomi. Sanari tidak putus asa dengan kondisi yang ada, walaupun dulu perjuangan nya melawan penjajah ia tidak lari dengan kondisi saat ini. Sanari gigih berjuang melawan kemiskinan yang mendera pada keluarganya.  Di Dukuh Dermalaya RT 04/01 Desa Serang, Kec. Bojong, Kab. Tegal, Jawa Tengah Sanari tinggal dengan anaknya. Wati adalah anak yang setia mendampingi ayahandanya. Wati telah bersama ayahandanya untuk terus tetap berada disampingnya, Sanari tak pernah marah pada anaknya “Ngapain marah pada anak, karena tugas orangtua adalah membuat anaknya bahagia”. Ujar Sanari. Sanari kini menikmati senjanya dengan kesederhanaan. Sederhana memang membuat kita rendah, di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia. Ia kehinaan semu, tak ada ruginya. Sederhana dalam makan, meringankan badan. Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan. Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan. Bagi Sanari itulah makna kesederhanaan.  
          Di masa tuanya, Sanari bersyukur bisa menghirup udara kebebasan tanpa penjajahan. Namun tubuh rentanya masih terus berjuang karena hidupnya jauh dari kata sejahtera. Sapu lidi aren menjadi benda berharga bagi Sanari untuk ia tukar dengan rupiah. Setiap hari Sanari dan Wati anaknya berjualan sapu lidi. Wati membantu ayahnya dengan memotong pelepah daun pohon aren. Pohon aren sebagai bahan baku sapu lidi dibeli dari tetangganya seharga Rp.1000,-. Sanari tak pernah hutang pada tetangganya “Ngga boleh hutang, enak didunia namun tidak enal di Akhirat kelak”. Sanari tak berani hutang kepada tetangga. Setiap hari Wati membantu menjemur sapu lidi aren tersebut, karena Sanari tahu bagaimana mendapatkan kualitas kayu lidi yang baik. Tak jarang saat sanari berjualan ia harus berjalan. Di usianya yang sudah rentan banyak orang yang merasa iba melihat Sanari harus berjalan menjajakan sapu lidinya. Beruntung banyak orang yang membantu Sanari mengantarkan kepasar untuk menjual sapu lidinya ke pasar tanpa pamrih. Sanari terkadang harus jalan menyelusuri jalan menuju pasar, saat lelah ia lebih memilih untuk naik pick-up untuk sampai dipasar wilayah tersebut dengan membayar 1.000,-. Pasar diwilayah itu menjadi saksi bisu perjuangan Sanari mendapatkan rupiah. Wati sering khawatir melihat ayahandanya harus sejauh itu untuk menjajakan sapu lidinya. “Sayah khawatir melihat ayah, karena takut barangkali dijalan, disenggol kendaraan roda empat maupun dua”. Wati merasa sedih karena ia hanya bisa membantu ayahnya semampunya saja. “ Tak jarang kami berdua hanya makan air saja”. Lelah menjajakan jualannya perut Sanari keroncongan, tapi ia harus mampu menahannya karena hasil jualannya belum laku. Orang sekitar sering menawarkan pada Sanari untuk makan. Sanari tak merasa enak jika ia harus menerima tawaran itu, dalam benak Sanari ia tak boleh mengeluh atau mengemis dengan kondisi yang dihadapinya.
 Perjuangan hidup merupakan sesuatu yang harus dihadapi, Sanari salah satu Pejuang kemerdekaan melawan penjajah yang kini harus hidup dibawah garis kemiskinan. Impian yang sering muncul kala usia senja adalah naik haji. Tapi bagi Sanari mimpi itu sangatlah tidak mungkin, hasil jualan sapu lidi kini ia harus tabung untuk bisa berbagi mendapatkan sesuap nasi. Mimpi yang ia rangkai kini  Sanari berharap masih punya cukup waktu menabung, demi membeli kain kafan untuk bekal saat ia meninggal nanti.

Oleh : M. Eko Basuki PP PPM 
Masih berapakah Sanari-Sanari lain apakah kita sebagai anggota PPM dapat menyikapi atas peristiwa seperti yang dialami Beliau yang mulia Ayahda Sanari. Mari Rapatkan Barisan tanpa kita harus mengemis kepada yang telah menikmati kemerdekaan NKRI 

