### Hal seiring Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan Letnan Jenderal TNI (purn) Rais Abin dan Mayor Jenderal TNI (purn) Sukotjo Tjokroatmodjo yang mengajukan uji materi atau judicial review terhadap Pasal 33 ayat 6 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. ######SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KEMBALI BUNG ABRAHAM LUNGGANA ,SH,MH UNTUK MASA JABATAN 2016-2020 HASIL MUNAS IX PEMUDA PANCA MARGA TANGGAL 7-9 AGUSTUS 2016 ####

Thursday, April 28, 2011

Presiden Perintahkan Ancaman Terhadap NKRI Dihentikan

Kamis, 28 April 2011 16:13 WIB | 395 Views

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan segala bentuk ancaman terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika dihentikan.

"Jika berkaitan sekali dengan ideologi apalagi mengancam empat pilar kehidupan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, maka semua elemen bangsa bertanggungjawab, memiliki kewajiban, dan mesti mengemban tugas secara bersama untuk menghentikan ancaman itu," kata Presiden saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2011 di salah satu hotel di Jakarta, Kamis.

Presiden menegaskan, ancaman atau gerakan semacam itu tidak bisa dianggap sepele, apalagi jika menggunakan agama dan ideologi sebagai dasar.

"Ada gerakan radikalisasi yang bermotifkan (berkedok-Red) agama dan ideologi," katanya menegaskan.

Menurut Yudhoyono, tidak ada yang salah dengan agama. Kesalahan terletak pada upaya radikalisasi dengan mendasarkan pada ajaran agama.

Hal ini, kata presiden, akan mengancam kehidupan rakyat. "Dalam jangka panjang, kalau ini dibiarkan, akan mengubah karakter bangsa kita," kata Yudhoyono.

Pada dasarnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang toleran, mencintai ketenteraman dan kerukunan. Hal itu bisa luntur jika gerakan radikalisasi terus berkembang di Indonesia.

Secara khusus, presiden berkomentar tentang ancaman teror.

"Bangsa kita menghadapi ancaman yang tetap serius di bidang terorisme dan kekerasan horisontal," katanya.

Dia meminta masyarakat ikut aktif membantu aparat penegak hukum untuk menanggulangi terorisme dan kekerasan horisontal. Masyarakat diminta mengutamakan upaya pencegahan, sehingga keamanan lingkungan bisa terwujud.
(F008)

Wednesday, April 20, 2011

Iri dengan Malaysia, DPR Tantang TNI Tumpas Perompak Somalia

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - DPR mendesak TNI menggunakan segala upaya untuk menyelamatkan sandra kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia. DPR sekaligus menantang keberanian TNI menumpas perompak itu.

"Konferensi PBB tentang hukum laut pasal 100-107 ada klausul untuk para bajak laut yang mengganggu ketertiban dunia berhak sebuah negara mengirimkan pasukannya ke sana. Resolusi Dewan Keamanan PBB juga meneguhkan kembali itu. Oleh karena itu saya menyayangkan kalau pemerintah kita terpaku pada negosiasi yang berujung uang tebusan ini menyangkut harga diri dan kehormatan kita. Saya iri kepada Malaysia dan Korsel yang berhasil menumpas perompak," desak Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2011).

Priyo menuturkan TNI mengirim pasukan perdamainan ke Irak dan Palestina. Karenanya keberanian TNI memberi pelajaran para perompak Somalia layak didorong.

"Yang bergolak di Irak dan Palestina pun kita kirimkan pasukan. Ini urusan dengan bajak laut yang bermata satu itu kita kemudian gamang. Ini menunjukkan ekspresi ketidakberdayaannya, saya meminta opsi menyelamatkan sandera nomor satu. Yang kedua tetap harus kita kirimkan militer kesana karena ini menyangkut martabat bangsa," tutur Priyo.

Ia menantikan gerak cepat hasil latihan TNI dalam menangani perompak Somalia. Sehingga apa yang sudah dipercayakan kepada TNI dijawab.

"Kopasus kita sudah terlatih untuk masalah seperti ini. Saya nggak percaya kalau mereka kemudian membunuh. Saya kira Kopasus punya kapasitas. Saya kita perlu diujicoba, amankan sandera baru kita serang bajak laut itu. Kalau itu berhasil tentu anggarannya bisa menjadi lebih besar," janjinya.