Sunday, June 17, 2012

Warga Kerja Bhakti, Anggota DPR Johny Marbun Mengamuk

Ruko yang sedang dibangun, milik anggota DPR RI, Johny Marbun, di wilayah kelurahan Bantarjati, Bogor Utara. Lurah mengaku tak tahu menahu, dan tak menerima permohonan izin pendirian bangunan ini. (Yopy)
BOGOR ( Pos Kota ) 18 Juni 2012 – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun,  mengamuk di hadapan puluhan warga yang tengah melakukan kerja bakti di Jalan Ciremei, di Kampung Bantarjati Atas, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Sabtu (16/6).
Jhony menuduh warga yang tengah melakukan kerja bakti menerobos proyek pembangunan ruko miliknya yang berada di lokasi tersebut. Bahkan Johny kemudian meminta polisi membawa warga yang melawan arogansinya ke Mapolsek Bogor Utara.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ngamuknya anggota DPR RI tersebut terjadi saat warga RT 01 dan 02 RW 02 melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk di sepanjang Jalan Cermai sekitar pukul 08:00 WIB.
Saat warga tengah menyapu dan membersihkan tempat pembuangan sampah umum, tiba-tiba Jhony datang dengan empat orang berbadan kekar menggunakan mobil perplat TNI.  Tanpa basa-basi, Jhonny turun dari mobil sebari memaki-maki warga yang tengah bekerja bakti.
Spontan, warga yang saat itu tengah bersih-bersih tersulut emosinya dan nyaris terlibat baku hantam dengan rombongan anggota DPR tersebut.
Saat itulah, Ucok (60), warga sekitar mencoba menjelaskan bahwa warga hanya melakukan kerja bakti dan tidak mencoba mengusik proyek Jhonny.
“Dia (Jhonny, red) langsung turun dan teriak-teriak ‘Siapa yang suruh bersih-bersih di sini? Ini wilayah saya. Biar saya yang bersihkan sendiri’. Warga yang lagi kerja bakti pun langsung emosi, saya disuruh warga untuk menjelaskan, eh dia malah nelpon polisi dan bilang saya provokator,” kata Ucok, warga yang diamankan polisi.

Tak lama berselang, beberapa anggota polisi dari Sektor Bogor Utara datang ke lokasi kejadian dan membawa Ucok ke kantor Kelurahan Bantarjati untuk dimintai kejelasan. Namun karena tidak ada orang di kelurahan, Ucok akhirnya digiring ke Polsek Bogor Utara. “Cuma saya aja yang dibawa ke kelurahan dan kantor polisi awalnya. Sedangkan Jhonny langsung pergi setelah polisi datang,”papar Ucok.
SALAH PAHAM
Sesampainya Ucok di kantor polisi, tak lama berselang Lurah Bantarjati Deni Apriantara dan sejumlah warga yang ikut kerja bakti menyusul ke kantor Polisi.
Didampingi Kapolsek Bogor Utara Komisaris Polisi (Kompol) Yos Taojiri dan Kanit Reskrim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ebeneser S, warga melakukan mediasi dengan satu orang perwakilan dari pihak Jhony.
Setelah berdebat panjang disepakati bahwa hal tersebut hanyalah kesalahpahaman dan tidak ada yang dirugikan. “Sudah kita mediasi disini bersama Bhabinkamtibmas, Lurah dan pihak dari pohak Jhonny. Dan setelah mendengarkan berbagai penjelasan ternyata ini hanyalah ksalahpahaman. Jadi saat ini masalah sudah beres dan tidak ada yang ditangkap dari masalah ini,” kata Kapolsek.
RUKO TAK BERIZIN?
Sementara itu, Lurah Bantarjati Deni Apriantara menjelaskan, kerja bakti yang dilakukan warga memang dilakukan atas instruksinya. Dan mengenai proyek ruko yang tengah dibangun Jhony tersebut, Deni mengaku tidak pernah menerima perizinan bangunan yang sudah jadi sekitar 20 persen tersebut.
“Memang kerja bakti itu sudah saya agendakan sejak kasus DBD meningkat di kelurahan Bantarjati. Saya menyuruh warga melakukan kerja bakti memberantas sarang nyamuk agar angka warga yang terkena DBD dapat ditekan. Dan proyek bangunan tersebut telah saya instuksikan untuk dihentikan sejak dua bulan lau. Karena saya tidak pernah menerima laporan didirikannya bangunan di daerah tersebut dari RT atau RW setempat.” beber Deni.
Sementara itu, Jhony yang langsung pergi usai melaporkan Ucok hingga kini tidak dapat dihubungi. Dan perwakilan Jhony yang ditunjuk untuk melakukan mediasi tidak bisa menjelaskan mengenai duduk perkara asal mula keributan serta perizinan bangunan.
“Saya hanya ditugaskan untuk mediasi. Dan sekarang masalah sudah beres karen seperti kita ketahui bersama ini hanyalah kesalahpahaman. Saya nggak tahu soal bangunan itu,” aku Firman alias Robert, orang yang ditugaskan Jhony untuk melakukan mediasi. (yopi/dms)

Ketahanan Bangsa : Waspadai Kehadiran Militer Asing

Simon Saragih | Nasru Alam Aziz | Minggu, 17 Juni 2012 | 16:55 WIB
 MOSKWA, KOMPAS.com -- Asia dan Asia Tenggara kini makin dicekoki kepentingan geopolitik internasional yang diemban berbagai negara kuat di dunia. Seiring dengan itu semakin berkembang pula kehadiran militer asing di Asia dan juga di sekitar Asia Tenggara. Hal ini juga merupakan hal yang diwaspadai.

Wartawam Kompas Simon Saragih melaporkan, pertemuan di Kedutaan Besar RI di Moskwa itu juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PB HMI) Noer Fajrieansyah, Wakil Sekjen Bidang Hubungan Internasional PB HMI Muhammad Chairul
 "Dengan kehadiran militer asing di kawasan, bukan tidak mungkin akan terjadi faktor yang akan mengganggu keutuhan bangsa," kata Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Addin Jauharudin di Kedutaan Besar RI, di Moskwa, Rusia, Minggu (17/6/2012).

Basyar, Sekjen Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Dhika Yudistira, dan Ketua Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) Putut Prabantoro. Putut juga merupakan ketua rombongan dalam rangka studi perbandingan pluralisme dan kesatuan bangsa di Rusia.
Untuk menghindari hal itu, kata Addin, maka pegangan yang harus dimiliki Indonesia adalah menjaga keutuhan bangsa dengan memperkuat kesatuan dan persatuan dari dalam. "Inilah salah satu yang bisa kita lakukan dalam menghadapi potensi disintegrasi ke depan terkait kehadiran militer asing," kata Addin.
Ia mengatakan demikian, karena kehadiran militer asing juga bisa berpotensi mendikte negara-negara di kawasan dan lebih jauh bahkan bisa mengganggu dan mengancam keutuhan bangsa. "Ini adalah salah satu hal yang harus kita perhatikan di masa depan," katanya.
Sehubungan dengan itu Profesor Sudaryanto, kelahiran RI yang menjadi warga Rusia dan kini pengajar di Institut Koperasi Rusia, mengingatkan bahwa Indonesia memang harus menjaga kesatuan. "Kita harus menghindari pola devide et impera seperti terjadi di era kolonial," katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah warga Rusia pemerhati Indonesia.
Seorang mahasiswi Rusia yang berlajar Bahasa Indonesia juga menekankan bahwa Rusia menginginkan Indonesia yang utuh dan tetap bersatu. "Kami cinta Indonesia karena merupakan negara yang menghargai kedaulatan dan peradaban bangsa-bangsa," kata Galina Beltyukova, mahasiswi Rusia itu.

Friday, June 15, 2012

Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo komandan baru Kopassus TNI-AD

 Jumat, 15 Juni 2012 23:03 WIB |

Jakarta (ANTARA News) - Gelombang mutasi dan promosi di lingkungan TNI terjadi. Termasuk Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo menjadi komandan jenderal Komando Pasukan Khusus TNI-AD, menggantikan seniornya, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, yang dimutasi menjadi panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.

Sutomo selama ini adalah komandan Pasukan Pengamanan Presiden TNI. Posisinya digantikan Wakil Komandan Pasukan Khusus TNI-AD, Brigadir Jenderal TNI Doni Munardo. Sutomo bisa dibilang "lahir dan besar" di Korps Baret Merah itu dan sempat menjadi komandan Komando Resot Militer 061/Surya Kencana.


"Semoga saya bisa mengemban amanah itu sebaik-baiknya," kata Sutomo melalui telefon genggamnya dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Gelombang mutasi dan promosi itu, dituangkan dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/392/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, telah ditetapkan mutasi jabatan 46 perwira tinggi TNI.

Ke-46 perwira tinggi TNI itu terdiri atas lima orang di lingkungan Mabes TNI, 16 di TNI AD, 10 orang TNI AL, delapan orang di TNI AU, empat orang di lingkungan Kementerian Pertahanan, satu orang di lingkungan Wantannas, satu pati di lingkungan Kemenko Polhukam, dan satu pati di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional.

Dalam mutasi tersebut tercatat 20 perwira tinggi mutasi antarjabatan dalam pangkat sama, yakni Mayor Jenderal TNI Leonard dari Panglima Kodam IX/Udyana menjadi Irjen TNI-AD, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya dari Danjen Kopassus menjadi Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Agus Sutomo dari Komandan Paspampres menjadi Komandan Jenderal Kopassus TNI-AD.

(S037/D007)
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © 2012

Wednesday, June 13, 2012

TNI AD latihan bersama US Army di Malang

Mayjen TNI M. Munir. (ANTARA/Adiwinata Solihin)
Jakarta (ANTARA News) Senin, 11 Juni 2012 - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada hari ini  hingga 22 Juni 2012  mengadakan latihan bersama mitranya dari Amerika Serikat (US Army) kawasan Pasifik (US Army Pasific/Usarpac) di Malang, Jawa Timur.