(van/ndr)

Saturday, April 16, 2011

NII KW 9 Asli Apa Tiruan

Kamis, 14/04/2011 20:25 WIB
Awas Gerakan Pencucian Otak NII(6)

Detik News

Jakarta - "Yang benar juga akhirnya menang. Itu benar, benar sekali. Tapi kapan? Kebenaran tidak datang dari langit, dia mesti diperjuangkan untuk menjadi benar."

Pramudya Ananta Toer, menuliskan kalimat itu dalam novelnya 'Sekali Peristiwa di Banten Selatan'. Novel ini sedikit mengungkap perjuangan TNI bahu membahu bersama rakyat memberantas DI/TII di Banten Selatan.

DI adalah Darul Islam yang didirikan oleh Sekar Marijan Kartosoewiryo dengan tujuan menentang penjajah Belanda di Indonesia. Tapi setelah makin kuat, Kartosoewiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 dan menamai tentaranya dengan nama Tentara Islam Indonesia (TII).

Kartosuwiryo yang dalam NII disebut sebagai imam atau pemimpin tertinggi memimpin gerakan ini dari tahun 1942 hingga tahun 1962. NII memiliki empat wilayah yakni Jawa Barat dan sekitarnya, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Gerakan NII kocar-kacir setelah pemberontakan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Gerakan ini dilumpuhkan lewat penumpasan operasi militer yang disebut operasi Bharatayuda. Pada tanggal 4 juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh pasukan Siliwangi di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat. Akhirnya Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati pada 16 Agustus 1962.

"Setelah dihancurkan pada 1962, NII bisa dikatakan lumpuh untuk yang di Pulau Jawa. Tapi di Aceh dan Sulsel masih jalan, masih bergerilya di hutan dan melakukan perlawanan,"kata peneliti NII Imadadun Rahmat kepada detikcom.

Eksekusi mati atas Kartosuwiryo membuat NII vakum selama 10 tahun. NII kembali bergeliat di bawah pimpinan Tengku Daud Beureueh pada tahun 1974. Tengku Daud Beureueh pada tanggal 20 September 1953 memproklamasikan daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo. Daud memimpin NII hingga tahun 1979.

Setelah Daud, kepemimpinan NII beralih ke kader-kader Kartosuwiryo. Pada tahun 1978, Adah Jaelani meneruskan kepemimpinan NII hingga tahub 1987. Adah ditangkap dan dipenjara pada tahun 1987 dan baru bebas pada tahun 1993.

Imam NII lalu diambil alih oleh Ajengan Masduki. Kiai Jawa Barat ini mengomando NII dari 1987 hingga 1990. Namun Ajengan Masduki kemudian pindah ke Malaysia. Di negeri jiran ini, Masduki bergabung dengan Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir mengembangkan jaringan Jamaah Islamiyah.

"Waktu itu tahun 1990-an awal JI masih tunduk pada NII," kata Imdadun.

Karena Ajengan Masduki pindah ke Malaysia, kepemimpinan NII di Jawa dilanjutkan oleh Haji Karim hingga tahun 1992. Kemudian Haji Karim meninggal dunia, imam NII lalu diambilalih Abu Toto atau Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaitun, Indramayu. "Kesaksian banyak mantan NII, Panji Gumilang memang menjadi imam NII," kata Imdadun.

Panji Gumilang selama 1992-1994 menjadi imam sementara NII. Pada 1994, setelah Adah Jaelani bebas dari penjara, NII kembali dipimpin Adah. Namun tahun 1996, NII kembali diserahkan pada Panji Gumilang karena Adah sudah tua. "Sampai sekarang Panji Gumilang masih menjadi imam NII," tegas Imdadun.

Lalu NII KW 9 yang ditengarai melakukan pencucian otak terhadap Laila Febriani (Lian) masuk dalam NII yang mana? Apakah NII KW 9 masih melanjutkan perjuangan Kartosoewiryo untuk membangun negara Islam?