Latihan bersandi operasi Garuda Shield 2012 itu dibuka Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI M. Munir, dan Panglima Usarpac, Brigadir Jenderal Hara, di lapangan Sapta Marga Divisi Infanteri-2/Kostrad, Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin.

Munir dalam sambutannya mengatakan, latihan bersama Garuda Shield 2012 bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta latihan sesuai modul pelatihan standard umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta menggalang lebih jauh kerja sama antara militer dengan masyarakat melalui kegiatan karya bakti.

"Latihan ini juga untuk meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI Angkatan Darat dengan Usarpac," kata Pangkostrad, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News.

Oleh karena itu, kata dia, Garuda Shield 2012 akan memberikan pemahaman dan keseragaman bagi peserta latihan dalam pelaksanaan sebagai pasukan pemulihan keamanan PBB.

Ia berharap, koordinasi dan kerja sama antara personel AD dari beberapa negara akan semakin erat dan kokoh, sehingga terjalin hubungan yang lebih baik dan harmonis antara negara-negara pengirim pasukan PBB yang dilandasi  rasa saling percaya dan menghormati.

Munir menyebutkan, pelaksanaan latihan tersebut pada gilirannya akan mencapai soliditas di antara negara peserta dalam operasi perdamaian dunia karena memiliki wawasan, pandangan dan pemahaman yang sama terhadap prosedur maupun mekanisme pengambilan keputusan dari para komandan beserta staf perencana operasi militer.

"Peserta latihan akan semakin memahami prosedur teknis penanganan di lapangan, sehingga memenuhi standar prosedur tetap dan kualifikasi yang telah ditentukan oleh PBB," katanya.

Brigadir Jenderal Hara dalam sambutannya mengatakan, Garuda Shield 2012 yang melibatkan negara AS dan RI merupakan latihan penting  yang bukan hanya dalam pengembangan sektor kemiliteran, namun juga dalam usaha menjalin hubungan di perairan Pasifik dalam kurun waktu enam tahun.

Ia mengajak peserta secara bersama-sama melanjutkan misi pengembangan pengetahuan yang telah dimiliki dalam mendukung operasi perdamaian melalui interaksi yang akan terjalin selama proses latihan.

Menurut dia, konsep pelatihan yang melibatkan pasukan TNI dan Usarpac dalam suatu brigade gabungan di latihan pos komando  yang merupakan kesempatan emas bagi pasukan kedua negara untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Selain itu, ia menambahkan, peserta latihan diminta berperan aktif dalam proses pelatihan, sehingga Garuda Shield 2012 bukan hanya sukses dalam melatih kemampuan militer saja, namun juga mampu menjadi suatu pengalaman berharga bagi seluruh personelnya.
(T.S037/N002)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tuesday, June 12, 2012

Presiden minta Menko Polhukam teliti kasus Papua

Jakarta (ANTARA News) Selasa, 12 Juni 2012 14:43 WIB -
Dokumen foto anak-anak dan perempuan Papua. (ANTARA)
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Koordinator bidang Plitik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, meneliti dan menelaah secara terinci penyebab sejumlah aksi kekerasan oleh pihak yang tidak dikenal di Papua, agar segera diselesaikan.

"Sebelum berangkat, saya berharap saudara bisa laksanakan semua upaya atasi apa yang terjadi Papua. Pelajari apakah ada aspek politik atau sosial yang kemudian mengalir ke aspek keamanan, aspek lokal. Kalau kita tahu penyebab, maka penyelesaiannya bisa tepat," kata Presiden dalam pengantar rapat terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Kepala Negara mengatakan, rencana kunjungan Menko Polhukam dan para menteri terkait ke Papua hendaknya dapat menyelesaikan dengan tuntas sejumlah kasus kekerasan, termasuk penembakan warga sipil yang terjadi belakangan ini.

"Selama di sana juga berikan penjelasan kepada pers internasional sehingga tidak ada bias apapun dari apa yang terjadi di Papua," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono menegaskan, pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan seluruh masalah di Papua adalah pendekatan kesejahteraan. Meski demikian, Kepala Negara menegaskan, bila ada upaya separatis, maka hal itu bertentangan dengan hukum dan akan diproses sesuai ketentuan.

Presiden mengemukakan, hukum yang berlaku di Papua sama dengan hukum yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia, dan tidak ada pembedaan.

"Hukum dan keamanan mesti ditegakkan karena itu dilakukan untuk lindungi rakyat dalam melaksanakan tindakan hukum dan keamaann itu tetap harus mengacu pada sistem hukum dan perundangan yang berlaku. Papua adalah bagian sah dari negara kita yang berdaulat, maka hukum yang kita anut berlaku di situ," kata Presiden.

Meski demikian, Presiden menegaskan, upaya-upaya separatisme tetap merupakan pelanggaran hukum dan harus diproses secara hukum.

"Tetapi, bagi kaum separatis bersenjata melakukan pelanggaran hukum dan kekerasan, apalagi membuat korban jiwa jatuh, maka kita tidak boleh biarkan karena saya yakini perbuatan yang mengakibatkan korban jiwa itu bukan bagian dari freedom of speech. Itu melanggar hukum, dan hukum harus ditegakkan," kata Presiden.
(T.P008)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2012

Monday, June 11, 2012

Kwik Kian Gie Cs Minta Pemerintah Stop Bayar Bunga Obligasi Rekap

Zulfi Suhendra - detikfinance Senin, 11/06/2012 18:19 WIB

Jakarta - Obligasi Rekapitalisasi (obligasi rekap) terus memberatkan APBN RI hingga saat ini. Pemerintah dituntut untuk menghentikan pembayaran bunga obligasi rekapitalisasi yang mencapai Rp 60 triliun per tahun pada industri perbankan.

Ekonom yang juga Mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie mengatakan bank-bank yang telah diberi suntikan melalui bunga obligasi rekap sudah meraih keuntungan triliunan.

"Kami himbau segera stop pembayaran bunga yang disubsidi APBN itu. DPR harus stop, tidak boleh lagi Menteri Keuangan kasih subsidi. Banyak bank sudah kaya apalagi pemiliknya," ungkap Kwik di Gedung DPR, Senin (11/6/2012).

Obligasi rekap adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah sehubungan dengan Program Rekapitalisasi Perbankan di 1997/1998. Ketika itu, pemerintah menerbitkan obligasi senilai kurang lebih Rp 430 triliun. Obligasi ini untuk memperkuat permodalan perbankan nasional yang sekarat terhempas krisis.

Selain Kwik, ekonom yang juga guru besar UI Sri Edi Swasono mengatakan penyertaan modal negara dibarengi dengan transfer obligasi tersebut ke dalam aset bank peserta Program Rekapitalisasi Perbankan, serta Program Divestasi Pemerintah menimbulkan kontroversi.

"Ini bagi saya ada permainan politiknya. Orang-orang BLBI sekarang lebih kaya dari sebelum kasus BLBI dulu," tuturnya.

Lebih lanjut Edi pun mendorong DPR untuk segera menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya DPR harus cekatan dan sigap bukan hanya menyelesaikan kasus yang tergolong lebih kecil, melainkan kasus besar seperti ini harus mendapat perhatian khusus.

"Jangan cuma memikirkan yang puluhan miliar, yang triliunan ini harus dibahas. Saya berharap sebetulnya, DPR diharapkan bisa fokus kesini memutuskan keputusan yang radikal, harus radikal dan ektraordinari (luar biasa)," kata Edi.

Sejalan dengan Kwik Kian Gie dan Edi Swasono, ekonom Fadhil Hasan pun mengatakan DPR harus menyelidiki atau bahkan menuntut siapa saja yang terlibat dalam kasus BLBI ini.

"Kami minta DPR melakukan sesuatu atau menuntuk mereka," ungkap Fadhil.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis menegaskan hal ini akan dibicarakan serius dengan Badan Anggaran. Harry menilai kasus ini harus segera diselidiki, dan apabila ada pihak-pihak yang terbukti bersalah, DPR akan segera menindaklanjuti hal ini.

"Apakah si pengambil kebijakan ini memiliki potensi dan memperoleh manfaat dari dirugikannya keuangan negara, akan kita selidiki. Kita akan melakukan rapat, nanti keputusannya distop apa tidak, nanti dibicarakan," kata Harry.



(zul/dru)

Saturday, June 09, 2012

Dinasti Politik di Daerah Harus Dicegah

Sabtu, 09/06/2012 12:46 WIB 
 Jakarta Dinasti politik di daerah harus dicegah. Karena itu RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang membatasi keluarga incumbent untuk maju di Pilkada diapresiasi positif.

"Karenanya harus ada batasan yang jelas, misal keluarga, dua ke atas, dua ke bawah, anak, ponakan, tidak boleh maju satu periode ke depan setelah saudaranya maju. Mesti ada jeda satu periode dahulu," jelas peneliti korupsi politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi saat berbincang, Sabtu (9/6/2012).

Dalam RUU Pilkada yang akan diajukan itu, diatur soal pembatasan itu. Langkah positif ini perlu diapresiasi. Apung juga menilai, aturan itu tidak melanggar HAM.

"Hal ini sama sekali tidak melanggar HAM. Di mana tetap mencalonkan, tetapi setelah jeda 1 periode," tutur Apung.