Mustofa B Nahrawardaya, Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), menyatakan NII yang masih beroperasi sekarang bukan lagi NII yang murni. NII termasuk NII KW 9 merupakan NII palsu yang disusupi intelijen.

"Semenjak pergantian imam dari Kartosoewirjo kepada para penggantinya sebelum terbentuk Komandemen Wilayah IX (atau lebih dikenal NII KW9), NII sudah tidak lagi murni gerakan NII. Gerakan pembentukan negara di bawah bendera agama Islam itu, sudah disusupi (diinfiltrasi) oleh intelijen. Alhasil, NII bentukan intelijen ini sungguh jauh benar karakternya dengan NII yang semua dirintis Kartosoewirjo, Daud Beureuh," kata Mustofa.

Sementara Imdadun menjelaskan NII itu memiliki 10 daerah militer yang disebut komandemen wilayah. NII KW 9 membawahi Jakarta dan sekitarnya dan merupakan gerakan NII yang paling berkembang dan solid dibanding NII lainnya. "KW 9 ini ya jaringannya Al Zaitun itu pimpinan Panji Gumilang itu," kata Imdadun.

Sementara itu, NII juga memiliki banyak kelompok sempalan. Kelompok sempalan ini misalnya yang dikembangkan oleh Ajengan Masduki dan Baasyir serta Abdullah Sungkar. Pada tahun 1990, Masduki dan Baasyir berkonflik. Akhirnya Baasyir dan Abdullah Sungkar mengembangkan JI. Sementara kelompok yang setia pada Ajengan Masduki membentuk jaringan Angkatan Mujahidin Nusantara (AMIN). Kelompok AMIN ini, menurut pengamat militer Wawan Purwanto, juga melakukan pencucian otak dalam merekrut anggotanya.

Sampai saat ini, menurut Imdadun, masih terjadi silang pendapat tentang NII yang asli dan NII yang palsu. Yang jelas NII yang masih murni di bawah kepemimpinan Kartosoewiryo. Setelah Kartosoewiryo dieksekusi mati, NII vakum dan bergeliat lagi tahun 1971 dan mulai terjadi saling klaim tentang NII yang asli.

(iy/diks)

Monday, April 11, 2011

Malaysia Bantah Pesawat Tempurnya Masuki Perairan Indonesia

Khairul Ikhwan - detikNews

Medan - Pemerintah Diraja Malaysia secara tegas membantah helikopternya memasuki wilayah perairan Indonesia dalam upaya penyelamatan dua kapal nelayan yang ditangkap petugas Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia. Malaysia menyatakan pesawatnya mengikuti kapal patroli Indonesia hingga batas perairan Malaysia.

Bantahan ini disampaikan Diraja Malaysia secara resmi melalui Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia, Norlin Othman, kepada wartawan di kantor Konjen Malaysia di Medan, Senin (11/4/2011) sore.

Menurut Norlin, dua helikopter jenis AW139 dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (PMM) dan dua helikopter jenis Super Lynk dan Fennec milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) hanya mengikuti dua kapal nelayan yang ditarik kapal patroli petugas Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia, hingga batas perairan selat Malaka, Malaysia, pada koordinat 0447,0 Utara dan 9932,0 Timur.

“Sebelum memasuki perairan Indonesia, pesawat Diraja Malaysia tidak lagi mengikuti kapal patroli Indonesia,” kata Norlin.

Selain itu, Norlin juga membantah empat helikopter Diraja Malaysia melakukan ancaman tembak kepada petugas Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Seperti diketahui, petugas Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia menangkap dua kapal asal Hutan Melintang Perak, Malaysia dengan nomor lambung KF5195 dan KF5325 dalam razia rutin, Jumat (8/4/2011) lalu.

Dalam operasi ini, kapal patroli dengan nomor lambung 001 yang digunakan petugas Direktorat Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan perikanan Indonesia, dilaporkan sempat mendapat ancaman tembak dari helikopter Malaysia saat menarik dua kapal Malaysia menuju pelabuhan Belawan, Medan.

Dalam operasi ini, helikopter Diraja Malaysia ditengarai sempat memasuki wilayah perairan Indonesia dan memaksa petugas untuk melepaskan kapal tangkapan.



(rul/lrn)