Tujuan dari pengaturan ini guna mencegah dinasti politik dan meminimalisir korupsi dan nepotisme yang rawan terjadi di daerah. Ada kepentingan yang lebih besar.

"Aturan itu untuk mencegah oligarki politik. Dan perlu dipertegas, bukan melarang mencalonkan diri, hanya membatasi 1 periode. Dan aturan ini juga menunjukkan bahawa ada kesetaraan dalam demokrasi. Artinya, semua golongan bisa sama-sama berpeluang memimpin daerah. Kalau pemimpinnya itu-itu saja, dari keluarga itu-itu saja, bagaimana daerah mau maju? DPR seharusnya mendukung hal ini," terangnya.

(ndr/trq)

Modus Penyuapan : Menyeret Orangtua Sendiri Sungguh-sungguh Tak Bermoral

Pegawai Pajak Tomy Hindratno digiring petugas KPK (Antara / Fanny Octavianus)
KOMPAS.COM 9 Juni 2012 > Entah apa yang tepat disematkan pada Tommy Hindratno. Hanya demi mengaburkan penerimaan uang suap, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Selatan, Jawa Timur, ini mau menyeret orangtuanya, HA, hingga akhirnya menjadi terperiksa di Komisi Pemberantasan Korupsi.
HA ikut ditangkap bersama Tommy saat KPK menangkapnya di sebuah rumah makan di Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/6) siang. HA yang menerima amplop berwarna coklat berisi uang Rp 280 juta dari James Gunarjo.
Meskipun KPK tak menetapkan HA sebagai tersangka, apa yang dilakukan Tommy terhadap orangtuanya itu tak hanya menggambarkan betapa buruknya moralitas pegawai pajak di negeri ini, tetapi juga modus mereka menerima suap yang sungguh-sungguh tak terpikirkan sebelumnya.
Rabu pagi, Tommy dan HA berangkat dari Surabaya menuju Jakarta. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 11.00, Tommy bersama HA meluncur menuju Jakarta. Rupanya mereka tak tahu ada tim dari KPK sudah menunggu di bandara. Tim KPK terus membuntutinya.
Dalam perjalanan, Tommy berkomunikasi dengan James merencanakan lokasi bertransaksi. James memilih hotel, tetapi Tommy menolak. Dia beralasan ada banyak CCTV alias kamera pengawas di hotel. Akhirnya Tommy dan James sepakat bertemu di rumah makan. Perubahan rencana pertemuan dari hotel hingga ke rumah makan terus terpantau tim KPK.
Menumpang Toyota Fortuner, James datang terlebih dahulu. James masuk rumah makan, sementara mobilnya pergi. Tommy dan HA yang menumpang taksi sampai di lokasi belakangan. Tommy dan HA masuk ke ruangan berpendingin udara tempat James menunggu.
Tetapi, HA memilih di ruangan tak berpendingin udara, di mana pengunjung bisa merokok. Dia memesan makanan, sementara Tommy dan James melanjutkan perbincangan di ruangan berpendingin udara. Saat itu disepakati agar James menyerahkan uang suap itu kepada HA.
James mendatangi mejanya seusai HA makan siang. Dia menyerahkan amplop coklat berisi uang Rp 280 juta. Dia masukkan amplop coklat tersebut ke dalam tas kertas yang berada di bawah meja tempat HA makan.
Ketiganya tak sadar sudah ada empat petugas KPK di rumah makan itu. Saat uang berpindah tangan itulah, petugas KPK menangkap James dan HA. Tommy yang ditangkap belakangan berdalih uang yang diserahkan James kepada HA untuk urusan utang piutang.
Pengaturan transaksi suap dilakukan di rumah makan bukan tanpa alasan. Rupanya teman- teman Tommy yang diduga mafia pajak menunggu di sebuah hotel tak jauh dari rumah makan itu. Mafia pajak itu diduga pegawai Ditjen Pajak yang kuasanya jauh melebihi Tommy. Namun, mereka kabur setelah tak ada kabar dari Tommy.
Lantas siapa sebenarnya James? Informasi di KPK menyebutkan James hanya orang suruhan dari pemimpin PT Bhakti Investama. Transaksi kali ini terkait restitusi pajak PT Bhakti Investama yang hendak diurus James. Nilai restitusi pajak ini sebesar Rp 3,5 miliar. Apakah restitusi pajak ini hanya manipulasi dan akal-akalan, menurut Wakil Ketua KPK Zulkarnain, penyidik tengah mendalaminya.
Meski Head of Investor Relations and Corporate Secretary PT Bhakti Investama Robert Satrya membantah ada kaitan antara penyuapan yang dilakukan James dan perusahaannya, rupanya KPK berpandangan lain. Jumat sore hingga malam, tim KPK menggeledah MNC Tower, tempat PT Bhakti Investama berkantor. Tak hanya itu, KPK menggeledah rumah James di Jalan Tekukur Nomor 122B Bukit Duri, Tebet. Robert juga membantah PT Bhakti Investama memiliki persoalan pajak. ”Tidak ada itu,” katanya.
Apa pun, Tommy menambah daftar pegawai muda di Ditjen Pajak yang terlibat korupsi. Bahkan, tindakannya menyeret orangtuanya sungguh-sungguh tak bermoral.(KHAERUDIN)

Friday, June 08, 2012

Polisi Harus Kerahkan Intelijen Telusuri Perakitan Senjata Api Ilegal

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Foto: Amel/detikcom
Jakarta Komisi III DPR meminta polisi mengerahkan intelijen untuk menelusuri perakitan senjata api ilegal. Bisa jadi peredaran senjata api yang tak terpantau menyebabkan maraknya perampokan bersenjata akhir-akhir ini.

"Polisi harus menggunakan jaringan intelijennya untuk mengetahui peta atau informasi yang akurat berapa banyak pengrajin yang berkemampuan merakit senjata api. Siapa-siapa orang itu dan dimana saja tempatnya? Mereka harus diawasi dengan ketat dan diingatkan agar jangan membuat senpi lagi. Selama ini Polri sangat mengabaikan ini sehingga para pengrajin itu kurang terdata dan terawasi dengan baik," kata anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat, kepada detikcom, Sabtu (9/6/2012).

Menurut Martin, di beberapa wilayah memang senapan angin dijual bebas. Terkadang dirinya juga menemukan ada senjata api dijual dan dirakit di sejumlah bengkel di beberapa wilayah.

"Di sekitar kota Bandung banyak pengrajin senapan angin yang perlu didata. Mereka kalau tidak diawasi juga berpotensi membuat senpi rakitan. Disamping itu razia terhadap senjata api perlu terus menerus dila kukan. Jangan razia ini angin-anginan. Sesudah beritanya hilang razianya juga ikut berhenti," kata Martin.

Menurut Martin, polisi bertanggungjawab penuh menjaga ketentraman masyarakat. Jadi harus benar-benar menutup mata rantai peredaran senjata api ilegal.

"Harus disadari semua pihak bahwa maraknya penembakan-penembakan belakangan ini yang sering merenggut nyawa banyak orang adalah karena mudahnya orang mendapatkan senjata baik senjata seludupan maupun senjata rakitan,"tandasnya.

Kawasan Cipacing memang terkenal sebagai tempat pengrajin senapan angin. Kerajinan senapan angin ini memang diizinkan oleh aparat kepolisian untuk kegiatan olahraga dan berburu. Setiap pengrajin senapan angin di lokasi harus memiliki Surat Keterangan izin usaha.

Untuk diketahui, aparat menangkap tersangka Doni Rahman alias Doni Buntung di kawasan Cipacing, Cileunyi, Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 6 Juni lalu. Dari tersangka yang biasa menjual senjata api untuk perampok ini mengakui bahwa senjata api rakitan jenis FN yang biasa dia jual itu berasal dari bengkel milik Teten di Cipacing. Kedua tersangka ini telah tewas dalam operasi yang dilakukan aparat Resmob Polda Metro Jaya pada Jumat (8/6) dinihari tadi. Keduanya melarikan diri saat bertransaksi.

Setelah menggerebek rumah Teten, aparat kepolisian menduga banyak pengrajin senapan angin yang merakit senjata api ilegal di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. Kasus ini terus didalami. Polisi pun sudah sudah mengumpulkan semua perakit senapan di Cipacing.

(van/van)

Monday, June 04, 2012

Inilah Orang Terkaya se-Indonesia

R Budi Hartono dari Grup Djarum, salah satu orang terkaya di Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, Senin, 04 Juni 2012  NEW YORK -- Selain merilis daftar orang terkaya di dunia, Majalah Forbes juga membeberkan daftar orang terkaya di Indonesia. Dari 17 daftar orang paling tajir se-Indonesia, duo pemilik Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono belum tergoyahkan sebagai orang terkaya se-Nusantara.

Total kekayaan Budi Hartono diperkirakan 6,5 miliar dolar AS. Sementara sang kakak, Michael Hartono diprediksi memiliki kekayaan sekitar 6,3 miliar dolar AS. Selain mengelola Djarum, kedunya juga memiliki saham di BCA.

Total kekayaan yang dimiliki Budi menempatkannya menjadi orang terkaya nomor 146 di dunia. Sedangkan Michael Hartono berada di orang terkaya nomor 157.

Berikut 17 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2012:

nama kekayaan             perusahaan     peringkat dunia

1.Budi Hartono               $6,5 miliar BCA, Djarum     146

2.Michael Hartono         $6,3 miliar BCA, Djarum     157

3.Low Tuck Kwong      $3,6 miliar Bayan Resourses   304

4.Martua Sitorus             $3,0 miliar Wilmar     377

5.Sukanto Tanoto         $2,8 miliar Garuda Mas     418

6.Peter Sondakh           $2,6 miliar Rajawali Grup     464

7.Achmad Hamami        $2,2 miliar Trakindo     578

8.Sri Prakash Lohia $2,0 miliar Indorama     634

9.Chairul Tanjung $2,0 miliar CT Grup     634

10.Kiki Barki        $1,7 miliar Harum Energy     764

11.Murdaya Poo        $1,5 miliar Central Cipta Murdaya     854

12.Edwin Soeryadjaya $1,4 miliar Saratoga, Adaro     913

13.Tahir        $1,3 miliar Mayapada             960

14.Hari Tanoesoedibjo $1,3 miliar MNC, Bhakti Investama     960

15.Garibaldi Thohir $1,2 miliar Adaro             1015

16.Theodore Rachmat $1,1 miliar Adaro             1075

17.Djoko Susanto $1,0 miliar Alfamart             1153
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Reporter: Lingga Permesti

Sunday, June 03, 2012

.: Jabodetabek | BMKG :.

.: Jabodetabek | BMKG :.

Gubernur DKI Harus Perhatikan Pancasila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tyasno Sudarto, Ketua Dewan Harian Nasional 45, menyayangkan semakin memudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa negara.
Menurut bekas KSAD (Komando Staf TNI Angkatan Darat) itu,  Pancasila harusnya diberikan sejak dini agar membentuk karakter bangsa.
Dengan alasan itu juga, Tyasno mengundang para calon gubernur dan wakil gubernur dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila dengan tema 'Pancasila Sebagai Pedoman Kepemimpinan' di Gedung Juang, Jakarta, Jumat (1/6/2012).
"Oleh karena itu dalam memperingati hari Pancasila ini bagaimana para gubernur itu harus memperhatikan karakter pancasila itu," ujar pensiunan jenderal TNI itu.
Menurut Tyasno, selama ini belum para calon tersebut belum pernah ditanya seputar Pancasila.
"Yang di tv bagaimana mengatasi banjir, ekonomi, dan kemacetan. Tidak ada yang membicarakan Pancasila," ujarnya.

Friday, June 01, 2012

Bung Alex Noerdin Cuma Senyum Lihat Hasil Survei

Sabrina Asril | Tri Wahono | Jumat, 1 Juni 2012 | 21:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, mengaku dirinya hanya tersenyum melihat hasil survei terkait Pilkada DKI Jakarta.
Kandidat nomor urut 6 itu mengaku tak mau ambil pusing lantaran menurut dia kebanyakan survei yang ada adalah pesanan kandidat tertentu.
"Kami cuma senyum-senyum saja baca survei yang dipesan karena kami juga sudah punya survei internal yang secara konsisten dilakukan setiap tiga minggu sekali," ungkap Alex saat bertemu dengan jajaran redaksi Kompas Gramedia di kantor Warta Kota, Palmerah, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan bahwa hasil survei yang dilakukannya menunjukkan tren yang baik. "Tren kami naik terus, jadi Insya Allah dalam tiga minggu ke depan bisa menyalip," imbuh Alex.
Selain menggunakan survei internal, calon DKI 1 yang kini masih aktif menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan itu mengakui bahwa pihaknya juga menyewa sebuah lembaga survei sebagai pembanding.
"Kami juga minta survei yang lain tapi tidak diumumkan," katanya.
Di dalam survei yang dilakukan salah satu lembaga itu, Alex mengungkapkan dirinya bersama Nono Sampono memang masih berada di posisi ketiga di bawah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Namun, ia optimistis bahwa angka itu akan perlahan menanjak dan mampu menyalip Jokowi yang ada di posisi kedua setelah Fauzi Bowo.
"Selisih dengan Jokowi di peringkat kedua masih jauh apalagi dengan Foke. Tapi, tren Foke dan Jokowi ini turun terus. Jokowi kuat di media, dia media darling, padahal kalau mau jujur dia tidak begitu," ucap Alex.
Untuk meningkatkan angka dalam survei, sejumlah upaya sudah dilakukan Alex bersama timnya. Alex yang didukung oleh Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Damai Sejahtera (PDS) ini mengaku tidak terlalu bertumpu pada motor gerakkan parpol dalam mengerahkan massa pemilih.
Pasalnya, ketiga parpol besar pendukung Alex-Nono itu memiliki kursi yang sedikit di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Oleh karena itu, pasangan Alex-Nono mulai mendekati sejumlah komunitas seperti ke komunitas Minang hingga komunitas warga Batak.